Mohon tunggu...
Yuzelma Zelma
Yuzelma Zelma Mohon Tunggu... Guru - Guru yang hobi menulis

Perempuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Setitik Cahaya Telah Membuat Mereka Keluar dari Hutan Belantara

1 Agustus 2022   11:43 Diperbarui: 1 Agustus 2022   11:48 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemudian diakhir pertemuan saat itu, saya menyuruh mereka mendata produk-produk pembersih,pembasmi hama,dan produk-produk lain yang mereka gunakan sehari-hari di rumah mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Selain itu, masing-masing mereka pada pertemuan hari ini membawa beberapa contoh produk ke sekolah.

Saya tidak langsung membawa mereka ke laboratorium kimia dan memperkenalkan bahan-bahan kimia di labor. Namun mengarahkan mereka untuk meletakan berbagai produk harian yang mereka bawa di meja masing-masing. 

Dari produk yang mereka bawa,mereka mengamati mana produk-produk yang dianggap berbahaya, beresiko rendah, sedang,dan  tinggi saat menggunakan. Baik resiko pada orang yang menggunakan maupun buat lingkungan. 

Setelah itu produk yang dianggap berbahaya dan beresiko mereka sisihkan di meja masing-masing. Kemudian saya mengorganisir mereka untuk belajar kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4 orang. Sebelumnya saya sudah menyiapkan puluhan Materail Safety Data Sheet (MSDS) di dalam map.

Masing-masing peserta didik secara berkelompok membawa produk yang sudah mereka kelompokan berdasarkan tingkat resikonya ke kelompok masing-masing. Sehingga dalam satu kelompok akan beragam produk. Terdiri dari pembersih lantai, pembersih keramik, pembasmi nyamuk, sabun, detergen, odol, kapir ajaib, parfum,kosmetik,dan lain-lain. Kemudian merekaa mendsikusikan pentingnya produk tersebut dalam kehidupan mereka sehari-hari di rumah.

Masuk pada diskusi inti, peserta didik secara berkelompok mulai mengidentifikasi komposisi dan bahan baku produk tersebut di lembar kerja. Dari data komposisi, saya menganjurkan agar mereka  setiap kelompok mengambil dua nama bahan kimia saja. 

Rata-rata bahan kimia yang tertulis di kemasan produk adalah nama dagang. Saya langsung mengarahkan peserta didik untuk mencari nama kimianya secara International Union of Pure and Aplied Cemistry (IUPAC). 

Sampai sesi ini, saya melakukan refleksi diri untuk mereka. Pertanyaan refleksi mengarah kepada pentingnya bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, menghilangkan rasa takut dengan bahan kimia, tidak perlu menghindari dari yang namanya kimia,karena kimia adalah hidup kita. Ada tata cara menanggulanginya,ada prosedur yang harus kita patuhi, meskipun itu produk-produk yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Saat refleksi di pertengahan sesi, pengamatan saya menyimpulkan, kalau mereka sudah menunjukan antusias untuk belajar,minat dan rasa penasaran mereka akan produk yang mereka gunakan sehari-hari sudah mulai muncul.Sehingga 1 jam pembelajaran sudah berlalu. Masih ada 3 jam pembelajaran lagi yang tersisa untuk menggugah rasa mereka menggali lebih dalam tentang MSDS bahan kimia.

"Anak-anak ibu yang luar biasa hebatnya, saat ini,per kelompok kalian sudah menagntongi dua nama bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku dan bahan tambahan dalam produk yang kalian gunakan sehari-hari." Oleh sebab itu, saatnya sekarang kalian akan berkenalan lebih banyak dengan bahan kimia tersebut melalui MSDS bahan kimia." Saya memperagakan langsung kepada mereka satu contoh MSDS. "Adakah anak-anak ibu yang mau bertanya atau menyampaikan pendapat tentang ini?" Saya bertanya kepada mereka sebelum memulai sesi berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun