Mohon tunggu...
Yuswanto Raider
Yuswanto Raider Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru dan penulis lepas yang lahir di Surabaya pada 14 Februari 1974. Sejak tahun 2005 saya tinggal di Desa Kembangsri Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto

Hobi saya merawat tanaman, traveling, outdoor learning, dan advokasi kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketua OSIS SMAN 1 Bangsal Ini, Lolos 10 Best Young Leader di FALP IPB 2021

20 Desember 2021   02:28 Diperbarui: 20 Desember 2021   05:52 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dina Maftuhatin Nasikhah (Foto : Yuswanto Raider)

SMABA-Mojokerto. SMAN 1 Bangsal terbilang sangat prestise di tahun 2021. Meski dalam masa pandemi, namun prestasi sekolah berjuluk Sekolah Bumi Pancasila ini mengalir deras. Prestasi dari tingkat Kabupaten hingga Internasional pun tertorehkan dalam data sekolah.

Pada penghujung tahun 2021 ini, tercatat 2 prestasi bergengsi pun diraih peserta didiknya. Tim kompetisi sains-nya mampu bertengger sebagai Juara III di ajang SMA Award 2021 yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Pos. Hebatnya lagi, satu peserta didiknya mampu menembus seleksi di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan inovasi dan konsep kepemimpinan yang diusungnya.

Adalah Dina Maftuhatin Nasikhah, pelajar kelas XII.MIPA.2 yang telah meraih prestasi istimewa itu. Tepat pada Jum'at, 17 Desember 2021 melalui zoom meeting, putri pasangan Suparto dan Suciati ini dinobatkan sebagai salah satu dari 10 Best Young Leader. Acara yang digelar Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA-IPB) itu bertajuk Future Agile Leader Program (FALP) Tahun 2021.

Daftar Urusan 10 BYL FALP2021 (Foto : Link FALP Istimewa)
Daftar Urusan 10 BYL FALP2021 (Foto : Link FALP Istimewa)

Pengumuman pada 17 Desember 2021 melalui zoom meeting itu, bersamaan dengan Opening Ceremony Road To Munas VI Himpunan Alumni IPB pada 17 -- 19 Desember 2021. Wajar saja bila acara yang dihelat di IPB International Convention Center itu berlangsung spektakuler dan disaksikan ribuan alumnus IPB. Selain itu, acara juga bersamaan dengan Wisuda Mentoring Beth III yang juga dihadiri 200 peserta sebelumnya.

Secara lengkap daftar urutan 10 Best Young Leader FALP HA-IPB 2021 dalam zoom meeting adalah : (1) Aisyah Pinctada P. (SMAN 1 Bogor); (2) Anisa Nurmaharani (MAN 2 Kudus); (3) Dina Maftuhatin Nasikhah (SMAN 1 Bangsal); (4) Genta Yoga P. (SMK Migas Cepu); (5) Kaylah Ziyadah I. (SMAIT Nur Hidayah).

Selanjutnya, urutan (6) Kimberly Natali B. (SMAN 50 Jakarta); (7) Monica Dewi P.K. (SMAN 2 Bekasi); (8) Raka Azkal A. (SMA Budi Cendekia); (9) Selvi Marlina D. (SMAN 1 Padamara); dan (10) Tania Nurrahmawati (SMK Daarut Tauhid Bandung).

Dina dkk saat mengikuti zoom meeting Penganugerahan 10 Best Young Leader FALP IPB 2021 (Foto : YuswantoRaider)
Dina dkk saat mengikuti zoom meeting Penganugerahan 10 Best Young Leader FALP IPB 2021 (Foto : YuswantoRaider)

Saat pembacaan pengumuman yang sudah ditunggu-tunggu selama 2 bulan dari beberapa tahapan seleksi itu, Dina pun merasa lega. Sebab, kerja keras dan inovasi dan konsistensinya selama seleksi, terbayar sudah pada hari itu. Ditemani sahabat-sahabatnya, Dina mengikuti zoom meeting di laboratorium komputer sekolah.

"Saya dan teman-teman sangat bangga dan turut bahagia atas capaian Dina. Apalagi kami juga saksi perjuangan Dina selama mengikuti seleksi dan mengerjakan inovasi kepemimpinannya," ungkap Vina (Juara I Lomba Komik Universitas Brawijaya Malang) yang diamini Izzati dan Dinda yang duduk berdampingan menyaksikan kebahagiaan Dina.

PELAJAR PANCASILA

Keberhasilan Dina bukanlah ringan. Dirinya harus kerja keras dan penuh disiplin untuk mampu menyelesaikan berbagai tugas FALP 2021. Apalagi persaingan ini melibatkan ketua OSIS dan ketua Ekskul jenjang SMA/MA/SMK negeri dan swasta se-Indonesia. Sungguh sebuah pengalaman hebat bila mampu mengikuti kegiatan HA-IPB ini.

