MASUK ANGIN, SEBUAH MITOS PENYAKIT DARI
BERBAGAI KALANGAN MASYARAKAT
ENTER THE WIND, FROM A MYTH OF DISEASE VARIETY OF SOCIETY
Yuyun Kholifah*, Kiki Amalia R***
Kesehatan Masyarakat-Universitas Pekalongan, Indonesia
Email : ykholifah15@gmail.com
ABSTRACT
This study is an attempt to find the meaning of a common cold disease myth. Colds are quite popular and are even considered a disease. Colds is often used to describe problems with malaise, aches, and flatulence. Many think that this happens because too much wind enters the body, especially during the rainy season or late meals. . Complaints about catching cold most often arise due to decreased endurance, so that sufferers are susceptible to viruses and bacteria. Although generally a cold can heal on its own without treatment, if the symptoms of the disease are severe and persist.
Â
Keywords: Knowledge, Colds, Disease Myths and Cranks
ABSTRAK
Kajian ini merupakan upaya menemukan makna sebuah mitos penyakit masuk angin. Masuk angin cukup populer dan bahkan dianggap sebagai suatu penyakit. Masuk angin sering kali digunakan untuk menggambarkan masalah tidak enak badan, pegal-pegal, dan perut kembung. Banyak yang menganggap bahwa hal ini terjadi karena terlalu banyak angin yang masuk ke dalam tubuh, terutama saat musim hujan ataupun telat makan. .Keluhan masuk angin paling sering muncul akibat menurunnya daya tahan tubuh, sehingga penderitanya rentan terinfeksi virus maupun bakteri. Meski umumnya masuk angin dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan, namun jika gejala dirasakan bertambah berat dan menetap.
Kata Kunci : Pengetahuan, Masuk Angin, Mitos Penyakit dan Kerokan
PENDAHULUAN
Hampir semua orang pernah mengalami sakit, umumnya seseorang akan mengalami rasa tidak enak badan. Dalam beberapa kasus seseorang sakit ada yang mengalami trauma. Oleh sebab itu manusia diharapkan untuk selalu tetap sehat dalam kondisi apapun agar terhindar dari penyakit.
Dalam masyarakat salah satu ketidaknyamanan tubuh seseorang sering disebut dengan masuk angin. Rasa tidak enak badan dipercayai terjadi akibat terlalu banyak angin yang masuk kedalam tubuh seseorang, sehingga tubuh menjadi dingin dan kemudian timbul rasa tidak enak badan, pegal-pegal, dan perut kembung (alodokter,2021). Masyarakat awam menggunakan istilah tidak enak badan untuk menggambarkan gejala masuk angin seperti perut kembung, pegal, linu, batuk, pilek, pusing, sakit kepala, sampai meriang. Saat seseorang merasakan kedinginan, demam, hidung berair, dan bersin-bersin, hal itu bisa jadi tanda flu atau pilek. Sedangkan saat orang merasakan mual, kembung, diare, nyeri perut, bisa jadi hal itu tanda gangguan lambung (https://health.kompas.com.).
Dalam Antropologi kesehatan dalam hal kebudayaan Menurut Goodenough, "kebudayaan adalah suatu sistim kognitif yang terdiri dari pengetahuan, kepercayaan dan norma atau nilai yang berada dalam pikiran anggota-anggota individu masyarakat". Sedangkan Antropologi kesehatan adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala sosiobudaya, biobudaya, dan ekologi budaya dari kesehatan dan kesakitan yang dilihat dari segi-segi fisik,Â
jiwa dan sosial serta perawatannya masing-masing dan interaksi antara ketiga segi ini dalam kehidupan masyarakat, baik pada tingkat individual maupun tingkat kelompok sosial keseluruhannya. Â Singkatnya, antropologi kesehatan sebagai suatu disiplin biobudaya menaruh perhatian pada aspek-aspek biologis, ekologis, dan sosiobudaya dari perilaku manusia, yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan dan penyakit.Sementara itu masyarakat memiliki pengetahuan dan kepercayaan sendiri mengenai asal usul penyembuhan suatu penyakit. Pengetahuan itulah yang sampai sekarang masih dipercayai oleh kalangan masyarakat.
PENGETAHUAN
Pengetahuan adalah fakta, kebenaran atau informasi yang diperoleh melalui pengalaman atau pembelajaran disebut posteriori, atau melalui introspeksi diebut priori. Pengetahuan adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna. Pengetahuan juga diartikan berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal (onlinelearning.binus.ac.id). Pengetahuan juga dapat didefinisikan penggabungan data dan informasi. Data adalah fakta mentah, sedangkan informasi adalah data yang dilihat berdasarkan sudut pandang tertentu. Menurut Turban terdapat hubungan antara data, informasi dan pengetahuan (Efraim Turban, Aronson, & Liang, 2004)
MASUK ANGIN
      Penyakit masuk angin telah diyakini oleh banyak orang Indonesia sebagai penyakit sungguhan. Namun hingga kini, belum ada bukti medis yang cukup mendukung klaim ini. Sehingga dalam dunia medis, masuk ingin ini hanya dianggap sebagai mitos belaka. Dalam dunia medis yang dikenal hanyalah malaise, yaitu ketika tubuh dalam kondisi tidak fit yang menyebabkan rasa tidak enak badan seperti perut kembung, pegal-pegal, pusing, pilek, mual, dan kedinginan. Sementara, konsep masuk angin hanyalah konsep yang dikenal oleh orang Indonesia (halodoc.com). Dalam hal masuk angin kerokan merupakan penyembuhan paling populer dikalangan masyarakat "Kerokan dalam bahasa china (Hanzi: ; Pinyin: gu sh) adalah sebuah terapi pengobatan alternatif untuk gejala masuk angin dengan metode menggaruk sambil menekan bagian permukaan kulit menggunakan minyak, dan benda tumpul seperti uang logam sebagai alat pengerok, yang selanjutnya menyebabkan guratan merah atau lecet pada kulit. Selain benda tumpul tadi, pengobatan kerokan ini juga menggunakan cairan licin seperti balsem, minyak telon, minyak zaitun, minyak kelapa, atau losion. Cairan licin ini digunakan agar tidak terjadi iritasi pada kulit yang dikerok. Tindakan ini akan "mengeluarkaan angin" dari dalam tubuh dengan menghangatkan permukaan kulit sehingga peredaran darah meningkat dan menjadi lancar (wikipedia.org).
- Penyebab
Biasanya penyebab utamanya adalah udara dingin yang berlebihan. Contohnya adalah terlalu lama di ruangan AC, bermain hujan-hujanan, cuaca yang dingin, dan lainnya.
Penyebab lainnya adalah terlalu banyak tertawa, salah makan, kurang kentut, atau karena terlalu lelah. Masyarakat langsung menyebut masuk angin setiap kali merasa badan tidak enak. Badan tidak enak yang disebabkan masuk angin, umumnya terjadi pada masa pergantian cuaca dari musim kemarau ke penghujan atau sebaliknya (pancaroba). Pada masa peralihan itu angin sering kali bertiup kencang. Angin sering disalahkan karena masuk ke tubuh tanpa permisi dan menyebabkan badan terasa tak enak. Angin sering dituduh masuk ke tubuh tanpa permisi ketika tubuh terekspos angin yang bertiup kencang.
      Sebenarnya penyebabnya bukan cuaca dingin, bukannya anginlah yang memicu terjadinya masuk angin. Cuaca dingin yang menyergap tubuh menimbulkan mekanisme vasoconstriction atau penyempitan pembuluh darah. Sebenarnya penyempitan pembuluh darah ini merupakan mekanisme tubuh untuk menjaga agar tidak terjadi pengeluaran kalori berlebihan dari tubuh, sehingga tubuh tidak perlu mengalami penurunan suhu atau hipotermia. Namun, dampak kurang menyenangkan dari penyempitan pembuluh ini adalah peredaran darah menjadi kurang lancar. Akibatnya, hasil metabolisme, berupa asam laktat, terakumulasi pada otot-otot. Inilah yang membuat badan jadi terasa pegal-pegal.
      b. Cara mengatasi Masuk Angin
1. Kenakan jaket saat bepergian untuk melindungi tubuh dari serangan udara dingin atau angin yang menerpa. Sebab paparan angin yang terlalu sering dapat menyebab kondisi paru-paru basah.
2. Konsumsi vitamin C untuk meningkatkan dan menjaga imunitas tubuh tetap baik
3. Banyak minum air putih untuk mencukupi hidrasi tubuh dan membantu menyeimbangkan suhu tubuh serta meringankan demam.
4. Penuhi kebutuhan istirahat yang cukup untuk mengembalikan energi dan stamina tubuh yang lebih baik.
5. Rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi untuk membantu mengembalikan sistem imun yang menurun. Selain itu hindari kebiasaan merokok yang bisa menjadi salah satu pemicu infeksi.
Dan dari hasil survei pendahuluan dengan memberikan kuesioner tentang pengetahuan masyarakat terkait masuk angin di Desa Tirto Pekalongan didapat hasil dari 15 orang , 4 (26.6%) orang berpengetahuan baik, 4 (26,6%) orang berpengetahuan sedang dan 7 (46,6%) orang berpengetahuan kurang. Hasil survey pendahuluan tersebut menunjukkan pengetahuan masyarakat di Desa Tirto Pekalongan tentang masuk angin dan seputar penyembuhan masuk angin masih kurang.
MITOS PENYAKIT DAN KEROKAN
Mitos atau mite adalah bagian dari suatu folklor yang berupa kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional.(wikipedia.org)
Definisi Penyakit, Menurut KATHLEEN MEEHAN ARIAS "penyakit adalah suatu kesakitan yang biasanya memiliki sedikitnya dua sifat dari kriteria ini : agen atiologik telah diketahui, kelompok tanda serta gejala yang dapat diidentifikasi, atau perubahan anatomi yang konsisten".
KEROKAN
      Kerokan sebenarnya boleh-boleh saja dilakukan ketika merasa tidak enak badan karena masuk angin. Namun, jika kamu merasakan adanya keluhan seperti nyeri dada, bisa jadi kamu tengah mengidap gangguan aliran darah ke jaringan otot jantung. kerokan secara medis bermanfaat untuk meredakan sakit kepala, meringankan nyeri leher, mengurangi pembengkakan payudara, mengurangi nyeri punggung bawah, serta mengatasi sindrom perimenopause( alodokter.com). Kerokan dipercaya dapat meringankan keluhan pegal, lemas, dan linu pada badan. Kerokan dilakukan dengan menggosokkan koin atau alat pengerok khusus dengan tepi tumpul, ke permukaan kulit yang sebelumnya telah diolesi minyak pijat.
      Bahaya kerokan salah satunya yaitu dapat menyebabkan stroke. Hal ini dikarenakan saat kerokan, pembuluh darah akan mengalami pelebaran sehingga dapat berpotensi akan pecah. Pada beberapa orang, bahkan terjadi bekas biru atau ungu dikarenakan pecahnya kapiler darah yang berukuran besar.
Bahaya Kerokan Lainya:
- PELEBARAN PORI-PORI KULIT
- STROKE
- MEMAR DAN BENGKAK DI AREA YANG DIKEROK
- MENIMBULKAN PERDARAHAN
- RISIKO PENULARAN PENYAKIT
KESIMPULAN
      Sebagai masyarakat yang berwawasan luas masuk angin bukan lah yang baru lagi mitos atau fakta terkait masuk angin termasuk penyakit atau tidak yang pasti masuk angin digambarkan atau dideskripsikan berdasarkan pengalaman kebudayaan. Pengalaman itulah yang termasuk bagaimana orang-orang memahami konsep mengenai masuk angin, gejala, upaya penyembuhan, dan tanda-tanda ksembuhannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa masuk angin bukan merupakan penyakit, melainkan istilah yang umum dipakai oleh masyarakat untuk menyebut keluhan tidak enak badan secara umum. Penyebabnya beragam, bisa penyakit yang ringan, bisa juga penyakit berbahaya. Untuk mengobati masuk angin, penyebabnya harus diketahui terlebih dahulu. Meski umumnya masuk angin dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan, namun jika gejala dirasakan bertambah berat dan menetap, perlu segera memeriksakan diri ke dokter.
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/11931-ID-masuk-angin-dalam-konteks-kosmologi-jawa.pdf
https://portal.axa.co.id/direct/Tips/Detail/fakta-atau-mitos-kerokan-bisa-berakibat-fatal
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/2017_biopsiko_antropologi%20kes%20revise.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Masuk_angin
https://idtesis.com/definisi-pengetahuan/
https://www.alodokter.com/masuk-angin-dalam-sudut-pandang-medis
https://onlinelearning.binus.ac.id/computer-science/post/pengetahuan-knowledge
https://www.halodoc.com/artikel/masuk-angin-penyakit-atau-sugesti-
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerokan
file:///C:/Users/User/Downloads/986-2081-1-SM.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H