Sunnah, sebagai tradisi atau tindakan yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kehidupan umat Islam. Melestarikan sunnah bukan hanya tugas para ulama dan pemimpin agama, tetapi merupakan tanggung jawab kolektif seluruh umat Islam. Dalam upaya ini, dalil hadis menjadi sumber utama pedoman dan inspirasi. Artikel ini akan membahas betapa pentingnya melestarikan sunnah, didukung oleh dalil hadis dalam bahasa Arab beserta nomornya.
Salah satu aspek penting dalam melestarikan sunnah adalah menjaga ritual ibadah sehari-hari. Rasulullah SAW memberikan contoh tentang kebersihan dan tata cara berwudhu yang baik. Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:
" : "(Artinya: "Tidak ada seorang pun di antara kalian yang berwudhu kemudian melaksanakan wudhunya dengan baik, lalu mengucapkan: 'Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya,' kecuali dosa-dosa dari anggota tubuhnya akan keluar bersama air wudhu, bahkan keluar dari bawah kukunya.") [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Hadis ini menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan dalam beribadah. Melestarikan tata cara berwudhu dengan baik adalah langkah awal dalam merawat sunnah Rasulullah SAW. Dengan menjalankan ritual ibadah sesuai dengan tuntunan sunnah, umat Islam dapat menjaga keaslian dan kesejatian ajaran Islam.
Dalam konteks ibadah, sunnah juga mencakup tradisi dalam pelaksanaan shalat. Rasulullah SAW mencontohkan tata cara shalat yang benar dan khusyuk. Hadis berikut memberikan gambaran tentang pentingnya melestarikan tata cara shalat:
" "(Artinya: "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat.") [HR. Al-Bukhari]
Hadis ini menekankan perlunya umat Islam untuk mengikuti contoh shalat Rasulullah SAW. Melestarikan tradisi ini tidak hanya mencakup gerakan fisik, tetapi juga memperhatikan khusyuk dan kekhusyu'an dalam setiap rakaat. Dengan menjaga tata cara shalat, umat Islam dapat merasakan kedekatan dengan Allah dan mewujudkan makna ibadah yang sesungguhnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, sunnah juga mencakup etika dan perilaku. Rasulullah SAW memberikan teladan tentang bagaimana berinteraksi dengan sesama dan menjalani kehidupan yang bermoral. Sebuah hadis yang relevan adalah:
" "(Artinya: "Tidak ada sesuatu yang lebih berat di dalam timbangan amal perbuatan seseorang pada hari kiamat daripada akhlak yang baik.") [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Hadis ini menegaskan bahwa akhlak yang baik memiliki bobot yang sangat besar dalam penilaian Allah. Melestarikan tradisi akhlak yang diajarkan oleh Rasulullah adalah bagian dari menjalankan sunnah. Dengan berakhlak baik, umat Islam dapat memberikan kontribusi positif dalam masyarakat dan menjaga citra agama Islam yang mulia.
Dalam aspek sosial dan ekonomi, Rasulullah SAW juga memberikan contoh tentang keadilan dan keberpihakan kepada yang lemah. Hadis berikut memberikan arahan tentang pentingnya keadilan dalam perdagangan:
" "(Artinya: "Jika seseorang membeli suatu barang, jika dia memperlihatkan kepada Anda uang dan bicara dengan Anda, maka jualilah barang itu kepadanya. Tetapi jika dia tidak memperlihatkan uang atau tidak bicara dengan Anda, maka janganlah menjual barang itu kepadanya meskipun dia memberi tanda kepada Anda.") [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Hadis ini mengajarkan prinsip keadilan dalam bertransaksi. Melestarikan tradisi keadilan ini adalah langkah penting dalam menjaga keseimbangan ekonomi dan sosial di dalam masyarakat Islam.
Pentingnya pendidikan dalam Islam juga tercermin dalam ajaran Rasulullah. Dalam hadis berikut, beliau menekankan tentang nilai pendidikan:
" "(Artinya: "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.") [HR. Ibnu Majah]
Hadis ini memberikan dasar hukum atas pentingnya ilmu pengetahuan dalam Islam. Rasulullah menjadikan pencarian ilmu sebagai kewajiban bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan.
Dalam konteks keluarga, sunnah Rasulullah juga memberikan petunjuk tentang pentingnya melestarikan tradisi kasih sayang dan hormat kepada orang tua. Rasulullah bersabda:
" "(Artinya: "Keridhaan Allah terletak pada ridha kedua orang tua, dan kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan kedua orang tua.") [HR. Al-Hakim]
Hadis ini menekankan pentingnya hubungan harmonis dengan orang tua. Melestarikan tradisi kasih sayang dan penghormatan terhadap orang tua adalah bagian integral dari sunnah Rasulullah.
Dalam merespon fenomena aktual yang semakin kompleks, umat Islam perlu memahami dan menjalankan sunnah Rasulullah sebagai panduan hidup. Dalil hadis yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa sunnah tidak hanya relevan dalam konteks sejarah, tetapi juga memiliki aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Melestarikan sunnah bukan hanya tentang menjaga tradisi, tetapi juga menjalankan ajaran Islam dengan bijak dan penuh rasa tanggung jawab. Dengan memahami dan mengimplementasikan sunnah Rasulullah, umat Islam dapat membangun masyarakat yang adil, berakhlak mulia, dan menciptakan dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H