7. Pak Usup tidak mengenal konsep memilah-milah sampah. Namun secara praktik beliau setiap hari sudah menerapkannya. Â Dalam pekerjaan beliau sehari-hari beliau sudah memilah sampah kertas , sampah karton, sampah plastik, sampah kaleng dan sebagainya. Makanya keranjang di gerobaknya setiap hari penuh dengan karung-karung yang berisi sampah dengan jenis yang berbeda. Yang beliau tahu sampah ini bisa menghidupi dia. Halaman pak Usup sellau dijaga bersih, tidak ada sampah berserakan. Dan tidak ada pembakaran sampah di lingkungan rumah. Beliau tidak mengenal kalau membakar sampah akan menimbulkan gas rumah kaca.
8. Pak Usup  setiap selesai berwhudu’ menampung air whudu’ beliau di ember. Suatu waktu  saya  mendapati air bekas whudu dijadikan untuk menyiram tanaman. Pak Usup sudah menggunakan kembali air yang seharusnya dibuang namun bisa dimanfaatkan lagi untuk kebutuhan sehari-hari. Lima kali shalat wajib ditambah satu kali dhuha dan satu kali tahajut. Ember besar itu dalam satu hari penuh dan lumayan digunakan untuk menyiram tanaman.
9. Kalau saya bertandang ke rumahbeliau di malam hari, ruangan yang lampunya hidup hanya satu ruangan saja. Ruagan dimana beliau berada. Apakah arena biaya litrik mahal? Tentu itu alasan utama. Namun pak Usup tidak menyadari sikap beliau sudah mengimplementasikan salah satu gerakan hemat energi yang sudah dikampanyekan oleh aktifis.
10. Pak Usup dengan kehidupan sehari-hari di rumah telah membuat beberapa sebuah ekosistem yang begitu indah. Ekosistem yang sudah bisa menghidupi hewan dan tumbuhan lain. Burung-burung sudah bermukim , hidup dan berkehidupan di pohon-pohon yang ditanaminya. Seranga-serangga sudah membantu proses penyerbukan dimana-mana. Â Tanpa disadari beliau sudah menciptakan siklus ekositem yang sanagt baik di rumahnya. Dimana rantai makan berjalan dengan semestinya. Â
Rumah Pak Usup merupakan sebuah  replika ekosistem yang sudah berkontribusi dalam menyelamatkan bumi dari kehancuran.  Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik sudah terjalin secara timbal balik dengan sempurna. Proses konservasi Sumber Daya hayati, konservasi sumber daya non hayati sudah berlangsung dengans angt baik.
Pak Usup dengan kehidupan sederhananya tidak pernah hingar-bingar mengikuti kampanye lingkungan hidup. Bagi orang yang arif  dengan lingkungan, akan menjadikan rumah pak usup sebagai pengetuk hati mereka untuk berubah.
Pak Usup  yang hidup pas –pasan , pak usup yang sederhana, sudah melakukan hal yang luar biasa terhadap keselamatan lingkungan.  Memperingati hari bumi, memperingati hari lingkungan hidup,harus dimulai dari  hal-hal yang sederhana, dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Kalau bukan kita siapa lagi?
TIDAK SALAHKAN SAYA MENGUCAPAKN HARI BUMI KE PAK usuP?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H