Kita harus belajar pada krisis moneter tahun 1997/98. Krisis terhadap perbankan yang memicu rush besar-besaran telah menyengsarakan negara ini hampir 2 dekade lamanya. Tanpa kita sadari kegiatan kita itulah yang akan membuat negara kita semakin kesulitan dan berakibat pada kita sendiri. Tetaplah berfikir positif pada pemerintah untuk dapat menyelesaikan masalah ini secepatnya.
11. Hindari Panic Buying dan Panic Selling
Dengan kita melakukan panic buying maka akan menyebabkan barang tersebut menjadi langka. Hal ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu secara finansial. Membeli bahan pokok sebanyak-banyaknya menyebabkan masyarakat menengah kebawah menjadi kesulitan saat memerlukan barang tersebut. Panic seling terjadi di dunia saham. Investor menjual sahamnya secara besar-besaran karena takut semakin mengalami kerugian dikarenakan harga yang turun drastis. Panic selling menyebabkan ARB dan ketidakstabilan keuangan perusahaan.
12. Mulai Masuk Dunia Saham
Pada masa ini adalah masa yang sangat menyakitkan bagi investor-investor lama. Ketika mereka telah memiliki saham dengan harga normal namun sekrang anjlok. Dalam dunia saham biasanya disebut saham nyangkut. Kebanyakan dari mereka memilih untuk wait and see. Tapi, pada masa ini juga dapat dibilang saat yang tepat bagi investor maupun trader pemula untuk masuk dikarenakan harga yang relatif rendah dari bulan-bulan sebelumnya. Anda boleh mencoba dengan saham blue chip secara mencicil sehingga ketika semua sudah stabil anda akan memiliki saham dengan harga normal dan sudah ijo tentunya, hehehe
13. Investasi Emas
Tidak bisa kita pungkiri bahwa emas adalah salah satu investasi yang sehat. Ketika rupiah anjlok, IHSG terjun bebas, emas tetap bertahan bahkan cenderung menignkat. Beberapa hari yang lalu emas menyentuh harga tertingginya. Bagi yang memiliki rejeki lebih boleh sedikit mencoba investasi ini. Ada pepatah yang mengatakan “emas tidak akan membuat kita kaya namun akan menjaga uang kita”.