Mohon tunggu...
Yusuf Senopati Riyanto
Yusuf Senopati Riyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Shut up and dance with me
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saat ini sebagai buruh di perusahaan milik Negara.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Sebuah Kegiatan Ekonomi?

29 Oktober 2022   18:50 Diperbarui: 29 Oktober 2022   19:13 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

emudian, adilkah membandingkan pertumbuhan ekonomi INA dengan Negara-negara G-20 ?., Sayang sekali, membandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan negara-negara maju di G-20 sangat tidaklah adil, bahkan cenderung menyesatkan. Kenapa demikian ?., Sebab ukuran dari negara maju adalah negara dengan pendapatan Domestik Bruto (PDB)  /per kapita di atas $10.000. 

Rata-rata PDB perkapita negara G-20 adalah $27.878. Sementara PDB /per kapita Indonesia hanya $ 3.788, yang artinya kita INA baru dapat dikategorikan sebagai negara berkembang (PDB /per kapita < $10 ribu), INA bukanlah merupakan negara maju. Bersama Indonesia, ada beberapa negara lain yang masuk kategori negara berkembang di G-20, yaitu India ($2.016), Meksiko ($9.614), Afrika Selatan ($6.560), dan Turki ($8.715). Negara-negara maju umumnya tidak akan ada yang pertumbuhan ekonominya /per tahun  dapat tumbuh di atas 3 persen (dibuktikan dari rata-rata pertumbuhgan PDB negara G-20 yang hanya 2,43 persen). 

Kenapa demikian ?, dan kenapa juga kita katakan  bahwa tidaklah adil (unfair) membandingkan Ibu Pertiwi dengan Negara Maju yang tergabung dalam G-20 ?.. Mari kita lihat, rendahnya pertumbuhan ekonomi dinegara majutergabung dalam G-20 ini,  terjadi karena rakyat di negara-negara maju tersebut sudah memiliki segalanya, semuanya. 

Sehingga tidak ada permintaan yang baru atau yang bersifat ekspansif, yang ada hanya permintaan terhadap barang pengganti (replacement demand) dan ganti, pergantian model. Karena itu akan menjadi lebih adil, di dalam G-20, bila membandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia (5,1 persen) dengan diantara nya ; India (7,3 persen), Meksiko (2,2 persen), Afrika Selatan (0,8 persen), dan Turki (3,3 persen).

Akan Lebih  Adil.

Namun, alangkah akan lebih adil  apabila kita membandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan seluruh negara di Dunia. Apabila kita mau melihat IMF DataMapper tahun 2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia (5,1 persen) menempati peringkat ke-35 di Dunia. 

Dari 34 negara yang pertumbuhan nya lebih tinggi dari Indonesia, hanya ada 2 negara yang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) /per kapitanya masuk dalam kategori negara maju, diantaranya ;  Malta ($30.555) dan Macao ($81.585). 

Dari berbagai hal tersebut, mayoritasnya, 32 negara adalah sesama negara berkembang seperti Indonesia, dengan PDB di bawah $10.000. Bila dirata-rata, PDB  /per kapita 34 negara tersebut adalah $5.799, sementara rata-rata pertumbuhan ekonomi 34 negara adalah 6,35 persen. 

Berarti  kesimpulannya ; tidak adil bila membandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan negara-negara maju di G-20. Akan jauh lebih adil bila membandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan sesama negara berkembang di Dunia. Atas dasar Pendapatan  /Per Kapita.

Perbedaan Negara Maju Dan Berkembang.

Perbedaan negara maju dan berkembang jika ditinjau dari sektor ekonomi bisa dilihat dari pendapatan /per kapita. Satu diantaranya., Pendapatan /per kapita ini digunakan untuk menunjukkan rata-rata penghasilan setiap masyarakat di suatu negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun