Menggiring Maroko yang berstempel kuda hitam lolos ke semi final. Tim pembunuh raksasa. Perjuangannya seperti dalam kisah-kisah dongeng.
Tentang narasi puja dan puji, yang teranyar ramai adalah kepada Lionel Messi dan Luka Modric.
Kedua pemain bintang tersebut hari ini sedang trending di puja dan di puji insan sepak bola sejagad. Karena kebintanganya terjaga dan eksis di Piala Dunia 2022 Qatar.
Lionel Messi sang idola dan pujaan banyak orang berhasil membawa Argentina ke Final Piala Dunia 2022 Qatar. Dia bersama timnya berhasil menang melawan Kroasia yang di dikapteni Luka Modric 3 -0, dini hari tadi waktu Indonesia.
Bagi Messi, lolos Final lalu menjadikan Argentina juara adalah harga mati cita-citanya saat ini. Agar pencapaian prestasinya menjadi sempurna. Menjadi Maestro sesungguhnya. Menyamai catatan sejarah legenda sepak bola negaranya, Maradona.
Jika gagal, Messi akan menangis. Mungkin akan sambil berteriak dan meraung-raung. Â Mengalahi rintihan tangis Neymar-Brasil, Ronaldo-Portugal dan Suares-Uruguay. Sebab kalau tidak sekarang, dia tidak punya waktu lagi karena faktor usia.
Semua untuk Lionel Messi. Hanya kepada Messi dan karena Messi. Sebegitunya rekan setimnya, rakyat Argentina dan penggemarnya mendukung dan memuja Si Kutu, La Pulga, demi bisa mengangkat trofi Piala Dunia.
Namun, ditengah pemujaan kepada Lionel Messi, penggemar sepak bola dunia sulit untuk tidak memuji Luka Modric. Sebab bintang sepak bola dunia bertampang dingin dan lempeng tersebut hampir tak punya cela dalam karirnya.
Dia andalan setiap klub yang dibelanya. Ksatria lapangan hijau negaranya di Piala Dunia. Disegani sekaligus dihormati kawan dan lawannya. Dua kali dia antar negaranya nyaris juara Piala Dunia secara berurutan. Final 2018 dan Semi final 2022.
Tak berlebihan jika Mourinho dan Ibrahimovic pernah memujinya setinggi langit. Lalu pelatih Argentina, Lionel Scaloni, mengelari Modric sebagai pemain yang patut dikagumi.
"Dia merupakan sosok yang membuat orang senang menyaksikan dirinya bermain di lapangan. Dia menjadi contoh bagi banyak orang," kata Scaloni pada sesi jumpa pers jelang laga Argentina versus Kroasia.