Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bisikan Angin Malam

15 November 2024   22:08 Diperbarui: 16 November 2024   04:21 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam selimut malam yang sunyi

 Sebuah jiwa melayang pergi

 Di saat bintang berkelap-kelip malu

 Cahaya hatimu padam begitu saja

Tak ada lagi tawa yang merdu

 Hanya sisa kenangan yang menyatu

 Dalam diam, air mata menetes perlahan

 Mengiringi kepergianmu ke alam abadi

Malam memelukmu erat

 Dalam bisikan angin yang sejuk

Jiwa yang lelah kini tenang

 Meninggalkan dunia yang penuh sengketa

Cahaya rembulan, saksi bisu malam ini

 Menyaksikan kepergianmu, dalam sepi

 Purnama, benderang menerangi bumi

 Namun tak mampu menghalau duka di hati

Kau pergi saat rembulan tersenyum penuh

 Meninggalkan dunia, dalam keheningan 

Bintang-bintang berkelap-kelip pilu

 Mengiringi langkahmu menuju sang pencipta

Sejajar rembulan, air mata membuncah

Mengiringi kepergianmu dalam sepi

 Butiran duka, jatuh membasahi pipi

 Menyatu dengan tanah, menemanimu pergi

Sayap malam membawamu terbang

 Menuju tempat yang lebih terang

 Tak ada lagi duka dan derita

 Hanya damai yang menyelimuti

Di sini, kuhaturkan doa

 Semoga engkau tenang di sana

 Meskipun raga tak lagi bersama

 Kenanganmu akan selalu ada

Mawar merah layu di taman

 Seiring kepergianmu malam ini

 Harummu masih tercium samar

 Dalam ingatan yang takkan pernah pergi

Kau tutup lembaran kehidupan

Jiwa tenang penuh kedamaian

Pulanglah ke surga yang penuh rahmat-Nya

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'un

Sumedang, 16 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun