Mohon tunggu...
Yuzelma Zelma
Yuzelma Zelma Mohon Tunggu... Guru - Guru yang hobi menulis

Perempuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Daring Tetap Berinovasi

4 November 2021   15:05 Diperbarui: 4 November 2021   15:21 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat masuk awal semester tahun ajaran 2020/2021 tenryata masih PJJ. artinya masuk bulan ke-enam pandemi Daring masih tetap dilaksanakan. Setelah mengikuti seri belajar di Sim PKB, saya mendapatkan kompetensi cara melakukan asesmen diagnostik. saya merumuskan asesmen diagnostik berdasarkan apa yang saya pelajari di seri belaajr SIM PKB. Tujuan asesmen ini adalah untuk mengetahui kekuatan,kelemahan,kompetensi peserta didik. 

Sehingga hasil asesmen ini saya dapat merancang ulang kembali rencana pembelajaran yang akan saya terapkaan diawal semester. Agar permasalahan yang sama tidak terjadi lagi.

Berdasarkan hasil asemen diagnostik saya baru menyadari, kalau sebagian besar siswa saya menglami permasalahan dalam ekonomi . Karena sebagian besar orang tuanya berpendapatan harian. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pokok saja sudah sulit. Pada akhirnya siswa saya ada yang bekerja membantu orang tua untuk mencari nafkah. Ada yang menjadi tukang parkir, bekerja di loundri,ikut ayah berkuli, tukang cukur rambut, dan lain-lain. wajar saja mereka tidak fokus mengikuti PJJ .

Dalam kondisi seperti ini, saya mulai mendesain proses pembelajaran berbasis masalah di lingkungan tempat tinggal/atau bagi yang bekerja di lingkungan tempat mereka bekerja. Tentu saja saya menyesuaikan kompetensi yang akan dicapai dengan pembelajaraan berbasis masalah tersebut.

Sebelum melaksanakan proses pembelajarn berbasis masalah, saya membuatkan sejenis kuisoner terkait dengan ketersediaan alat/sarana atau sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar mereka. Hasil kuisoner ini dapat dijadikan sebagai bahan diskusi untuk mereka melaksanakan praktik mendiri di rumah berdasarkan masalah yang dihadapi. Masalah yang dibahas tentu terkait dengan KD yang saya ajarkan.

Setelah saya berdiskusi dengan siswa, mereka melakukan oientasi di lingkungan sekitar. Merumuskan masalah yang akan dicarikan solusinya. Contohnya adalah: bagaimana mengatasi air sumur yang keruh,berbau, mengatasi limbah detergent, limbah domestik,sampah rumah tangga, dan,limbah bengkel mobil, limbah loundry,limbah minyak jelantah,dan lain-lain.

Setelah mereka selesai melakukaan orientasi masalah dan solusi apa yang akan mereka lakukan, sepanjang ini kami melakukan diskusi lewat wa grup. Setelah yakin masing-masing anak sudah menemukan permasalahan, saya mulai mengorganisir pembelajaran mereka. Mereka membentuk kelompok diskusi lewat wa grup. Ada 6 kelompok. Saya masuk ke dalam 6 grup tersebut untuk mengetahui aktivitas mereka.

Satu kelompok terdir dari 5 orang ,setiap orang mengutarakan permsalaahnnya, kemudian dari 5 permasalaahn yang muncul dari 5 orang tersebut, mereka saya anjurkan memilih salah satu yang paling dominan muncul dalam grup tersebut untuk diuji cobakan.

Berdasarkan pilihan ini, mereka memulai penyelidikan secara berkelompok. Tentu saja hal ini tidak mengharuskan mereka hadir di rumah temannya untuk kerja kelompok. Namun mereka melakukan penyelidikan di rumah masing-masing dan mendiskusikannya kembali di whatsap grup.

Hasil diskusi mereka, tergambar dengan jelas, kalau pada dasarnya mereka adalah anak-anak yang mampu berpikir kritis. Kenapa kondisi ini jauh berbeda dengan saat Daring? Karena saat Daring mereka tidak melakukan apa-apa dan tidak mengalami apa-apa. Mereka hanya membaca teori-teori saja. Bahkan ada diantara mereka yang tidak membaca sama sekali.

Dengan melakukan praktik di rumah dan melakukan komunikasi hasil dengan temannya mereka memilki motivasi belajar yang lebih tinggi dan mampu melakukan pencarian materi lebih banyak lagi. Sehingga diskusi berkembang ke topik lain yang terkait. disiini muncul ide baru lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun