KABUPATEN MOJOKERTO. Pelajar SMA Negeri 1 Gondang kembali torehkan prestasi. Kali ini, prestasi diraih pada event Biology Competition (BICOM). Kompetisi ini digelar Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS).
Adalah Indriani Rahayu Ningsih dan Jihan Lailatul Taufiqoh,  yang keduanya duduk di kelas XI.2 SMAN 1 Gondang. Kompetisi yang dikhususkan bagi pelajar jenjang SMA/MA Se-Jawa Timur ini, dilakukan melalui tiga tahapan.
Babak penyisihan dilakukan secara online. Semifinal dilakukan secara offline di gedung At-Tauhid -- UMS. Sedangkan babak final, seluruh peserta yang lolos harus melakukan studi kasus tentang makhluk hidup yang memiliki kelainan.
"Saya dan jihan sangat bersemangat untuk mengikuti lomba ini. Kami ingin punya banyak pengalaman agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Makanya kami sangat intens untuk melakukan bimbingan pada guru kami di sekolah," ujar Indriani dengan sorot mata tajamnya.
Lebih lanjut dikatakan Indriani, pada babak penyisihan keduanya (Indriani dan Jihan, red.) belajar sesuai tema yang sudah ditentukan UMS dengan bimbingan guru biologi. Keduanya berlatih mengerjakan banyak soal dari google dan sejenisnya. Alhasil, pada tanggal 29 Oktober, babak penyisihan pun dilaksanakan secara online.
"Alhamdulillah, saya dan Jihan lolos dengan nilai paling tinggi yaitu 91,5. Otomatis kami langsung fokus ke babak semifinal. Untuk persiapan di babak semifinal ini kami berlatih seputar jaringan parenkim. Saat technical meeting, sudah di jelaskan mengenai tema dan berlatih menggunakan microscop dengan baik," ungkap Indriani bersemangat.
Saat pelaksanaan semifinal, lanjut Indriani, mereka sangat senang karena bermain dengan microscop. Usai pengamatan sel dan menjawab lembar kerja, kita menunggu pengumuman final.
"Kami awalnya sedikit minder, bahkan sudah berfikir tidak lolos. Faktanya mengejutkan, kami lolos dengan nilai tertinggi yaitu 91. Kami pun akhirnya masuk final," ucap Indriani dengan penuh syukur.
Selesai pengumuman, keduanya langsung melaksanakan final. Saat final ini topiknya studi kasus tentang makhluk hidup. Keduanya mengaku ditunjukkan video berdurasi sekitar dua menit. Video tersebut berisi kelainan makhluk hidup. Usai menyimak video, kami dicecar pertanyaan oleh dewan juri.
"Kami sudah berusaha maksimal untuk menjawab seluruh pertanyaan dewan juri. Tetapi kami juga sadar akan kekurangan dalam wawasan biologi. Meski demikian, kami bersyukur masih mampu meraih juara 2 diajang BICOM -- UMS itu," tegas Indriani yang diamini Jihan sembari memegang tropi kejuaraannya.
Sementara itu, bertindak sebagai guru pembina keduanya adalah ibu Istiadatul Mufidah, S.Pd. Beliau sangat bersyukur dan bangga atas raihan prestasi yang diraih anak didiknya. Meski hanya mampu meraih runner up, setidaknya keduanya telah berdaya upaya untuk berkompetisi dan mampu membuktikan dirinya mampu bersaing.
"Harapan saya, anak-anak tetap semangat dan terus termotivasi. Sembari meningkatkan daya belajarnya agar mampu ikut di berbagi kompetisi lainnya. Saya yakin keduanya mampu dan bisa berprestasi. Daya juangnya kuat dan mereka terlecut dengan keinginan studi lanjut. Saya sebagai pendidiknya tentu akan terus mendukung penuh," ungkap Bu Mufid, sapaan karib guru pembina Indriani dan Jihan.
APRESIASI KASEK
Kepala SMAN 1 Gondang, bapak Johan Bahrudin, S.Kom., M.T., sangat bangga akan prestasi yang diraih peserta didiknya. Pak Johan, sapaan hariannya, menyatakan syukur dan mengapresiasi prestasi itu, setelah dirinya mendapat laporan dari Wakasek Humas, Budi Prabowo, S.Pd.
Meski baru sekitar dua mingguan memimpin SMAN 1 Gondang, dirinya langsung memberikan apresiasi dalam bentuk beasiswa. Hal itu dinilainya sangat pantas, mengingat prestasi yang diraih peserta didiknya, menjadi bagian penting dalam membangun eksistensi dan kredibilitas sekolah.
"Buat ananda Indriani dan Jihan, kalian harus tetap rendah hati meski menjadi siswa berprestasi. Terus berjuang untuk tingkatkan prestasi ke jenjang lebih tinggi. Tetap semangat dalam mengembangkan potensi diri demi masa depan yang lebih baik. Jadilah kebanggaan orangtua kalian dengan terus meningkatkan prestasi. Kalian pasti bisa dan mampu!" ujar Pak Johan penuh semangat dan optimistis.
Pak Johan juga menyatakan, bila prestasi anak-anak juga tercapai atas peran dan kepedulian guru pembimbingnya. Metode dan cara dalam membina anak-anak yang berpotensi, sudah seharusnya dipahami seluruh guru. Sehingga akan memudahkan dalam berkompetisi maupun meraih prestasi dalam bidang lomba apapun.
"Tetaplah menjadi guru sekaligus pembimbing bagi anak didik kita untuk meraih prestasi. Raihan prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi bapak ibu guru lainnya. Fakta itu harus senantiasa menjadi pelecut dalam meningkatkan dedikasi dan loyalitas pada lembaga. Salah satu caranya dengan membina dan meningkatkan prestasi siswa," tandasnya menegaskan peran guru dalam pencapaian prestasi siswa.
Selain menyampaikan terima kasih pada guru pembina Indriani dan Jihan, pak Johan juga menegaskan pentingnya loyalitas dan kepedulian guru pada peserta didik. Bagaimana pun, kata pak Johna, SMAGO ini tempat orang-orang hebat, guru-guru hebat, tenaga kependidikan yang hebat serta peserta didik yang luar biasa.
"Saatnya semua elemen warga SMAGO saling berkolaborasi dan bergandengan tangan serta rasa memiliki utk memajukan SMAGO dengan prestasi prestasi yg luar biasa. Tak ada kata tak mampu, bila semua mau jujur dan amanah sekaligus peduli pada peserta didik," ujar bapak tiga anak itu dengan mimik wajah serius.*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H