Seorang Director akan duduk dibelakang seperangkat sistem alat switcher monitor camera dalam sebuah control room atau OB Van.Â
Tugas mereka melakukan arahan terhadap semua aspek teknologi pendukung produksi siaran yang diramu dengan estetika gambar. Diantaranya dari mulai blocking camera, movement camera, type shoot, slow motion, insertsion, dan paket grafis.
Disain produksi siaran langsung olahraga sepak bola sekelas piala dunia tidak main-main. Maklum piala dunia adalah tontonan global. Tontonan bergengsi dan tontonan yang harga TV Rights -nya sangat mahal. Mencapai Rp. 663 miliar untuk 64 pertandingan.
Semua yang ada dalam produksi piala dunia adalah yang terbaik. Equipment-nya, crew-nya, dan infrastrukturnya semuanya terbaik. Apalagi FIFA World Cup Qatar 2022 kali ini dikabarkan menjadi yang termahal, termewah, tercanggih dalam penyelenggaraannya.
Dengan demikian, dapat dibayangkan kecanggihan dan kekinian aspek broadcast production-nya. Dan itu sudah kita saksikan di layar TV dan platform siaran yang ada sejauh ini. Betapa detail dan jernih hasilnya.
Masih menurut sumber laman sportsvideo.org, Piala Dunia 2022 Qatar dikabarkan menggunakan paket standar 42 camera yang terkoneksi dengan super-slow-mo dan ultra slow-mo. Setiap pemain kunci akan memiliki camera sendiri.
Itulah mengapa jika kita perhatikan banyak sekali tayangan ulang-lambat (slow-mo) yang detail bagi setiap aksi pemain bintang.Â
Selain aksi inti prosesi gol dan perebutan bola serta tackling antar pemain, kita kadang disajikan klip aksi pemain dan klip emosinya yang sudah di kompilasi secara cepat dalam sebuah moment.
Kamera sebanyak itu, disertai kecangihan alat produksi pendukung lainnya di lapangan, bertujuan tak lain adalah demi menghadirkan drama untuk mengaduk emosi penonton lewat keseruan setiap pertandingan yang terjadi.
Menurut, Jamie Okford, salah satu dari 6 Director terbaik Piala Dunia 2022 Qatar saat ini, "Saya akan memberikan tempat duduk terbaik di rumah," katanya.