Melansir berita di www.poskota.co dan www.antaranews.com pada 1 September 2021 berjudul "IPB dan HA-IPB Jaring Calon Pemimpin Masa Depan Melalui FALP", peluncuran programnya dilakukan secara daring. Saat peluncuran FALP, Ketua Himpunan Alumni IPB, Fathan Kamil mengatakan, ada 5.000 pendaftar dari lulusan SLTA yang di rekrut dalam program tersebut. Dari jumlah ini, akhirnya di saring 3.000 peserta hingga 200 peserta dan akhirnya 30 orang terpilih.

Rektor IPB University, Prof. Arif. (Foto : www.poskota.co)
Rektor IPB University, Prof. Arif. (Foto : www.poskota.co)

Sedangkan Rektor IPB University, Prof Arif, menyatakan bila peserta yang terpilih nantinya mendapat akses masuk ke IPB University tanpa tes. Dijelaskan pula bila dalam rangkaian kegiatan FALP ada 5 bentuk kegiatan program.

"Peserta harus mengikuti 5 rangkaian program, yakni webinar series, mentoring, leadership camp, social project incubator dan awarding best young leader. Ini program baik dan saya menyambut baik. Saya menginginkan IPB University mencetak generasi dengan kualitas kepemimpinan dan entrepreneurship matang," ujar Rektor IPB University serius dan optimistis.

Sementara itu, Dina yang sudah lolos di 10 best young leader FALP, menyatakan syukur dan berharap menjadi pintu masa depannya. Tahapan yang dilalui mulai 6 September hingga 17 Desember 2021 telah membuahkan hasil. Sebagai pelajar di Sekolah Bumi Pancasila (SMAN 1 Bangsal, red.), dirinya wajib mengusung tema Pancasila di event berkelas ini.

Dina bersama Vina sahabatnya, saat akan presentasi inovasinya. (Foto : Yuswanto Raider)
Dina bersama Vina sahabatnya, saat akan presentasi inovasinya. (Foto : Yuswanto Raider)

"Usai webinar, saya sengaja mengusung konsep kepemimpinan Pancasila. Alhamdulillah saya lolos tahap berikutnya. Setelah itu ada penugasan memilih sosok pemimpin nasional. Nah, saya jelas memilih Panglima Besar Jenderal Soedirman. Sebab, keteladanan beliau di masa perang kemerdekaan sangat mencerminkan jiwa-jiwa dan nilai luhur Pancasila," ungkapnya penuh penghayatan.

Setelah dinyatakan lolos tahap berikutnya lagi, dirinya mendapat tugas memilih menjadi seorang menteri. Dina pun mengaku bila dirinya memilih sebagai Menteri Pertanian. Alasannya sederhana, karena urusan pangan sangat kompleksitas dan mengikuti perkembangan jaman. Selain itu, dengan pertanianlah sejatinya Indonesia bertahan hingga saat ini. Namun dengan segenap perkembangan jaman, sangat dibutuhkan inovasi dan kepedulian generasi milenial alias Gen-Z.

Sekali lagi, karya dan argumentasi pilihan Dina membuat panitia FALP menyatakan Dina lolos tahap berikutnya. Saat itu peserta sudah mengerucut 30 orang saja. Dina pun meluncur ke kampus IPB untuk mengikuti giat Leadership Camp selama 3 hari. Tepatnya pada tanggal  29 -- 31 Oktober 2021, dimana Dina diantar dan dijemput Tim Pembina Kesiswaan SMAN 1 Bangsal.

Dina saat mengikuti Leadership Camp d ikampus IPB-Bogor. (Foto : Istimewa)
Dina saat mengikuti Leadership Camp d ikampus IPB-Bogor. (Foto : Istimewa)

Sepulang dari giat leadership camp, maka 30 peserta harus berinovasi dalam bentuk Social Project Incubator. Inovasi itu dibuat, dilaksanakan, dipresentasikan, sekaligus berkelanjutan. Akhirnya Dina pun mengaku bila menemukan ide/gagasan dalam bentuk SASISATAP (Satu Siswa Satu Tanaman Produktif).

"Inovasi saya memang dibidang pertanian. Tetapi bila hal itu bisa dilakukan di sekolah, maka ada tiga manfaat penyerta yang langsung dapat dirasakan. Praktik bertani dengan lahan sempit yang peduli lingkungan, karena dirawat secara organik. Juga bisa jadi edukasi kewirausahaan dan pastinya menjadi alternatif dalam penguatan pendidikan karakter," ujarnya serius.

Dari berbagai tahapan dan proses perjuangan yang berat di FALP itulah, akhirnya gadis kelahiran Desember 2003 ini menuai hasil kerja kerasnya. Sontak gawainya pun diangkat untuk mengabarkan pada kedua orangtuanya atas hasil dari jerih payahnya selama ini.

"Saya puas meski belum puas sekaligus bangga. FALP sangat berkesan dan teramat banyak manfaat yang saya dapatkan. Setidaknya giat FALP membentuk diri saya menjadi pemimpin yang bertanggungjawab, tangguh, dan nasionalis. Prosesnya luar biasa bagi seorang pelajar seperti saya," ujar Dina, Ketua OSIS SMAN 1 Bangsal periode 2020/2021 itu sembari matanya berkaca-kaca penuh kebahagiaan.

Dina bersama kedua orangtuanya yang selalu mendukung secara totalitas, apapun kegiatan Dina yang positif. (Foto : Istimewa)
Dina bersama kedua orangtuanya yang selalu mendukung secara totalitas, apapun kegiatan Dina yang positif. (Foto : Istimewa)

Lebih dalam Dina menyatakan, setelah lolos di FALP ini dirinya mengaku makin banyak hal yang akan dilakukannya. Selain berharap untuk dapat memberikan yang terbaik bagi sekolahnya dan penyelenggara FALP, masa depannya harus diperjuangkan kembali.

"Saya merasa ada beban berat dipundak saya. Tetapi itu beban yang akan menempah diri saya makin dewasa dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila. Prinsipnya, saya harus mampu mempertanggungjawabkan apa yang telah saya buat dan memulainya. Semoga, kelak bisa saya wujudkan seiring doa restu kedua orangtua saya," ungkap gadis manis yang tinggal di Dusun Ketemas, Desa Ketemasdungus, Kecamatan Puri -- Kabupaten Mojokerto itu optimistis.

DUKUNGAN SEKOLAH

Sukses yang diraih Dina adalah sukses OSIS SMAN 1 Bangsal sekaligus sukses kedua orangtuanya. Bagaimana pun, sejak awal Dina mengikuti seleksi FALP HA-IPB 2021, seluruh pihak sangat mendukungnya. Termasuk Tim Pembina Kesiswaan yang dikomandani Dian Norma Andika, S.Pd., selaku Wakil Kepala SMAN 1 Bangsal Urusan Kesiswaan.

Menurut Pak Dian, sapaan karib Wakasek Kesiswaan itu, sekolah sangat mendukung setiap keinginan peserta didiknya. Apalagi yang berkaitan dengan minat dan bakat maupun kompetisi untuk meraih prestasi. Hal itu sudah dibuktikan SMAN 1 Bangsal dalam memberikan dukungan atas keikut-sertaan Dina dalam seleksi FALP 2021.

Dian Norma Andika, S.Pd. saat mengevaluasi kegiatan peserta didiknya.(Foto : Yuswanto Raider)
Dian Norma Andika, S.Pd. saat mengevaluasi kegiatan peserta didiknya.(Foto : Yuswanto Raider)

"Kami pasti dukung aktifitas peserta didik. Seperti yang dilakukan ananda Dina. Untuk sampai dititik ini (10 besar FALP, red.), tidaklah mudah bagi Dina. Mungkin filosofi sebuah proses yang ada, yakni keringat dan air mata lebih tepat. Disiplin, kerja keras dan tidak mudah putus asa merupakan hal yang selalu kami tanamkan dalam berproses. Bagaimana pun, proses tak akan berkhianat pada hasil," ujar Pak Dian, alumnus Penjas FIO Universitas Negeri Surabaya itu.

Didampingi dua staf pembina kesiswaan lainnya, yaitu Pak Sukariyanto, S.Psi., dan Pak Lukman Hakim, S.Pd.. Pak Dian memiliki pesan sentimentil buat peserta didiknya yang membanggakan itu. Segenap Tim Pembina Kesiswaan juga berterima kasih atas jerih payah dan perjuangan Dina selama mengikuti seleksi FALP 2021.

"Khusus untuk Dina, "Pasir tidak perlu berusaha menjadi mutiara, cukup tinggal dalam kerang dan menikmati proses didalamnya". Mulai sekarang, Dina harus tumbuh dan berkembang di zona yang bagus, didukung dengan proses  yang bagus pula, maka hasilnya bisa dipastikan akan istimewa," ucapnya sembari diiringi anggukan kepala dua staf kesiswaannya.

Drs. H. Sugiono, M.Pd. (Foto : Yuswanto Raider)
Drs. H. Sugiono, M.Pd. (Foto : Yuswanto Raider)

Sementara itu, Drs. H. Sugiono, M.Pd., Kepala SMAN 1 Bangsal, kembali menyatakan rasa syukur dan bangganya atas torehan prestasi peserta didik di sekolahnya. Dirinya menyatakan bila keberhasilan dan koleksi prestasi peserta didik di sekolahnya, memiliki signifikansi tinggi dengan kebijakan dan strategi yang sudah dicanangkan sejak sekitar dua tahun lalu.

"Ananda Dina, terima kasih atas prestasimu. Setidaknya sekolah makin eksis dan dipercaya masyarakat untuk memberikan pendidikan kepada putra-putrinya. Sebagai pimpinan sekolah ini, saya benar-benar bersyukur. Apalagi dalam tahun 2021 ini, catatan prestasi sekolah ini melonjak tajam. Tentu semua berkat harmonisasi semua pihak dalam mengemban visi dan misi sekolah untuk memberikan pelayanan terbaik," ujar Pak Gik, sapaan harian Kasek SMABA itu penuh semangat.

Pak Gik yang juga Ketua MKKS SMAN Mojokerto Raya itu berharap, apa yang sudah diraih Dina mampu menjadi pelecut untuk masa depannya. Selain itu, award yang diterima Dina harus mampu menopang eksistensi dan kredibilitas sekolah di mata kampus dan masyarakat.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun