PELAJAR PANCASILA
Keberhasilan Dina bukanlah ringan. Dirinya harus kerja keras dan penuh disiplin untuk mampu menyelesaikan berbagai tugas FALP 2021. Apalagi persaingan ini melibatkan ketua OSIS dan ketua Ekskul jenjang SMA/MA/SMK negeri dan swasta se-Indonesia. Sungguh sebuah pengalaman hebat bila mampu mengikuti kegiatan HA-IPB ini.
Melansir berita di www.poskota.co dan www.antaranews.com pada 1 September 2021 berjudul "IPB dan HA-IPB Jaring Calon Pemimpin Masa Depan Melalui FALP", peluncuran programnya dilakukan secara daring. Saat peluncuran FALP, Ketua Himpunan Alumni IPB, Fathan Kamil mengatakan, ada 5.000 pendaftar dari lulusan SLTA yang di rekrut dalam program tersebut. Dari jumlah ini, akhirnya di saring 3.000 peserta hingga 200 peserta dan akhirnya 30 orang terpilih.
Sedangkan Rektor IPB University, Prof Arif, menyatakan bila peserta yang terpilih nantinya mendapat akses masuk ke IPB University tanpa tes. Dijelaskan pula bila dalam rangkaian kegiatan FALP ada 5 bentuk kegiatan program.
"Peserta harus mengikuti 5 rangkaian program, yakni webinar series, mentoring, leadership camp, social project incubator dan awarding best young leader. Ini program baik dan saya menyambut baik. Saya menginginkan IPB University mencetak generasi dengan kualitas kepemimpinan dan entrepreneurship matang," ujar Rektor IPB University serius dan optimistis.
Sementara itu, Dina yang sudah lolos di 10 best young leader FALP, menyatakan syukur dan berharap menjadi pintu masa depannya. Tahapan yang dilalui mulai 6 September hingga 17 Desember 2021 telah membuahkan hasil. Sebagai pelajar di Sekolah Bumi Pancasila (SMAN 1 Bangsal, red.), dirinya wajib mengusung tema Pancasila di event berkelas ini.
"Usai webinar, saya sengaja mengusung konsep kepemimpinan Pancasila. Alhamdulillah saya lolos tahap berikutnya. Setelah itu ada penugasan memilih sosok pemimpin nasional. Nah, saya jelas memilih Panglima Besar Jenderal Soedirman. Sebab, keteladanan beliau di masa perang kemerdekaan sangat mencerminkan jiwa-jiwa dan nilai luhur Pancasila," ungkapnya penuh penghayatan.
Setelah dinyatakan lolos tahap berikutnya lagi, dirinya mendapat tugas memilih menjadi seorang menteri. Dina pun mengaku bila dirinya memilih sebagai Menteri Pertanian. Alasannya sederhana, karena urusan pangan sangat kompleksitas dan mengikuti perkembangan jaman. Selain itu, dengan pertanianlah sejatinya Indonesia bertahan hingga saat ini. Namun dengan segenap perkembangan jaman, sangat dibutuhkan inovasi dan kepedulian generasi milenial alias Gen-Z.
Sekali lagi, karya dan argumentasi pilihan Dina membuat panitia FALP menyatakan Dina lolos tahap berikutnya. Saat itu peserta sudah mengerucut 30 orang saja. Dina pun meluncur ke kampus IPB untuk mengikuti giat Leadership Camp selama 3 hari. Tepatnya pada tanggal  29 -- 31 Oktober 2021, dimana Dina diantar dan dijemput Tim Pembina Kesiswaan SMAN 1 Bangsal.