GERIMIS MENDUNG
Arven Goran
-
Kupang Kota Karang.
Pada gerimis siang ini
kutemui pangeranku sedang duduk termengu di Gajebo FEB
entah ia sedang menungguku atau menunggu perginya gerimis
ataukan ia sedang melukis jejak bersamaku ketika gerimis minggu kemarin.
Ahhh rupanya penafsiranku itu salah.
Ia sedang menunggu seseorang dengan kerelaan hati membawakannya payung.
Aku memberanikan diri untuk menghampirinya.
-
Eehhhhss
Dalam hitungan menit
muncul seorang wanita bermasker putih dan berpayung hitam menghapirinya
kupikir itu adalah sabahabatmu rupanya penafsiranku salah.
Lagi-Lagi aku kalah.Â
Itu adalah wanita yang tidak kukenalÂ
dan bahkan tidak pernah kutemui di Prodi PPKn.
-
Pikiranku mulai bertanya-tanya siapa wanita itu?
Ambigu mulai meraja-lela
namun hati tak mau mengalah dengan pikiran
ia berasumsi bahwa mungkin wanita itu salah satu temannya
pikiran mulai bertengar dengan suara hatiku
aku mulai bimbang apakah kata pikiran ataukah kata hati nuraniku yang benar
Ahhh aku harus bertanya kedapanya siapa wanita cantik ituÂ
agar pikiran dan hati nuraniku tidak lagi bertengkar.
Ahhhh ambigu jadinya.
-
Toh kemarin gerimis apakah hari akan terjadi hal yang sama?
Toh kemarin moment terpuruk yang pernah ada dalam hidupku
Moment yang membawa banyak komitmen namun, ambigu selalu hadir dalam benak ini.
Apakah moment kemarin dapat kubinykai menjadi kalimat? Kalimat yang menghasilkan satu kata?Â
Kata yang telah kami sepakati bersama?
Apakah sesulit inikah kisahku bersamanya?
Apakah ini rencana atau jawaban dari doa-doa kami?
Atauhak ini....
Ataukah ini adalah salah satu bunga dalam kesepakatan kami?
-
Ambigu mulai meraja-lela
Kisahku ini Ibaratkan kapal Very Ranaka Rute Kupang-Larantuka yang terombang-ambing oleh amarah lautan yang kian jauh kian kuat begitupun yang kurasakan saat ini.
Ambigu mulai mengombang ambing pikiran dan hati nuraniku
tak ada satu kata pun yang bisa kurangkai menjadi kalimat
tak ada satu kisahpun didalam hubungan kami yang dapat kujadikan komitmen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H