Mohon tunggu...
ArvenGoranz
ArvenGoranz Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

hanya memperbesar kemungkinan untuk selalu di_kenang, walaupun menyadari tidak pernah di_menangkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gerimis Mendung

14 November 2023   12:40 Diperbarui: 14 November 2023   12:49 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GERIMIS MENDUNG

Arven Goran

-

Kupang Kota Karang.

Pada gerimis siang ini

kutemui pangeranku sedang duduk termengu di Gajebo FEB

entah ia sedang menungguku atau menunggu perginya gerimis

ataukan ia sedang melukis jejak bersamaku ketika gerimis minggu kemarin.

Ahhh rupanya penafsiranku itu salah.

Ia sedang menunggu seseorang dengan kerelaan hati membawakannya payung.

Aku memberanikan diri untuk menghampirinya.

-

Eehhhhss

Dalam hitungan menit

muncul seorang wanita bermasker putih dan berpayung hitam menghapirinya

kupikir itu adalah sabahabatmu rupanya penafsiranku salah.

Lagi-Lagi aku kalah. 

Itu adalah wanita yang tidak kukenal 

dan bahkan tidak pernah kutemui di Prodi PPKn.

-

Pikiranku mulai bertanya-tanya siapa wanita itu?

Ambigu mulai meraja-lela

namun hati tak mau mengalah dengan pikiran

ia berasumsi bahwa mungkin wanita itu salah satu temannya

pikiran mulai bertengar dengan suara hatiku

aku mulai bimbang apakah kata pikiran ataukah kata hati nuraniku yang benar

Ahhh aku harus bertanya kedapanya siapa wanita cantik itu 

agar pikiran dan hati nuraniku tidak lagi bertengkar.

Ahhhh ambigu jadinya.

-

Toh kemarin gerimis apakah hari akan terjadi hal yang sama?

Toh kemarin moment terpuruk yang pernah ada dalam hidupku

Moment yang membawa banyak komitmen namun, ambigu selalu hadir dalam benak ini.

Apakah moment kemarin dapat kubinykai menjadi kalimat? Kalimat yang menghasilkan satu kata? 

Kata yang telah kami sepakati bersama?

Apakah sesulit inikah kisahku bersamanya?

Apakah ini rencana atau jawaban dari doa-doa kami?

Atauhak ini....

Ataukah ini adalah salah satu bunga dalam kesepakatan kami?

-

Ambigu mulai meraja-lela

Kisahku ini Ibaratkan kapal Very Ranaka Rute Kupang-Larantuka yang terombang-ambing oleh amarah lautan yang kian jauh kian kuat begitupun yang kurasakan saat ini.

Ambigu mulai mengombang ambing pikiran dan hati nuraniku

tak ada satu kata pun yang bisa kurangkai menjadi kalimat

tak ada satu kisahpun didalam hubungan kami yang dapat kujadikan komitmen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun