Mohon tunggu...
Yusuf Firmansyah
Yusuf Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - S1 teknik informatika UM Surabaya

Hobi saya bermain game dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rujak Cingur, Makanan Tradisional Khas Surabaya

26 November 2024   22:05 Diperbarui: 26 November 2024   22:28 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang sangat populer di Surabaya, ibukota Provinsi Jawa Timur. Makanan ini telah menjadi ikon kuliner khas Surabaya dan telah dijadikan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2021. Dibawa oleh pendatang dari Pulau Madura pada awal abad ke-20, rujak cingur telah berkembang menjadi hidangan unik yang memadukan rasa manis, asam, gurih, dan pedas dalam satu sajian.

Asal Usul Rujak Cingur

Rujak cingur berasal dari bahasa Jawa, dengan kata 'cingur' yang berarti 'mulut' atau 'moncong sapi'. Bahan irisan mulut sapi yang direbus kemudian dicampurkan ke dalam hidangan rujak ini. Historisnya, rujak cingur sudah ada sejak tahun 1938 di warung makan di Jalan Genteng Durasim No 29 Surabaya, yang dikemudian hari dijalankan turun temurun dengan tetap mempertahankan mutu dan rasa tradisional

Ciri Khas Rujak Cingur

Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan buah-buahan seperti timun, mangga muda, nanas, bengkoang, dan krai (jenis timun khas Jawa Timur). Sayurnya menggunakan kecambah (tauge), kangkung, dan kacang panjang. Bahan pelengkap lainnya termasuk lontong, tahu goreng, tempe goreng, bendoyo (campuran pecel), dan irisan cingur sapi.

Semua bahan tersebut kemudian disiram dengan bumbu ulekan yang terbuat dari petis udang, air matang, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, dan iris tipis pisang biji hijau (pisang klutuk). Bumbunya yang kental memiliki rasa pedas dan gurih sehingga menggugah selera para pencinta kuliner.

Jenis Penyajian Rujak Cingur

Rujak cingur dibedakan menjadi dua macam penyajian: biasa dan matengan. Rujak biasa atau campur adalah kombinasi semua bahan mentah dan sayuran rebus, sedangkan rujak matengan hanya terdiri dari bahan-bahan matang saja seperti lontong, tahu goreng, tempe goreng, dan sayuran rebus.

Resep Tradisional Rujak Cingur

Bagi Anda yang ingin mencoba membuat rujak cingur sendiri di rumah, berikut adalah resep tradisionalnya:

Bahan-Bahan

250 gram daging pipi sapi atau cingur sapi

100 gram nanas, iris tipis

100 gram bengkoang, iris tipis

2 buah timun, iris tipis

1 buah mangga muda, iris tipis

1 potong tempe, goreng, potong-potong

2 buah tahu kecil, goreng, potong-potong

100 gram kangkung, rebus sebentar

50 gram taoge, siangi ekornya, kemudian seduh air panas

2 buah lontong, potong-potong

Bumbu Saus Petis

3 sendok makan air asam Jawa

250 ml air matang

Bumbu Halus

50 gram kacang tanah, sangrai/goreng

2 siung bawang putih

1 potong pisang batu muda

10 gram gula jawa

1 sendok teh terasi goreng

2 sendok makan petis udang

1 sendok teh garam

Cara Membuat

Rebus cingur atau pipi sapi hingga empuk benar lalu potong-potong atau iris kasar.

Buat saus petis dengan mengulek semua bahan saus hingga kental, kemudian tambahkan air asam dan air matang, aduk hingga kental.

Susun potongan lontong, kangkung, buah-buahan, dan taoge di dalam piring saji.

Siram dengan saus petis lalu sajikan dengan kerupuk kanji.

Bagi para pecinta kuliner, Rujak Cingur adalah bukti nyata keragaman dan kelezatan masakan Indonesia. Setiap sajian adalah perjalanan rasa yang memanjakan lidah dan membangkitkan kenangan akan kekayaan kuliner Nusantara. Tertarik mencobanya? Kunjungi warung-warung di Surabaya, dan rasakan sendiri kelezatan Rujak Cingur yang menakjubkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun