Mohon tunggu...
yuyun sukmawati
yuyun sukmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Volly

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

mengemukakan teori tentang belajar sosial Albert Bandura

18 Januari 2025   07:43 Diperbarui: 18 Januari 2025   07:43 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

6. Teori belajar sosial Albert Bandura

A. Teori Belajar Sosial Albert Bandura

Albert Bandura, seorang psikolog asal Kanada, mengembangkan Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) yang menekankan bahwa orang belajar tidak hanya melalui pengalaman langsung, tetapi juga melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Bandura berpendapat bahwa manusia memiliki kemampuan untuk belajar dari lingkungan sosial mereka, yang mencakup pengamatan terhadap tindakan, konsekuensi, dan reaksi orang lain.

Teori ini memiliki peran penting dalam psikologi karena memperkenalkan konsep pembelajaran melalui modeling (peniruan) dan memperkenalkan ide bahwa individu tidak hanya merespons rangsangan, tetapi juga dapat mengendalikan perilaku mereka berdasarkan pengamatan dan pemahaman.

B. Konsep Utama dalam Teori Belajar Sosial

1. Modeling (Peniruan):

Bandura menekankan bahwa pembelajaran dapat terjadi dengan mengamati orang lain yang disebut sebagai model. Proses ini dikenal sebagai modeling, di mana individu belajar perilaku baru dengan melihat bagaimana orang lain bertindak dan apa konsekuensi dari tindakan tersebut. Ini bisa terjadi melalui pengamatan langsung atau melalui media seperti televisi dan film. Misalnya, anak-anak sering meniru perilaku orang tua atau tokoh publik yang mereka kagumi.

Contoh:

Seorang anak mungkin meniru cara berbicara dan berperilaku orang tuanya karena mereka menganggap orang tua sebagai model. Jika orang tua memberikan contoh perilaku yang baik, anak akan belajar untuk menirunya.

2. Proses Pembelajaran Observasional:

Pembelajaran observasional atau pembelajaran melalui pengamatan melibatkan beberapa langkah utama:

- Perhatian (Attention): Agar seseorang dapat belajar, mereka harus memperhatikan model yang menunjukkan perilaku. Faktor-faktor seperti daya tarik model, kejelasan perilaku, dan relevansi dengan individu memengaruhi tingkat perhatian.

- Retensi (Retention): Setelah memperhatikan perilaku, individu harus mengingatnya. Memori yang kuat sangat penting untuk dapat meniru perilaku tersebut di masa depan

- Reproduksi (Reproduction): Ini adalah tahap di mana individu mencoba meniru atau mengulang perilaku yang telah diamati. Mereka mengubah pengamatan menjadi tindakan nyata.

-Motivasi (Motivation): Terakhir, individu perlu memiliki motivasi untuk meniru perilaku tersebut. Motivasi ini dapat dipengaruhi oleh hasil yang diamati, seperti imbalan atau hukuman.

3. Penguatan dan Hukuman (Reinforcement and Punishment):

Bandura juga menyoroti peran penguatan dan hukuman dalam pembelajaran sosial. Pembelajaran tidak hanya terjadi dari model yang dilihat, tetapi juga dari konsekuensi yang mengikuti perilaku. Ada dua jenis penguatan:

- Penguatan Positif: Ketika perilaku yang diamati diikuti oleh imbalan atau penghargaan, individu lebih cenderung untuk meniru perilaku tersebut.

- Penguatan Negatif: Ketika perilaku yang diamati menghindari konsekuensi negatif atau memberikan kenyamanan, individu juga lebih cenderung meniru perilaku tersebut.

Contoh:

Seorang anak yang melihat temannya mendapat pujian karena berperilaku baik di sekolah mungkin akan meniru perilaku tersebut untuk mendapatkan pujian yang sama.

4. Pengaruh Pengamatan Media:

Bandura juga menekankan bahwa media, seperti televisi, film, dan internet, memainkan peran besar dalam pembelajaran sosial. Pengaruh model yang ada di media dapat mempengaruhi perilaku individu, terutama anak-anak yang cenderung meniru perilaku yang mereka lihat di layar.

Contoh:

Penelitian Bandura tentang Bobo Doll Experiment menunjukkan bagaimana anak-anak meniru perilaku agresif yang mereka lihat pada orang dewasa yang sedang berinteraksi dengan boneka Bobo. Anak-anak yang menyaksikan perilaku agresif cenderung meniru kekerasan yang sama.

C. Konsep Utama dalam Teori Belajar Sosial Bandura

1. Kendali Diri (Self-Regulation):

Bandura juga mengembangkan konsep self-regulation, yaitu kemampuan individu untuk mengatur perilaku mereka sendiri berdasarkan standar internal dan konsekuensi yang diprediksi. Ini mencakup kemampuan untuk mengendalikan dorongan dan mengatur tindakan agar sesuai dengan tujuan pribadi.

2. Efikasi Diri (Self-Efficacy):

Salah satu konsep terpenting dalam teori Bandura adalah efikasi diri atau keyakinan seseorang pada kemampuannya untuk berhasil dalam tugas tertentu. Efikasi diri memengaruhi motivasi seseorang, cara mereka menghadapi tantangan, dan seberapa keras mereka berusaha untuk mencapai tujuan. Semakin tinggi efikasi diri seseorang, semakin besar kemungkinan mereka untuk bertahan dan berhasil dalam menghadapi kesulitan.

Contoh:

Seorang pelajar yang memiliki efikasi diri tinggi akan merasa percaya diri untuk menghadapi ujian meskipun mengalami kesulitan dalam materi tertentu.

D. Aplikasi Teori Belajar Sosial

Teori belajar sosial Bandura memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, psikologi, dan pengembangan pribadi. Beberapa contoh aplikasi teori ini meliputi:

Pendidikan: Guru dapat menggunakan modeling untuk mengajarkan perilaku positif kepada siswa dengan menunjukkan cara yang benar untuk menyelesaikan tugas atau berinteraksi dengan orang lain.

Kesehatan: Dalam bidang kesehatan, teori ini dapat digunakan untuk mengajarkan perilaku sehat, seperti diet dan olahraga, melalui pengamatan terhadap orang yang sukses dalam menjalani gaya hidup sehat.

Psikoterapi: Terapi berbasis model, seperti terapi perilaku kognitif, sering kali melibatkan pembelajaran sosial untuk mengubah pola perilaku dan meningkatkan efikasi diri pasien.

Teori Belajar Sosial Albert Bandura menekankan pentingnya pengamatan dan interaksi sosial dalam proses pembelajaran. Melalui konsep-konsep seperti modeling, pembelajaran observasional, penguatan, dan efikasi diri, Bandura memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana individu belajar dari lingkungan mereka dan bagaimana perilaku mereka dipengaruhi oleh pengamatan terhadap orang lain. Teori ini juga menunjukkan bahwa manusia tidak hanya belajar melalui pengalaman langsung, tetapi juga melalui pengalaman sosial yang dilihat dan dipelajari dari orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun