Salah tuntutan bagi guru dewasa ini adalah mampu melakukan penelitian dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan mutu pembelajaran.Â
Kemampuan meneliti tersebut bagi seorang guru sudah merupakan kewajiban, khususnya dalam rangka pemenuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat.Â
Demikian pula dalam hal penilaian mutu sekolah, seperti akreditasi sekolah, kemampuan guru melakukan penelitian juga menjadi salah satu unsur penilaian.Â
Sehingga melakukan kegiatan penelitian bagi seorang guru bukanlah hanya untuk kebutuhan pribadi guru, tetapi juga merupakan tuntutan dari sekolah dan pemerintah.
Penelitian yang dilakukan oleh guru dapat dilakukan pada setiap semester, terutama untuk guru dengan pangkat IV/a ke atas. Kegiatan penelitian bisa saja diabaikan begitu saja oleh para guru, khususnya bagi guru yang tidak peduli dengan kenaikan pangkatnya.
Baca juga : Peran Guru dalam Pembelajaran Jarak Jauh di Era Pandemi Covid-19 Kendala Dan SolusiÂ
Hal ini sesungguhnya sudah diingat oleh pemerintah dengan berbagai peraturan yang menuntut guru untuk lebih professional, maupun melalui kegiatan penilaian terhadap sekolah yang juga menuntut guru untuk melakukan penelitian.
Sebagai guru yang professional, semua tuntutan akan perlunya melakukan kegiatan penelitian harus mampu diwujudkan oleh guru. Karena penelitian itu sendiri bisa memberikan dampak terhadap peningkatan mutu pembelajaran yang dikelola oleh guru tersebut.Â
Dengan adanya peningkatan mutu pembelajaran yang dikelolanya, maka siswa akan senang untuk mengikuti pembelajaran.Â
Walau hasil pembelajaran belum pasti menjadi lebih baik, namun dengan senangnya siswa mengikuti kegiatan pembelajaran, maka posisi guru dihadapan siswa akan sangat membanggakan.Â
Sejatinya, disukai oleh siswa karena mutu proses pembelajaran yang dikelola, adalah nilai termahal yang dimiliki oleh seorang guru ketimbang hasil pembelajaran yang dicapai siswa.
Baca juga : Dampak Siswa Dalam Penggunaan Gadget pada Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19
Lantas apakah di masa pandemi virus corona saat ini, dimana proses pembelajaran di sekolah ditiadakan, kegiatan penelitian harus terhenti juga? Sebagai guru professional seharusnya tidak demikian. Ada banyak obyek penelitian yang bisa dikaji oleh guru, diantaranya adalah sebagai berikut.
EFEKTIFITAS BELAJAR DARI RUMAH
Sebagai pengganti proses pembelajaran di sekolah, kegiatan belajar dari rumah diharapkan mampu menghasil proses yang tidak jauh berbeda dengan proses regular pada biasanya.Â
Hal ini bisa menjadi obyek utama penelitian yang dilakukan oleh guru, yaitu sejauh manakah proses belajar dari rumah berlangsung efektif seperti yang diharapkan sebagaimana mutu proses pembelajaran di sekolah?
Untuk mengelola obyek penelitian ini seorang guru dapat mengolah data mengolah data kepemilikan perangkat android siswa dan guru, data ketersediaan paket data atau jaringan wifi pada perangkat android siswa sebagai prasyarat kegiatan belajar dari rumah.Â
Kemudian pada sisi proses kegiatan belajarnya, guru dapat mengolah data ketersediaan jadwal belajar, data materi pelajaran yang dibuat guru, data akses siswa terhadap materi yang dibuat guru, serta data partisipasi orang tua siswa dalam mendorong anaknya mengikuti kegiatan belajar yang dijadwalkan.
Lebih lanjut guru juga dapat mengolah data interaksi siswa dalam proses belajar sebagai data mutu proses belajar. Data interaksi yang dapat dikelola guru meliputi data interaksi antar siswa dan data interaksi antara siswa dengan guru.Â
Baca juga : Tantangan Guru dalam Digitalisasi Pembelajaran
Di samping itu guru juga bisa mengolah data interaksi antara guru dengan orang tua siswa, data monitoring kegiatan oleh sekolah dan dinas, serta data dukungan dari sekolah dan orang tua sebagai data pendukung.
Dari sisi hasil, guru dapat menggunakan data bentuk dan hasil kegiatan penilaian sebagai data utama. Di samping itu, guru juga dapat mengolah data penilaian oleh sekolah dan pemerintah sebagai data pendukung. Serta data umpan balik dari siswa, sekolah, dan orang tua sebagai data tindak lanjut kegiatan belajar.
Untuk kegiatan belajar yang diselenggaran secara luring, data penelitian dapat juga menggunakan jenis data yang sama seperti yang diuraikan di atas, tentu dengan melakukan penyesuaian dengan kebutuhan belajar dari rumah dengan metode luring.Â
Seperti pada perangkat yang diperlukan diganti dengan buku, modul, siaran televisi atau pun radio.kemudian metoda interaksi juga disesuaikan, seperti dengan menggunakan sms, telepon, atau pun kunjungan rumah. Demikian pula dengan metode penilaian yang dapat berupa penugasan tertulis, proyek dan lainnya.
PENELITIAN TINDAKAN
Penelitian tindakan yang dimaksudkan di sini adalah penelitian yang memfokuskan perhatian pada pemberian tindakan tertentu dalam upaya mengefektifkan atau meningkatkan mutu proses belajar dari rumah, sebagaimana layaknya penelitian tindakan kelas yang biasa dikelola para guru.Â
Obyek penelitian tindakan yang dapat dikelola berkaitan kegiatan belajar dari rumah dapat berupa stimulus, bentuk kegiatan, bentuk penilaian, metode interaksi, sarana belajar dan lainnya.
Untuk stimulus kegiatan belajar, obyek penelitian yang dapat dikelola seperti pemberian paket data kepada siswa atau guru.Â
Sementara untuk bentuk kegiatan, bentuk penilaian, dan metode interaksi, obyek penelitian bisa sangat beragam bergantung pada kreatifitas guru dalam mengelola kegiatan belajar dari rumah, baik secara daring maupun secara luring.Â
Salah satu contohnya seperti menguji efektifitas atau mutu proses belajar dengan menggunakan edmodo, rumah belajar, google class room, moodle, dan lain sebagainya.Â
Sementara untuk metoda luring, seorang guru dapat menguji efektifitas atau mutu proses pembelajaran dengan menggunakan siaran radio, atau diktat/modul yang dirancang guru serta aneka kreatifitas guru lainnya.
KEBIJAKAN PEMBELAJARAN
Masalah kebijakan pembelajaran yang diambil pemerintah pusat dan daerah serta sekolah dapat menjadi obyek penelitian dalam pembelajaran dari rumah.Â
Obyek penelitian yang diambil guru adalah seperti menguji efektifitas kebijakan yang diambil sekolah atau dinas dalam penyelenggaraan belajar dari rumah.Â
Data penelitian dapat berupa data tanggapan dari siswa, orang tua siswa, atau masyarakat sekitar. Selain itu, data keterlaksanaan kebijakan juga dapat dipilih sebagai data pengujian efektifitas.Â
Penelitian ini juga memerlukan data perbandingan, baik data dari sekolah lain dalam satu kabupaten, maupun data dari kabupaten lain.
Penyediaan sarana pendukung kebijakan yang diambil juga bisa menjadi data penelitian. Sarana yang dimaksudkan di sini antara lain berupa sarana fisik seperti buku/modul, perangkat siaran TV atau radio, sarana pembelajaran android, dan lainnya.Â
Data berupa regulasi yang berbentuk surat keputusan ataupun surat edaran juga bisa dipilih sebagai data penelitian. Demikian pula halnya dengan kegiatan monitoring dan evaluasi oleh sekolah, pengawas ataupun dinas pendidikan.
Kegiatan penelitian sesungguhnya adalah kegiatan yang sangat membutuhkan kreatifitas dan kemampuan berpikir kritis. Oleh karena itu, model dan bentuk penelitian yang dikelola sangat bergantung pada ketrampilan guru itu sendiri.Â
Gambaran di atas sesungguhnya hanyalah sebuah alternatif yang diharapkan dapat menggugah guru, terutama saya sendiri, untuk tidak pernah berhenti melakukan kegiatan penelitian walau dalam suasana yang serba tidak menentu seperti saat ini. Wassalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H