Mohon tunggu...
Yutta Sihing Gusti
Yutta Sihing Gusti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Strata I Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta konsentrasi Media dan Jurnalistik

Lewat laman ini, akan saya tuliskan isi dan gagasan pikiran yang menjadi keresahan tersendiri. Ada baiknya pikiran tertuang dalam media dan terbaca oleh orang lain. Jangan sampai pikiran hanya menjadi sebatas pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Danny Boy: Kisah dan Melodi Ballada dari Irlandia

16 Mei 2024   18:19 Diperbarui: 9 Juni 2024   17:52 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pertama kalinya saya mendengar lagu Danny Boy tatkala menjadi backsound salah satu scene dalam serial mafia Inggris terkenal, Peaky Blinders. Pada episode pertama di season kedua serial tersebut, Thomas Shelby, sang pemeran utama, bersiap untuk menembak seorang pandai besi bernama Eamonn Duggan. Lagu Danny Boy mengiringi proses kematian seorang irishman tersebut yang menjadi sasaran Thomas Shelby atas perintah Irene O'Donnel seorang dari kelompok Irish Republican Army.

Setelah saya telusuri, ternyata lagu yang mengiringi scene tersebut merupakan versi cover Danny Boy oleh seorang penyanyi legendaris Amerika Serikat, Johnny Cash. Dalam versinya, lagu tersebut dibungkus dengan suara rendah khas Cash dan iringan pipe organ lembut yang magis.

Bila anda mencari pada laman internet mengenai lagu Danny Boy, anda akan melihat betapa banyak musisi hebat yang menyanyikan ulang lagu tersebut. Beberapa musisi mengadopsi lagu tersebut dan membuatnya relevan dengan genre yang berbeda-beda, dari jazz, folk, country, dan juga pop. Eric Clapton memainkan lagu tersebut dengan permainan melodi gitarnya yang ciamik, Bill Evans dengan gaya jazz-nya memainkan lagu tersebut di piano, Elvis Presley, Jimmy Fortune, Mario Lanza, Bing Crosby, Shane MacGowan, Andrea Bocelli menyanyikan lagu legendaris tersebut dalam karya mereka.

Lagu tersebut merupakan lagu tradisional Irlandia dan bahkan menjadi Unofficial Anthem untuk negara tersebut. Memang secara historikal, lagu tersebut identik dengan kebudayaan Irlandia. Namun fakta menariknya, penulisan lirik Danny Boy ditulis oleh seorang berkebangsaan Inggris.

Lalu bagaimana sejarah terciptanya lagu legendaris tersebut dan apa makna interpretasi dari lirik yang begitu indah dalam lagu tersebut?

Oh, Danny boy, the pipes, the pipes are calling

Lagu Danny Boy ditulis oleh Frederick Weatherly, seorang pengacara, penulis lirik, dan penyiar berkebangsaan Inggris. Perlu diketahui dalam penciptaan musik, aransemen musik dan lirik biasa diciptakan secara terpisah. Banyak dari aransemen tertentu biasa dimasukan pada lirik yang berbeda-beda, dan itu wajar dalam dunia musik. Begitu pun kasusnya dengan lagu Danny Boy.

Weatherly menuliskan lirik lagu Danny Boy pada tahun 1910. Awalnya lirik tersebut akan dimasukan kedalam aransemen yang berbeda. Namun, Weatherly belum menemukan aransemen yang cocok dengan liriknya tersebut. Pada 1913, Margaret Emright Weatherly, saudara ipar Weatherly yang lahir di Irlandia, mengirimkan salinan musik berjudul Londonderry Air sebuah hymne khas negara Irlandia. Dari salinan tersebut, Weatherly memasukan lirik yang sebelumnya ditulis dengan aransemen tersebut dan menjadikan lagu paling populer sepanjang masa, Danny Boy.

Walaupun ditulis oleh seorang Inggris, lagu ini secara historical merupakan karya ciptaan dari tanah Irlandia. Lagu ini diaransemen oleh seorang dari irlandia yang tidak bisa dipastikan kebenarannya dan terkesan abu-abu. Namun ada garis besar histori yang menyebabkan aransemen tersebut tercipta dan sampai pada telinga Weatherly.

Potret  Frederick Weatherly penulis lagu Danny Boy (Sumber : irishcentral)
Potret  Frederick Weatherly penulis lagu Danny Boy (Sumber : irishcentral)

Lahir dari Tanah Irlandia

Aransemen yang mendahului lagu Danny Boy tersebut, sedikit miripnya dengan traditional air Irlandia yang berjudul The Young Man's Dreams. Aransemen tersebut dibawakan oleh sepuluh pemain harpa Irlandia yang bertemu di Belfast pada tahun 1792. Salah seorang dari harper tersebut ialah Dennis O'Hampsay yang kala itu sudah berusia 97 tahun. 

Dalam perform tersebut, Edward Bunting seorang musisi sekaligus kolektor musik folk mendengar aransemen tersebut kemudian menuliskan notasinya. Pada 1796, Edward mempublish transkrip notasi tersebut sebagai upaya mempertahankan tradisi kuno musik harping Irlandia. 

Aransemen musik tersebut kemudian diberi lirik untuk bisa dinyanyikan, pertama kali pada lagu rakyat yang berjudul The Confession Of Devorgilla atau banyak dikenal sebagai Oh! Shrive Me Father. Tidak ada catatan sejarah yang mengkreditkan penulisan lirik tersebut. Beberapa literatur menuliskan penulis sebagai anonim. 

Selama kurang lebih 60 tahun, lagu tersebut mulai terbenam di benak masyarakat Irlandia. Sampai pada 1851 seorang kolektor musik di County Londonderry bagian Irlandia utara, Jane Ross, menciptakan salinan musik serupa yang dikenal dengan nama Londonderry Air - salinan aransemen yang didengar oleh Frederick Weatherly. 

