Dimanakah keindahan cakrawala fajar serta kesejukan embun pagi ?
Sejak rasa cinta bermuara pada hati yang diharap akan setia, semarak fajar pun berlalu
Belenggu demi belenggu cemburu di kenakan oleh dinda, setia pun pergi
Isak tangis dinda  tidak membuat prianya berhenti mengejar wanita ayu perayu
Bunga-bunga asmara tidak lagi mekar merona, semakin lama semakin layu
Dinda terperosok dalam perangkap kubangan ambisi seorang pria pemain hati
Kemolekan saja yang di cari, tubuh semampai yang di mimpi, pria pemuja nafsu
Dinda, dimana hikmatmu ? bukankah ayat-ayat suci sering kamu sematkan di dahi ?
Apakah dasarmu mencintai Dinda ? kasih Tuhan atau emosi sesaat lalu ?
Dinda perhatikanlah priamu, lakunya seperti kambing liar yang mendaki tebing demi betina lagi
Dinda dimanakah doa-doamu ? Sudah lupakah cara berdoa? Sungguh cinta buta melandamu
Jagalah lisanmu, bersihkan hatimu, perbaiki lakumu di dalam Dia yang memberimu kebenaran sejati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H