Setelah Islam runtuh oleh pasukan Kristen Spanyol, kehidupan bangsa Moor mengalami perubahan drastis. Reconquista adalah serangkaian kampanye militer yang dilakukan oleh Kerajaan Spanyol untuk merebut kembali wilayah-wilayah Muslim di Andalusia. Kemenangan Spanyol ini menyebabkan banyak orang Moor diusir dari wilayah tersebut, menghadapi pilihan untuk memeluk agama Kristen, atau meninggalkan tanah leluhur mereka. Meskipun beberapa orang Moor memilih untuk tetap tinggal di wilayah tersebut dan memeluk agama Kristen, sebagian besar memilih untuk pergi dan mencari perlindungan di wilayah Muslim lainnya di Afrika Utara atau negara-negara Muslim lainnya.
Eksodus besar-besaran bangsa Moor dari Andalusia menyebabkan banyak pengetahuan dan budaya mereka memberikan dampak yang signifikan di tempat tujuan yang baru. Banyak pengetahuan ilmiah, sastra, seni, dan arsitektur Moor diserap oleh orang-orang di wilayah Muslim di Afrika Utara, yang menjadi pusat pembelajaran dan budaya baru. Selain itu, pengetahuan dan keterampilan teknis bangsa Moor juga turut mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia Islam.
Kehidupan baru bagi bangsa Moor yang meninggalkan Andalusia tentu penuh dengan tantangan dan adaptasi. Mereka harus menghadapi perubahan sosial, ekonomi dan politik di tempat tujuan mereka yang baru. Di sisi lain, beberapa orang Moor yang memeluk agama Kristen dan tetap tinggal di wilayah tersebut menghadapi tekanan untuk berintegrasi ke dalam masyarakat Kristen, dan beberapa di antara mereka menghadapi diskriminasi atau penindasan.
Meskipun bangsa Moor tidak lagi menguasai wilayah Andalusia setelah Islam runtuh, warisan mereka tetap hidup dalam sejarah, budaya, dan arsitektur di wilayah ini. Penemuan dan penjelajahan baru oleh Spanyol dan Portugal yang dimulai setelah Reconquista juga akan membentuk sejarah dunia dan mengubah arah peradaban manusia selanjutnya.
Pada abad ke-20, istilah "bangsa Moor" tidak lagi digunakan secara tepat dalam konteks Spanyol. Seiring berjalannya waktu, istilah ini berevolusi menjadi istilah yang lebih merujuk pada masa lalu sejarah Spanyol daripada kelompok etnis yang masih ada pada saat itu. Spanyol mengalami perubahan sosial dan politik yang signifikan.
Pada awal abad ke-20, Spanyol masih merupakan negara monarki konstitusional, tetapi kemudian mengalami transisi ke kediktatoran militer pada masa pemerintahan Francisco Franco di tahun 1939 hingga kematiannya di tahun 1975. Pemerintahan Franco sangat otoriter, dan cenderung menekan keanekaragaman budaya, termasuk berusaha menghilangkan identitas dan bahasa daerah yang berbeda dari bahasa Spanyol (Al Tuma, 2016).
Selama periode ini, pengakuan terhadap identitas etnis atau agama yang berbeda mungkin telah diabaikan atau bahkan ditekan. Meskipun tidak ada kelompok etnis "Moor" yang diakui secara resmi, beberapa kelompok etnis minoritas di Spanyol mungkin mengalami diskriminasi atau kesulitan dalam mempertahankan identitas budaya mereka. Namun, pada abad ke-20, Spanyol juga mengalami liberalisasi dan modernisasi yang cepat, terutama setelah kematian Franco. Proses demokratisasi dimulai dan hak-hak individu diakui secara lebih luas, termasuk hak-hak kelompok etnis minoritas untuk melestarikan budaya mereka.
Sebagai sebuah entitas sejarah, Bangsa Moor memiliki peran yang sangat signifikan sebagai pewaris Andalusia yang hampir kehilangan eksistensinya. Selama masa kekuasaan mereka di Andalusia, mereka telah membawa kemajuan besar di berbagai bidang. Selain itu, etika penguasaan mereka yang relatif lebih toleran dibandingkan masa kekuasaan lainnya di Eropa, seperti sikap mereka terhadap pendidikan, kesetaraan gender, dan hak asasi manusia, merupakan aspek positif lainnya yang pantas diapresiasi. Oleh karena itu, penting untuk menghargai dan mengakui Moor sebagai pewaris Andalusia dengan cara mempelajari sejarah mereka secara holistik, menganggapnya sebagai bagian penting dari identitas budaya Spanyol, dan menyuarakan pengakuan terhadap kontribusi mereka dalam masyarakat modern.
Daftar Pustaka
Al Tuma, A. (2016). Moros y Cristianos: Religious Aspects of the Participation of Moroccan Soldiers in the Spanish Civil War (1936--1939). In Muslims in Interwar Europe (pp. 151-177). Brill.
Constable, O. R. (2017). To Live Like a Moor: Christian perceptions of Muslim Identity in Medieval and Early Modern Spain.