Ross bekerja di suatu penerbit lagu Society For The Preservation and Publication of The Melodies of Ireland. Tugasnya ialah mengelilingi kota di pedesaan County Londonderry dan menemukan musisi dan musik asli daerah tersebut.

Suatu hari Ross tidak sengaja mendengar suatu alunan biola dari seorang musisi jalanan buta yang ia lihat dari jendela rumahnya. Ia merasa tertarik dengan alunan notasi yang dibawakan musisi jalanan tersebut. Ross kemudian mendatangi musisi tersebut dan meminta izin membuat notasi untuk dikirimkan kepada temannya George Petrie yang berada di Dublin. George sendiri merupakan seorang kolektor musik yang ingin melestarikan musik kuno Irlandia. Ross kemudian menamai aransemen tersebut sebagai air from the county of Londonderry atau lebih dikenal Londonderry Air. Tahun 1855 aransemen tersebut dipublish oleh tempatnya bekerja, Society for the Preservation and Publication of the Melodies of Ireland dalam buku The Ancient Music of Ireland.

Sayangnya Ross tidak memberikan kredit kepada musisi jalanan tersebut, sehingga Londonderry Air selamanya akan tetap anonim.

Rumah dari Jane Ross tatkala ia melihat musisi jalanan yang memainkan biola Londonderry Air (Sumber : Youtube @C Maguire)
Rumah dari Jane Ross tatkala ia melihat musisi jalanan yang memainkan biola Londonderry Air (Sumber : Youtube @C Maguire)
Dari Perang, Cinta, dan Kematian

Interpretasi makna dari lirik lagu Danny Boy memang menjadi banyak perdebatan dalam beberapa dekade. Tidak ada informasi akurat yang menyatakan makna dari lirik yang ditulis oleh Weatherly tersebut. Weatherly setidaknya memberikan kebebasan kepada para pendengar untuk menginterpretasikan makna sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Namun terdapat beberapa interpretasi makna yang populer mengenai lirik dari lagu tersebut.

Pada bait pertama lagu tersebut, setidaknya mengisyaratkan mengenai cinta orang tua kepada anaknya yang akan pergi dari tanah halaman dan berperang membela negaranya. Frasa the pipes, the pipes are calling mengindikasi seperti seruan panggilan tugas menderu yang terdengar di sepanjang lembah dan gunung tanah halamannya. Kepergian anaknya, selalu dinantikan oleh orang tuannya. Tatkala musim panas berlalu, bunga mawar mulai berjatuhan, orang tuanya selalu menunggu dan berharap anaknya akan kembali.

Danny Boy pertama kali dinyanyikan oleh penyanyi opera terkenal Elsie Griffin yang diminta langsung oleh Weatherly sendiri. Selama Perang Dunia I, Elsie Griffin menyanyikan lagu tersebut di depan tentara Inggris yang ditempatkan di Perancis. Dengan suara yang menggelora dan lirik yang emosional, membuat para tentara rindu akan tanah halaman dan keluarganya yang mereka tinggal.

Beberapa alternatif teori lainnya, menjelaskan bahwa lagu tersebut berkisah mengenai cinta seseorang kepada pasangannya yang akan pergi ke Amerika Serikat sebagai bentuk diaspora Irlandia. Danny Boy setidaknya berbicara mengenai ratapan akan cinta kepada seseorang yang telah hilang atau pergi. 

Fleksibilitas interpretasi setidaknya membuat banyak orang relevan dengan apa yang coba digambarkan dari lirik Danny Boy tersebut. Selain lirik yang multi tafsir, nada dan aransamen lagu yang dibangun sangat sederhana dan mudah untuk diingat. Ini menjadikan popularitas lagu Danny Boy semakin relevan di telinga pendengarnya. 

Oh, Danny boy, oh Danny boy, I love you so!

Di Indonesia, mungkin lagu Danny Boy lebih dikenal dengan salah satu himne keagamaan Kristen yang berjudul Menjulang Nyata Atas Bukit Kala terjemahan dari lagu aslinya yang berjudul Above The Hills Of Time. Lagu tersebut memang memiliki akar yang sama dengan Danny Boy, yaitu musik Londonderry Air. Ditulis oleh seorang Pendeta Metodis asal Inggris, Thomas Tiplady pada tahun 1931.

Dalam beberapa kebudayaan, lagu Danny Boy juga sering digunakan dalam acara keagamaan, terkhusus ibadah kematian/requiem. Walaupun lirik dari lagu Danny Boy tidak mengandung unsur religius, namun beberapa orang sering menggunakan lagu tersebut sebagai bentuk cinta akan keluarga yang ditinggalkannya.

Bintang opera Renee Fleming menyanyikan lagu Danny Boy pada upacara peringatan mendiang Senator Amerika Serikat, John McCain di Katedral Nasional Washington pada September 2018, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur Irlandia-nya.

Danny Boy memang menjadi lagu yang legendaris sampai detik ini. Dari baris nada yang indah dan perpaduan lirik yang emosional, membuat komposisi sederhana sekaligus magis di satu sisinya. 

Bagi saya, lagu ini merupakan representasi dari cinta yang damai. Obsesi akan cinta kadang kala bersifat memaksa dan egois, namun Danny Boy akan tetap pergi dengan keputusannya sendiri. Kepergian orang yang dicintai tidak akan membuat terbenamnya rasa cinta. Ia akan selalu ada dan menunggu tatkala musim berlalu setiap tahunnya. Walau badannya mungkin telah terbaring dalam tanah, cintanya akan terjaga dan menunggu kehadirannya yang menghangatkan. 

And I shall sleep in peace until you come to me!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun