Mohon tunggu...
Yuyun Ukhriana
Yuyun Ukhriana Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Universitas Indonesia

lagi himpun bacaan jadi tulisan. ngambil insight yang relevan, pemaknaan atau kritik respon pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hakikat Kebodohan dari si Pintar

7 Mei 2024   06:59 Diperbarui: 7 Mei 2024   07:00 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. fase meninjau pengetahuan lawan bicara/ orang lain

3. fase meninjau pengetahuan dari sumber terpercaya dalam hal ini bisa sains, perkataan pakar atau kitab agama

4. fase meyakini atau mengimani pengetahuan yang hukumnya wajib setelah 3 proses di atas dijalani.

5. fase pengetahuan itu berbuah menjadi sikap

Tuhan saja pantang melebeli kebodohan, kecuali kondisi yang saya sebutkan diatas benar-benar tidak dilaksanakan. bisa dikatakan pengetahuan menjadi sikap tanpa ada dorongan untuk melewati 4 fase di atasnya.

dorongan untuk mencari pengetahuan hilang berubah pada pengkultusan "pengetahuan subjektif"

mari kita tinjau bersama-sama sikap si pintar, lebel bodoh yang dibuat si pintar tidak menunjukan melewati 4 fase di atas. justru berbuah menjadi sikap menyakini hanya pengetahuan subjektif miliknya mutlak benar. bisa dikatakan tindakan si pintar melebeli orang itu bodoh adalah kebodohan itu sendiri. 

karena kita bisa melihat  ketidaktahuan seseorang dapat berkembang. kemauan untuk berkembang pantang untuk dilebelkan bodoh. si pintar tetaplah pada kondisi yang sama dan tidak mau menerima pengetahuan nya bersifat subjektif.

hakikat kebodohan bisa kita lihat dari kemauan, sama sekali  bukan dari intelektual. kalau sikapmu stagnan dengan pengetahuan subjekif mu itu bodoh. siapa yang fanatik dan tidak percaya jika IQ masih bisa berkembang?

itu kebodohan. 

 gelap terhadap kebenaran & merasa paling benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun