Mohon tunggu...
Yuswanto Raider
Yuswanto Raider Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru dan penulis lepas yang lahir di Surabaya pada 14 Februari 1974. Sejak tahun 2005 saya tinggal di Desa Kembangsri Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto

Hobi saya merawat tanaman, traveling, outdoor learning, dan advokasi kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanpa Dukungan Pemdes, Karang Taruna Desa Wonosari Bagikan Sembako Proklamasi

5 September 2021   15:48 Diperbarui: 5 September 2021   15:54 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WONOSARI-Mojokerto. Manajemen pemerintah desa (Pemdes) yang tak profesional, bisa terlihat dari kegiatan warganya. Hal itu terjadi di Desa Wonosari Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. 

Kepedulian pemuda yang tergabung di Karang Taruna Tunas Karya (KTTK) Desa Wonosari, terpaksa dilakukan dengan cara mereka sendiri. Termasuk ketika jajaran pengurus KTTK ingin merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-76 tahun 2021.

"Rekan-rekan pengurus sudah lakukan koordinasi. Inisiatif yang muncul, bahwa seluruh pengurus terpaksa harus "mengemis" ke warga yang mampu dan beberapa perusahaan. 

Ternyata hasilnya sangat baik. Meski kita tak didukung pendanaan dari Pemdes Wonosari, setidaknya pemuda punya inisiatif untuk bersyukur atas kemerdekaan bangsa dan negara ini," ungkap Agus Wijaya, Ketua KTTK Desa Wonosari masa bhakti 2020-2025.

Dokpri
Dokpri

Menurut Agus, inisiatif ini merupakan yang kedua kalinya. Kondisinya sama, pada tahun pertama juga tak terdukung oleh pemdes Wonosari. Pemuda berdaya upaya untuk mengaktualisasi rasa syukur dengan melakukan kegiatan sosial. Apalagi di masa pandemi Covid-19, jelas tidak baik bila melakukan kegiatan yang membuat masyarakat berkerumun dan tak terkendali.

"Karang taruna itu bukan benalu di Pemdes. Prinsip itulah yang selalu saya tekankan pada pengurus. Sehingga ketika pengurus tak terdukung Pemdes dengan berbagai alasan, kita bergerak dengan cara kita. 

Hal terpenting, apa yang kita lakukan tetap prosedural, eksploratif dan bermanfaat langsung bagi masyarakat Desa Wonosari. Bukankah tugas karang taruna itu meningkatkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat?" ucap Agus serius.

Dokpri
Dokpri

Ayah dari Bima itu pun berkelakar, bila jajaran pengurus di KTTK tetap konsisten menjalankan tupoksi sesuai dengan Permensos No. 25 Tahun 2019. Bagaimana pun itu adalah dasar bagi pengurus KTTK untuk memberikan pengabdian pada seluruh masyarakat Desa Wonosari. Salah satunya adalah melalui bakti sosial dalam rangka memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-76 tahun 2021.

"Baksos kali ini kita mampu sedikitnya membagikan 176 paket sembako. Masing-masing paket berisi 3 kg beras, 1 liter minyak goreng, dan mie instan. Semua sembako itu kita dapat dari warga yang peduli dan beberapa perusahaan di wilayah Desa Wonosari. 

Oleh karenanya, saya atas nama pengurus KTTK mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang sudah berpartisipasi. Juga mohon maaf pada warga, bila hanya paket seperti itu yang kali ini bisa kita bagikan. Semoga bermanfaat!" ujar Agus diselah-selah turun langsung bersama pengurus lainnya saat membagikan sembako pada warga Dusun Wonosari.

Dokpri
Dokpri

Hal senada juga dinyatakan Abdul Hasan, S.Sos., warga Desa Wonosari yang juga bekerja di Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto. Menurutnya, apa yang dilakukan generasi muda dalam KTTK merupakan wujud kepedulian dan pengabdian karang taruna pada masyarakat. 

Oleh karenanya, apa yang dilakukan karang taruna itu harus didukung semaksimal mungkin demi terbangunnya kondisi kesejahteraan sosial yang baik dan bersahaja.

"Saya lihat dua tahun ini kinerja mereka sangat bagus. Ya seperti itu harusnya menjadi karang taruna. Setidaknya teman-teman pemuda di karang taruna mampu memberdayakan potensi desanya untuk kebermanfaatan bagi masyarakat desanya. 

Harus kita dukung moril dan materiil, karena itu sangat bagus dan bisa diteladani," ujar Pak Hasan, sapaan karib sosok yang menjadi salah satu tokoh muda di Desa Wonosari.

Dokpri
Dokpri

Sementara itu, pada saat awal akan berangkat membagikan paket sembako, tempak di lokasi Kepala Desa (Kades) Wonosari, Takrib, SH. Sebagai bentuk solidaritas atas apa yang dilakukan pengurus KTTK, Pak Kades pun berkenan secara simbolis menyerahkan paket sembako. 

Setidaknya ada 5 paket yang diwakili Kades Wonosari untuk diserahkan langsung pada masyarakat yang berhak. Apalagi Pak Takrib, sapaan karib Kades Wonosari, dikenal sebagai sosok pemimpin yang sangat bijaksana, jujur, transparan, dan mengedepankan kepentingan warga dibanding kepentingan sendiri maupun perangkat desanya itu.

"Sebagai pimpinan desa, saya wajib mengapresiasi apa yang dilakukan pemuda di karang taruna ini. Tapi mohon maaf, saya tidak bisa mengikuti seluruhnya karena ada kegiatan mendesak dan penting di Dusun Sidorejo," ujar bapak tiga anak itu yang kemudian tampak berpamitan pada beberapa pengurus KTTK Desa Wonosari.

Dokpri
Dokpri

Pada saat pembagian paket sembako, masyarakat tampak antusias atas apa yang dilakukan KTTK Desa Wonosari. Hanya saja, masih banyak pula masyarakat yang memberikan masukan pada pengurus KTTK. Khususnya untuk lebih memperbanyak sasaran penerima bantuan sosial itu. Salah satunya adalah warga RT.02 RW.01 Dusun Wonosari.

"Karang tarunanya pinter dan membanggakan. Hanya saja, untuk kegiatan seperti ini, masyarakat sasarannya harus ditambah lagi. Jangan hanya janda, keluarga miskin, dan yatim piatu. Tetapi masyarakat terdampak Covid-19 yang tidak mendapatkan bantuan dari Pemdes Wonosari selayaknya juga diberi. 

Sebab banyak warga yang tidak dapat BLT DD maupun BPNT dari Pemdes, meskipun secara faktanya harusnya dapat," ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Dokpri
Dokpri

Saran dan masukan dari warga itu pun direspon langsung oleh Ketua KTTK Desa Wonosari. Hanya saja dirinya tidak banyak komentar, karena akan dikoordinasikan kembali dengan seluruh pengurus. 

"Saya terima masukan itu dengan senang hati. Tapi saya tidak bisa menjawabnya sekarang. Saya harus rapat dengan pengurus dan akan melakukan cross-check data di Pemdes Wonosari tentang hak warga atas BLT DD dan BPNT itu," kilah Agus sembari memperlihatkan salinan data BLT DD yang ada di karang taruna. (YR.05.09.2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun