karena keputusan keluar rumah adalah konsekuensi besar hidup tanpa backup siapa pun kecuali bergantung pada diri sendiri. orang tua pun pasti memahami harus mendukung fase anaknya, dan jangan pernah memberi bantuan sepeser pun.
sandang, papan, pangan ibaratnya menjadi tanggungan diri sendiri, di sini menuntut banyak kreativitas untuk mencari uang. tapi konsekuensi terberat adalah kesehatan yang perlu di jaga dan diperhatikan. kesehatan jadi kunci penting untuk menunjang mencari kehidupan. so kamu juga harus memikirkannya jikasewaktu-waktu tumbang.
kesedihan pasti datang kapan pun, percayalah itu hanya angin lalu mengenang kebersamaan dengan keluarga yang muncul dari lelah fisik.
kita lanjut ke pilihan kedua. case pilihan kedua adalah ketika sudah di fase bekerja namun masih tinggal bersama orang tua. konsekuensi yang dihadapi adalah campur tangan keuangan kamu dalam siklus kehidupan di rumah. kamu harus siap membackup apapun soal keuangan jika dibutuhkan. kamu tidak perlu khawatir soal makan, air, listrik dll yang memang ditunjang bersama di rumah.Â
tapi bersiaplah jika tak ingin mengkhawatirkan orangtua kamu perlu space di luar rumah untuk meluapkan emosi jika kamu sedang lelah. kamu juga harus menyadari konsekuensi tercampurnya banyak samalah dalam satu rumah, berlatihlah menjadi dewasa dan mencari solusi untuk bersama.Â
pilihan kedua ini sifatnya sementara, jika kamu sudah siap untuk pilihan pertama kamu bisa mengambilnya. dengan catatan kamu sudah memiliki bekal yang digaris bawahi di atas. persiapan segala sesuai termasuk dana darurat.
saya harap banyak dari pembaca mempersiapkan dan memikirkan konsekuensi untuk mengambil keputusan di fase ini.Â
fase ini bisa dikatakan fase pra kehidupan kedua yaitu pernikahan. kamu diwajibkan berlatih mencari uang dan survive di kehidupan nyata.