Mohon tunggu...
Yuyun Fitriah
Yuyun Fitriah Mohon Tunggu... Guru - Jadilah dirimu sendiri jika kamu ingin sukses ✨

Saya adalah mahasiswa di Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara angkatan 2019 Prodi PGSD Media Sosial Ig @yuyunfitriah15

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Karakter pada Peserta Didik di Sekolah Dasar

6 Desember 2020   09:30 Diperbarui: 6 Desember 2020   09:34 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDIDIKAN KARAKTER PADA PESERTA 

  DIDIK DI SEKOLAH DASAR

Oleh : Yuyun Fitriah

PENDAHULUAN :

 Penguatan karakter dalam pendidikan harus dimulai sejak usia Sekolah Dasar. Keberhasilan pendidikan karakter pada masa itu akan menjadi pondasi untuk membangun kepribadian peserta didik pada jenjang pendidikan diatasnya dan juga pada kehidupan bermasyarakat seperti umumnya. Untuk itu, peran pendidik dan sekolah dasar pada saat ini menjadi penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaannya, sebelum ada penguatan karakter pendidik harus memahami karakter dari peserta didiknya, setiap siswa memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda-beda sehingga perlakuan yang sama terhadap semua siswa justru akan mengakibatkan kurang maksimalnya proses pembelajaran yang ada. Maka dari itu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menganalisis karakter siswa dan menanamkan pendidikan karakter, dimana karakter siswa di sekolah dasar berbeda dengan tingkat sekolah menengah. 

Pembentukan karakter sangat diperlukan agar sekolah menjadi suatu lembaga yang berperan penting dalam pendidikan anak. Tanpa adanya pendidikan karakter yang baik, sekolah hanya akan menjadi tempat tumbuhnya berbagai macam konflik sehingga kekacauan menjadi hal yang tidak terelakan, karena itu siswa akan dididik untuk memecahkan masalah dan semacamnya.

 Dalam pendidikan karakter siswa ada sosok pendidik yang berperan penting dalam pengembangannya, pada hal tersebut pendidik harus mengenali dan memberikan dorongan terhadap pembentukan karakter siswa yang baik dalam segala sesuatu apapun, baik dari segi kedisiplinan, ketataatan pada agama, lingkungan sosial dan lainnya. Peran pendidik dirasa sangat berpengaruh karena hampir setiap hari siswa belajar di sekolah bersama gurunya, dan sekolah adalah tempat yang sesuai untuk penanaman karakter awal atau pendidikan dasar karakter. 

 Sejumlah penelitian menemukan hasil positif dari penerapan program pendidikan karakter di sekolah-sekolah, termasuk prestasi yang lebih tinggi akademik, sedikit suspense-ons serta putus sekolah, dan perilaku berisiko lebih sedikit dari siswa (Berkowitz, 2009). Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa sekolah yang melaksanakan program pendidikan karakter telah sukses menumbuhkan perilaku disiplin (Wynne & ryan, 1997), meningkatkan kehadiran siswa di sekolah, sedikit siswa yang drop-out, mengurangi kekerasan, intimidasi dan meningkatkan prestasibelajar siswa di sekolah. 

PEMBAHASAN

 Menurut Michael Novak karakter merupakan"campuran kompatibel dari seluruh kebaikan yang diidentifikasi oleh tradisi religius, cerita sastra, kaum bijaksana, dan kumpulan orang berakal sehat yang ada dalam sejara." (Thomas, 2012:81) sementara itu, Masnur Muslich (2011:84) menyatakan bahwa karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat.  

 Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu manusia. Ciri khas tersebut asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut,dan merupakan mesin yang mendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berujar, dan merespon sesusatu (Asmani, 2011:23) 

 Sedangkan, pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan (Omeri, 2015:465)

 Namun, pendidikan karakter terbatas pada pengetahuan moral saja tidak cukup, perlu ada kelanjutan pada moral perasaan, meliputi: hati nurani, percaya diri, empati, kebaikan, pengendalian diri, dan kerendahan hati. Berlanjut pada tahap yang paling penting, yaitu tindakan moral. Ini penting karena pada tahap ini mengemudi motif seseorang untuk berperilaku baik dapat dilihat dari kompetensi, keinginan, dan kebiasaan berperilaku. Konstruksi ketiga komponen moral yang saling terkait tersebut merupakan implementasi kebutuhan pendidikan karakter dalam mengembangkan kecerdasan moral siswa (Pane & Patriana, 2016:247)

Nilai-nilai Karakter Yang Perlu Ditanamkan Pada Peserta Didik di Sekolah Dasar

 Menurut Santosa (2014:33-34) sumber nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter diidentifikasikan dari sumber-sumber berikut ini: 

Agama

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis kehidupan kenegaraanpun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan karakter harus didasari pada nilai-nilai dan kaidah yanga berasal dari agama. Peran pendidik disini adalah dengan selalu mengingatkan anak didiknya dalam perihal ketaatan terhadap agama masing-masing.

Pancasila 

Negara kesatuan republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut pancasila. Pancasila terdapat pada pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan karakter bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.

Budaya

Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan karakter.

Tujuan pendidikan Nasional

Sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan diberbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan karakter.

PENUTUP 

 Pendidikan karakter sangatlah penting dalam perkembangan peserta didik apalagi pada sekolah dasar dimana sebagai tempat pendidikan karakter dasar. Dalam pendidikan karakter peran guru sangat berpengaruh karena sebagai orang tua dan contoh bagi siswa ketika disekolah. pendidik harus mengenali dan memberikan dorongan terhadap pembentukan karakter siswa yang baik dalam segala hal apapun, baik dari segi kedisiplinan, ketataatan pada agama, lingkungan sosial dan lainnya. 

 Dalam pendidikan karakter siswa diharapkan mempunya karakter yang baik dan menerapkan nilai agama, pancasila, dan budaya. Penguatan pendidikan karakter melalui kearifan lokal perlu dilakukan oleh guru agar siswa semakin mengenali lingkungan setempat dan semakin cinta dengan budaya bangsanya sendiri sebab peserta didik akan terjun langsung pada masyarakat, serta sebagai bekal menuju jenjang lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Althof W. and Berkowitz M.W .(2012). Moral Education And Character Education: Their

Relationship And Roles In Citizenship Education. University of Missouri-St. Louis, USA

Asmani, JM. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta:

Diva Press.

Muslich, Masnur. 2011. Menjawab tantangan krisis multidimensional. Pendidikan Karakter. 84

Omeri, Nopan. 2015. Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Manajer

Pendidikan. Vol. 9, Nomor 3. 265

Pane, MM., & Patriana, Rina. 2016. The Significance of Enfironmental Contents in Character

Education for Quality of life. Procedia- Social and Behavioral Sciences 222. 247

Santosa, DA. 2014. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Membangun Kemandirian dan

Disiplin siswa di MTsN Kanigoro Kras Kab. Kediri. Didaktika Religia. Vol. 2 No. 1

Thomas, Lickona. 2012. Bagaimana sekolah dapatmemberikan pendidikan sikap hormat dan

tanggung jawab. Mendidik Untuk Membentuk Karakter. 81

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun