Semangat Baru: Tradisi ini juga menandakan semangat baru untuk memulai lembaran baru dengan tekad dan harapan yang lebih baik di tahun yang akan datang.
 Kebersamaan: Memasak dan menyantap Kue Takir Plontang bersama-sama mempererat tali persaudaraan dan memperkuat rasa gotong royong antar warga.
 Penghormatan Leluhur: Tradisi ini juga merupakan bentuk penghormatan terhadap leluhur dan tradisi budaya Jawa yang diwariskan turun-temurun.
Kesimpulan :
Kue Takir Plontang bukan hanya sekedar hidangan tradisional, tetapi juga perwujudan nilai-nilai luhur dan filosofi Jawa yang mendalam. Tradisi ini menjadi pengingat bagi kita untuk selalu bersyukur, introspeksi diri, memulai lembaran baru dengan semangat baru, mempererat persaudaraan, dan menghormati leluhur.Â
Menyanpap kue Takir Plontang di Tahun Baru Hijriyah bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga membawa kita dalam refleksi diri, muhasabah dan menumbuhkan semangat untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI