Kemudian di negara adi daya UncleSam yang tercatat sebagai Negara dengan jumlah PLTN terbanyak didunia, setelah kecelakaan nuklir Jepang 2011, atas dasar permintaan Presiden Obama saat itu , Komisi Regulator Nuklir AS telah mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan tinjauan pengamanan komprehensif untuk semua reaktor nuklir yang beroperasi di UncleSam.
Hati-Hati.
Perkembangan Energi ramah lingkungan atau juga kita kenal dengan Energi Baru Terbarukan(EBT) untuk Indonesia sangat baik dan Bijak kita mengambil keputusan dengan berhati-hati dan tidak dengan asal cepat, tetapi tidak berpikir untuk kedepannya bagaimana Nasib Bangsa,Anak,Cucu,Cicit Indonesia. Berpikirlah sebagai Negarawan bukan Business Man.... Berpikir cari Laba,investor sebanyak-banyaknya,sebesar-besarnya Saat Ini...... Padahal Indonesia Adalah Bangsa Besar dengan Keanekaragaman ,saya mengutip ucapan Yth Prof Emil Salim yaitu bahwa Indonesia Pembangunan Berkelanjutan.
Untuk  EBT analisis benar mengenai berbagai potensi yang kita INA miliki. Persis seperti kata orang jawa : "ati-ati ora perlu kesusu kanggo ndeleng kemampuan dhewe"., Jangan sampai, Allah SWT mengatakan dalam Al-Qur'an bahwa sebagian kerusakan yang terjadi di muka bumi ini, adalah karena ulah manusia sendiri yang tidak mampu dan menjaga lingkungannya dengan baik.
Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Ar-Rum ayat 41, yakni:
aharal-fasdu fil-barri wal-bari bim kasabat aidin-nsi liyuqahum ba'alla 'amil la'allahum yarji'n
Artinya: "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)".
 Nah., PLTA(Pembangkit Listrik Tenaga Air) juga merupakan satu dari berbagai energy alternative dengan biaya murah tetapi dapat menghasilkan daya BESARR...
Salam,Indonesia Harus Tetap Ada sampai  Dunia Berakhir... Aamiin.
NB: Diambil,sadur dari Berbagai sumber,narasumber Khususnya Koleksi Pribadi Penulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H