Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Ada Tempat Berlindung, Korban Perundungan Menjerit Senyap

1 November 2024   15:49 Diperbarui: 1 November 2024   16:46 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 ilustrasi perundungan di tempat kerja @canva design

Pendahuluan

Tempat kerja, yang seharusnya menjadi ruang untuk berkarya dan berkembang, bagi sebagian orang justru menjadi medan perang. Perundungan di tempat kerja, seringkali tersembunyi di balik senyum sopan dan tatapan ramah, menjadi momok menakutkan yang menghancurkan semangat dan produktivitas.

Jeritan yang Terbungkam

Korban perundungan di tempat kerja seringkali merasa terisolasi dan tidak memiliki tempat untuk mengadu. Mereka takut akan konsekuensi yang mungkin terjadi jika melaporkan tindakan perundungan yang dialaminya. Takut kehilangan pekerjaan, takut dianggap lemah, atau takut memperburuk situasi. Alhasil, mereka memilih untuk diam dan menanggung penderitaan sendirian.

Bentuk-Bentuk Perundungan

Perundungan di tempat kerja bisa terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari:

  • Perundungan verbal: Hinaan, ejekan, komentar negatif, atau menyebarkan gosip.
  • Perundungan sosial: Mengucilkan, mengabaikan, atau menyebarkan rumor.
  • Perundungan fisik: Tindakan kekerasan, seperti mendorong, menendang, atau merusak barang pribadi.
  • Perundungan psikologis: Menciptakan lingkungan kerja yang menakutkan, memberikan tugas yang tidak realistis, atau mengontrol perilaku.

Beberapa Kasus Perundungan

1. Saya  mendapat pengaduan dari salah seorang karyawan yang bekerja di suatu perusahaan Shoe Care mengaku menjadi korban fitnah dan pemecatan yang tidak adil. Ia dituduh menggelapkan uang perusahaan, meskipun telah menyerahkan bukti kuitansi yang lengkap dan transparan. R menceritakan bahwa tuduhan terhadap dirinya muncul secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas. Setelah bekerja selama 5 tahun di perusahaan tersebut, ia merasa hubungannya dengan rekan kerja dan atasan selalu selalu baik. Namun, segalanya berubah ketika kejadian itu terjadi.

"Saya sangat terkejut dan kecewa dengan tuduhan ini," ujar R. "Saya selalu bekerja dengan jujur dan bertanggung jawab. Semua transaksi keuangan yang saya lakukan selalu disertai dengan bukti kuitansi yang lengkap. Saya tidak mengerti mengapa saya dituduh melakukan hal seperti itu. Saya merasa kehilangan pekerjaan yang saya cintai dan harga diri saya terluka," tambah R. "Saya kesulitan untuk mencari pekerjaan baru karena stigma yang melekat pada diri saya setelah dituduh melakukan tindakan kriminal."

2. Dituduh Korupsi, Petugas Penagihan Leasing Jadi Korban Perundungan

F, seorang petugas penagihan di  Perusahaan Leasing, tengah mengalami tekanan yang sangat berat setelah dituduh menggelapkan uang nasabah. Padahal, ia hanya bertugas menerima pembayaran dari nasabah dan uang tersebut kemudian dibawa oleh rekan kerjanya untuk disetorkan ke kantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun