Â
Â
Sektor
Pasalnya, dampak kenaikan harga BBM subsidi ini berdampak luas ke berbagai sektor perekonomian, mulai dari menaikan inflasi, memangkas daya beli, menahan pertumbuhan dan pemulihan ekonomi, untuk pemulihan ekonomi ini seharusnya pemerintah memahami betul bahwa kita semua saat ini sedang menata kembali ekonomi pasca pandemi covid-19, berdampak sekali pasca pengumumam kenaikan BBM Â hingga meningkatkan angka pengangguran dan kemiskinan.
Dengan perkiraan luasnya dampak atas kenaikan harga BBM subsidi, adanya bantuan BBM tidak akan cukup menutup semua dampak negative akibat dari  kenaikan harga BBM subsidi. Untuk kita masyarakat ketahui pemberian bantuan BBM ini hanya untuk sebagian kecil dari pihak-pihak yang terdampak. Sementara untuk sektor UMKM yang diperkirakan terdampak cukup besar justru tidak mendapatkan Bantuan akibat "salah kaprahnya" kenaikan BBM ini. Kemudian, hal ini juga akan membuat sebagian besar masyarakat rakyat yang sebelumnya masuk kategori rentan miskin, kini justru akan terperosok ke jurang kemiskinan. Kenapa ?. Sebab kenaikan harga BBM membuat biaya kebutuhan sehari-hari menjadi lebih mahal dari biasanya.
Penyesuaian subsidi BBM yang diumumkan lebih kurang dua minggu lalu berimbas pada inflasi dan potensi hiperinflasi.
Â
 Akibat Kenaikan BBM
Bagi pekerja di kota industri akan semakin terasa dampak akibat kenaikan BBM ini, dikarenakan upah yang diterima sudah habis digunakan untuk transportasi, sewa rumah, makan,minum dan yang lainnya. Mereka tidak mendapat subsidi. Kembali Tanya ?.,Apa Ini ?.,Apa Itu ?. Terlebih lagi Menteri Ketenagakerjaan telah menyampaikan bahwa penetapan UMP tahun 2023 akan tetap mengacu PP 36/2021. Artinya bahwa , upah pekerja kembali tidak ada kenaikan. Tidak ada kenaikan gaji,penghasilan. Seharusnya Pemerintahan Mr President Joko widodo  memahami benar dampak yang akan ditimbulkan ketika memutuskan untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), terutama BBM subsidi. Ketika pemerintah menaikan harga BBM, maka di saat bersamaan masyarakat juga harus melewati inflasi bahan pangan (volatile food) yang hampir sentuh 11% secara tahunan per Juli 2022. Bagi masyarakat kelas menengah rentan juga akan terdampak, mungkin sebelumnya mereka kuat beli Pertamax, tapi sekarang mereka migrasi ke Pertalite dan kalau harga Pertalite juga ikut naik maka kelas menengah akan mengorbankan belanja lain. Sektor usaha akan mengalami kerugian, diseluruh sektor akan terdampak, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kenaikan harga BBM. Kenapa demikian ?, karena kenaikan harga BBM akan langsung memberikan beban terhadap aktivitas logistik di semua sektor usaha. Pelaku usaha akan terkena dampak ,dan akan berimbas terdampak terhadap penurunan daya beli masyarakat, khususnya.
Â
Pertumbuhan Konsumsi Melambat