Durian dibelah di tangga kuta,
Pecah tertambat ditemu pak Barkah,
Dengan basmalah kuawali kata,
Semoga mendapat ilmu yang bermanfaat.
Nikmat dikulum racikan nila,
Diramu sama sambal terasi,
Yang minat bersama menggila,
Dalam ilmu dan semangat literasi.
Sungguh lezat tahu Sumedang,
Dimakan sama ketupat,
Adzan sudah berkumandang,
Mari kita tunaikan Shalat.
Sambal matah sama petai,
Hati-hati urat berdenyut,
Walau tangan tak sampai,
Tapi hati tetap terpaut.
Makan mie Aceh digulung simpul,
Sambil santai di dekat paya,
Silaturahmi tetap tersimpul,
Walau hanya di dunia maya.
Ayo masak soto Kudus,
Ditambah lumpia dari Semarang,
Kalau salah segera hapus,
Minta maaflah dengan riang.
Sayur rendang santan kelapa,
Campur kerupuk dari ranah minang,
Sungguh senang saat berjumpa,
Tangan bertepuk hatipun tenang.
Sate lilit dari Bali,
Sama lezatnya ayam betutu,
Hidup jangan saling buli,
Sesama umat harus bersatu.
Sarapan sepiring nasi,
Dibawa dari Kalimutu,
Jangan ada diskriminasi,
Pribadi takwalah yang nomor satu.
Di Pontianak pengkang dibakar,
Sotong  pangkong dibuang duri,
Sejak kanak-kanak rajin belajar,
Tanamkan gotong royong mandiri.
Makan setup bersama Delilah,
Buah naga sama Durian,
Kututup kata dengan hamdalah,
Semoga seirama walau dalam kesendirian