Jumhana Luthfi yang hadir dalam festival Adu Bedug dan Dondang ke 14 Kecamatan Mustikajaya mengatakan, awal mula gagasan diselenggarakannya festival ini setelah dia melihat adanya budaya atau kebiasaan warga lokal.
"Awalnya saya lihat ada semacam budaya yang biasa mungkin kita kenal seperti budaya babaritan, mereka (warga) menyampaikan kepada saya pada saat itu selaku camat untuk dibentuk kegaiatan tahunan tingkat kecamatan," kata Luthfi.
Festival ini selain untuk melestarikan budaya lokal, sekaligus jadi ajang silaturahmi warga setelah perayaan idulfitri.
"Jadi tujuan intinya silaturahmi seluruh warga, diikuti empat kelurahan yang ada di Kecamatan Mustikajaya sambil mengarak bedug dan membawa dondang, bedanya sekarang sama awal mula diadakan dulu hanya diikuti warga masyarakat kampung, tapi sekarang saya lihat warga perumahan ikut hadir memeriahkan festival tahunan ini," tandasnya.
Artikel ini sudah dimuat di portal berita TribunJakarta.com (Tribunnews Network), penulis merupakan jurnalis pada media online tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H