Mohon tunggu...
Ikhwanudin Yusuf
Ikhwanudin Yusuf Mohon Tunggu... Akuntan - Lion's Sin of Pride

Ekspektasi tanpa realisasi, keras kepala untuk kopi pake susu, pemikir sambil tidur, tidur sambil mikir, kritis tapi tanpa kata, Tax Officer, cinta seni..

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

16 Cara Berperilaku Cerdas di Tengah Ketidakpastian Pandemi

6 Mei 2020   08:00 Diperbarui: 6 Mei 2020   07:58 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyebaran wabah COVID-19 yang begitu cepat di dunia termasuk Indonesia tentunya memberikan pengaruh yang besar bagi seluruh sektor dan bidang. Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan memiliki sekitar 260 juta jiwa pendudukan sangat rentan dalam penanganan dan pengobatan virus corona. Berbagai usaha dan upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka peningkatan jumlah korban. Himbauan physical distancing, belajar, bekerja dan beribadah di rumah, pelarangan kegiatan yang menimbulkan kerumunan, hingga pembatasan sosial berskala besar tentunya membuat banyak sektor menjadi tidak berjalan dengan baik, salah satunya sektor yang terdampak ialah sektor ekonomi.

Dikutip dari berita Kompas, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mengalami kontraksi hingga 0,4 persen di akhir tahun. Sementara untuk skenario berat, perekonomian RI hanya akan tumbuh di kisaran 2,3 persen. Ketidakpastian pasar menyebabkan nilai tukar Rupiah terus melemah. Banyak investor menarik dana investasinya, harga bahan pokok yang terus meningkat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjun bebas, UMKM terpukul, PHK dan pekerja yang dirumahkan terjadi dimana-mana, hingga banyak pasar hingga pusat perbelanjaan tutup semakin memperparah ketidakstabilan ekonomi.

Ditengah ketidakpastian yang melanda, tetap berfikir positif adalah solusi paling ampuh untuk menemukan titik balik bagaimana untuk bangkit dan berjalan diatas berbagai masalah ini. Berikut penulis sampaikan beberapa cara berperilaku cerdas ditengah ketidakpastian demi menjaga stabilitas sistem keuangan, kesehatan, dan kekuatan dalam diri anda.

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

1. Membagi Dana dengan Skala Prioritas


Ditengah masa-masa pandemi seperti ini, kemampuan membagi skala prioritas dalam hal keuangan sangatlah diperlukan. Kita dapat fokuskan keuangan kita hanya untuk hal-hal primer, bahan pokok adalah yang utama. Dalam teori keuangan yang selama ini kita terapkan, biasanya pos-pos dapat terbagi ke akun liburan atau malam mingguan, ada baiknya dana pos tersebut kita alihkan, jika kita memiliki rezeki lebih akan lebih bijak lagi jika alihkan kepada saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan. Ohiya dan siapkan juga dana darurat, karna semakin lama pandemi ini maka akan semakin sulit kita meramal tentang keadaan selanjutnya.

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

2. Perhitungkan Kondisi Keuangan Beberapa Bulan Kedepan

Memperhitungkan kondisi keuangan seharusnya menjadi dasar pertama ketika kita sadar bahwa pandemi ini akan terjadi terus menerus. Kita dapat mulai menghitung tabungan dan pendapat bulanan dan di bagi pada tiap-tiap pos keperluan. Buat skenario terbaik hingga terburuk untuk menentukan berapa lama kira-kira keuangan pribadi kita mampu bertahan. Buat budget bulanan agar pengeluaran terarah dan tepat sasaran.

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

3. Mulai Melakukan Pencatatan Pengeluaran

Prinsi dasar akuntansi ialah bagaimana cara kita membuat jurnal dasar. Ini boleh mulai teman-teman terapkan, mencatat apa saja yang kita dapatkan seperti gaji dan mencatat apa saja yang kita keluarkan seperti belanja bahan makanan. Tentukan maksimal pengeluaran tiap bulannya agar poin untuk menjaga kestabilan keuangan tetap sehat.

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

4. Maksimalkan Pendapatan yang Diperoleh

Untuk karyawan maupun pns dalam masa menuju lebaran pastinya akan mendapatkan yang namanya THR. Saran penulis gunakan THR ini dengan sebaiknya, utamakan untuk masuk pos dana darurat, untuk tahun ini jangan check out wishlist dulu yaaa kak.....

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

5. Tidak Melakukan Impor Barang

Kegiatan mengimpor akan berpengaruh terhadap pelemahan mata uang Rupiah terhadap Dollar. Ketidakseimbangan barang masuk akan menyebabkan ketidakstabilan pada mata uang kita.

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

6. Saring Berita yang Beredar

Dimasa-masa sekarang penyebaran berita hoax sangatlah masif, kita sebagai masyarakat yang cerdas haruslah pandai-pandai menyaring berita. Hindari berita yang berunsur negatif, istirahat dari berita-berita yang dapat membuat kita panik sangatlah diperlukan. Dengan tidak panik insyaAllah imun tubuh kita akan tetap terjaga. Penulis sendiri sebelumnya jarang menonton film komedi, setelah WFH ini jadi lebih sering, selain mengisi waktu luang dapat membuat kita tetap positif dan bahagia. Ohiya stop dan jangan mudah men-share berita yang belum valid ya....

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

7. Belajar Bisnis Rumahan

Bagi teman-teman yang sedang dirumah ada baiknya mulai melihat peluang yang sekiranya dapat berdampak positif bagi lingkungan. Contohnya membuat bisnis yang dapat dilakukan dirumah seperti membuat masker kain, saring tangan, maupun hand sanitizer. Selain dapat mengisi waktu dengan hal positif dapat juga mempertebal dompet kita. Tapi ingat jika memang ingin membuat hand sanitizer harus sesuai bahan-bahan yang tepat yaaa, jangan asal!

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

8. Beradaptasi dalam Bisnis

Bagi anda seorang produsen maupun reseller penjualan apapun yang biasanya anda lakukan adalah berjualan secara offline ada baiknya mulai untuk memasuki secara online. Disaat seperti ini menyesuaikan diri adalah hal lumrah. Anda bisa mulai dari berjualan di marketplace-marketplace yang tersedia dari facebook instagram hingga perusahaan-perusahaan seperti bukalapak maupun tokopedia dan lain-lainnya.

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

9. Tidak Menimbun Bahan Medis

Hal yang menyakitkan hati selain melihat korban-korban Covid-19 ialah melihat tingkah oknum-oknum disekitar kita yang dengan teganya malakukan kegiatan penimbunan dan kemudian dijual dengan harga selangit. Ini terjadi pada hand sanitizer, masker bahkan alkohol. Barang-barang yang sangat diperlukan para tenaga medis jadi sulit karna keserakahan makhluk-makhluk tak bermoral ini.

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

10. Jangan Lakukan Rush Money

Kita harus belajar pada krisis moneter tahun 1997/98. Krisis terhadap perbankan yang memicu rush besar-besaran telah menyengsarakan negara ini hampir 2 dekade lamanya. Tanpa kita sadari kegiatan kita itulah yang akan membuat negara kita semakin kesulitan dan berakibat pada kita sendiri. Tetaplah berfikir positif pada pemerintah untuk dapat menyelesaikan masalah ini secepatnya.

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

11. Hindari Panic Buying dan Panic Selling

Dengan kita melakukan panic buying maka akan menyebabkan barang tersebut menjadi langka. Hal ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu secara finansial. Membeli bahan pokok sebanyak-banyaknya menyebabkan masyarakat menengah kebawah menjadi kesulitan saat memerlukan barang tersebut. Panic seling terjadi di dunia saham. Investor menjual sahamnya secara besar-besaran karena takut semakin mengalami kerugian dikarenakan harga yang turun drastis. Panic selling menyebabkan ARB dan ketidakstabilan keuangan perusahaan.

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

12. Mulai Masuk Dunia Saham

Pada masa ini adalah masa yang sangat menyakitkan bagi investor-investor lama. Ketika mereka telah memiliki saham dengan harga normal namun sekrang anjlok. Dalam dunia saham biasanya disebut saham nyangkut. Kebanyakan dari mereka memilih untuk wait and see. Tapi, pada masa ini juga dapat dibilang saat yang tepat bagi investor maupun trader pemula untuk masuk dikarenakan harga yang relatif rendah dari bulan-bulan sebelumnya. Anda boleh mencoba dengan saham blue chip secara mencicil sehingga ketika semua sudah stabil anda akan memiliki saham dengan harga normal dan sudah ijo tentunya, hehehe

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

13. Investasi Emas

Tidak bisa kita pungkiri bahwa emas adalah salah satu investasi yang sehat. Ketika rupiah anjlok, IHSG terjun bebas, emas tetap bertahan bahkan cenderung menignkat. Beberapa hari yang lalu emas menyentuh harga tertingginya. Bagi yang memiliki rejeki lebih boleh sedikit mencoba investasi ini. Ada pepatah yang mengatakan “emas tidak akan membuat kita kaya namun akan menjaga uang kita”.

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

14. Gali Pontensi Anda

Bagi anda seorang karyawan yang sedang melakukan WFH sangatlah memiliki waktu luang. Meskipun tetap bekerja anda akan lebih fleksibel karna anda dapat mengatur mood sendiri yang penting kerjaan tsb selesai. Untuk itu ada baiknya anda menggali potensi maupun hobby yang selama ini selalu tertutup oleh pekerjaan 8 jam harian anda. Anda memiliki banyak peluang, ayo lakukan! Bisa mulai dengan bermain gitar, menulis, membaca novel, maraton anime one piece mu, bermain piano, melukis, bernyanyi, apapun itu yang penting positif. Anda juga dapat banyak belajar hal baru, misalnya biasanya anda adalah seorang admin yang mengurusi berkas dan kertas anda dapat mulai mencoba menjadi seorang programmer atau lainnya. Manfaatkan saat-saat ini sebaik mungkin! Siapa tau kan hobi mu yang terpendam itu bisa menghasilkan income.

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

15. Berbagi

Ladang amal sungguh terbentang lebar dimasa-masa sekrang ini. Bagi teman-teman yang memiliki rezeki lebih ini adalah saatnya kita lebih melihat kiri dan kanan. Jangan sampai orang yang di seberang lautan dapat kita bantu tapi tetangga disebelah rumah kita kelaparan. Dan bagi yag memiliki kecukupan ekonomi mulai lah belanja di warung-warung sekitar kita, tidak apa-apa jika anda boros. Ada kutipan kalimat berupa “Budayakan hidup boros, karena dibalik sikap boros kita ada rezeki orang lain disana”, Cocoklogy Science.

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com

16. Beribadah dan Jaga Kesehatan

“Jika saat-saat seperti ini masih membuatmu tidak membuka mata, maka harus dengan apalagi,” begitu kutipan kalimat story instagram teman saya. Yap benar, selain menabung dalam hal ekonomi sungguh bijak lagi jika kita juga menabung dalam hal ibadah, kita seimbangkan antara kehidupan keuangan dan kehidupan beribadat pada kepercayaannya masing-masing. Dan jangan lupa tetap jaga kesehatan. Karna akan percuma jika kita mempunyai kemampuan secara finansial namun habis untuk penyembuhan. Leih baik mencegah dari pada mengobati. Maka kesehatan adalah harga yang paling mahal.

Itulah 16 cara cerdas dari penulis untuk berperilaku ditengah ketidakpastian demi menjaga stabilitas sistem keuangan, kesehatan, dan kekuatan dalam diri anda. Mari kita sama-sama jaga keuangan individu, keuangan negara, kesehatan diri maupun lingkungan dan keluarga. Semoga pandemi ini segara berakhir dan kita dapat kembali hidup normal.

Best Regards,

Ikhysf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun