Gerabah yang mereka buat mempunyai bentuk yang beragam. Ada yang bergambar bentuk binatang seperti anjing, singa,dan macan. Ada pula yang berbentuk topeng  kecil. Kreatifitas mereka dalam mebuat gerabah dinilai sangat tinggi. Gerabah yang mereka buat dibeli dengan harga tinggi karena memilki nilai estetika atau nilai keindahan.
Kebanyakan hasil tangkapan mereka adalah ikan teri dan ikan talang yang besar. Â Kampung ini berlokasi di dekat dengan laut jawa. Sebagian besar, penduduknya bermatapencaharian sebagai nelayan. Kampung ini juga memiliki sawah yg cukup besar. Berbagai bagian digunakan untuk pertambakan dan tempat perkembangbiakkan hewan laut seperti udang, kerang, kepiting dan sebagainya.
Kebanyakan hasil tangkapan mereka adalah ikan teri , ikan talang, Ikan tembang dan ikan tanjan. Â Ikan itu setelah ditangkap kemudian dijual pada pelelangan. Pelelangan ikan ini melalui harga yg terlalu semakin naik. Dan sistemnya itu perbakul.
Sejam pun telah berlalu, setelah memotret beberapa foto. Kami mencari tempat yang berbeda. Dengan berjalan sedikit dari tempat memotret sunrise ada sebuah dermaga. Di dermaga itu, terdapat kapal para nelayan. Ada juga kapal yang memang sedang dipakai. Â
Tentu saja kami memotret kapal itu untuk tugas kami. Di kapal itu, ada seorang nelayan yang sedang menangkap ikan di laut. Oh ya, di belakang dermaga ini juga tampak sebuah gunung. Gunung itu cukup berkabut. Indah memang. Melihat objek gunung dan laut yang menyatu dari kejauhan membuatku cukup takjub. Â Â
Setelah memotret sunrise, kami semua bersiap berangkat ke kota lain yaitu Kuningan. Perjalanan menuju ke Kuningan memakan waktu dua jam lamanya. Sepanjang perjalanan kami tertidur. Di kota ini kami mengunjungi sebuah situs peninggalan sejarah . Situs Purbakala Cipari merupakan hasil peninggalan sejarah pada zaman megalitikum.
Disini banyak terdapat peningglan senjata, peti, dan batu-batu lainyang digunakan manusia pada zaman batu besar tersebut. Yang kami lihat, peninggalan disini sebenarnya ditemukan dalam keadaan rusak. Tetapi, para peneliti yang menemukannya berusaha memperbaiki agar benda itu dapat utuh lagi dan bisa dilihat banyak orang.