Dalam selimut malam yang sunyi
 Sebuah jiwa melayang pergi
 Di saat bintang berkelap-kelip malu
 Cahaya hatimu padam begitu saja
Tak ada lagi tawa yang merdu
 Hanya sisa kenangan yang menyatu
 Dalam diam, air mata menetes perlahan
 Mengiringi kepergianmu ke alam abadi
Malam memelukmu erat
 Dalam bisikan angin yang sejuk
Jiwa yang lelah kini tenang
 Meninggalkan dunia yang penuh sengketa
Cahaya rembulan, saksi bisu malam ini
 Menyaksikan kepergianmu, dalam sepi
 Purnama, benderang menerangi bumi
 Namun tak mampu menghalau duka di hati
Kau pergi saat rembulan tersenyum penuh
 Meninggalkan dunia, dalam keheninganÂ
Bintang-bintang berkelap-kelip pilu
 Mengiringi langkahmu menuju sang pencipta
Sejajar rembulan, air mata membuncah
Mengiringi kepergianmu dalam sepi
 Butiran duka, jatuh membasahi pipi
 Menyatu dengan tanah, menemanimu pergi
Sayap malam membawamu terbang
 Menuju tempat yang lebih terang
 Tak ada lagi duka dan derita
 Hanya damai yang menyelimuti
Di sini, kuhaturkan doa
 Semoga engkau tenang di sana
 Meskipun raga tak lagi bersama
 Kenanganmu akan selalu ada
Mawar merah layu di taman
 Seiring kepergianmu malam ini
 Harummu masih tercium samar
 Dalam ingatan yang takkan pernah pergi
Kau tutup lembaran kehidupan
Jiwa tenang penuh kedamaian
Pulanglah ke surga yang penuh rahmat-Nya
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'un
Sumedang, 16 November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H