"Laa Tahzan" sering digunakan sebagai bentuk motivasi, penghiburan dan penyemangat bagi umat Islam yang sedang tertimpa musibah, menghadapi keadaan sulit, kedukaan atau kesedihan.
Ungkapan ini mengingatkan setiap muslim bahwa Allah selalu bersamanya dan akan membantu mengatasi kesulitannya jika mereka tetap berserah diri (tawakal), sabar, tabah, ikhlas, tidak putus harapan dan teguh dalam imannya. Menguatkan mereka untuk tetap percaya bahwa taqdir Allah yang terbaik bagi umat-Nya.
Konsep Laa Tahzan ini juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk mengutamakan keimanannya dan fokus pada tujuan akhirat yang lebih besar, daripada terlena oleh gemerlap dunia ini.
Setiap muslim harus sadar bahwa kehidupan di dunia ini fana, hanya sementara dan sebentar saja. Layaknya seorang musafir yang mampir ke sebuah warung untuk sekedar minum menghilangkan rasa dahaga. Dunia ini diciptakan bagi manusia, hakekatnya adalah tempat tinggal sementara untuk mengumpulkan bekal pulang ke kampung halaman, Surga yang kekal abadi.
Perbandingan antara kenikmatan dunia dengan kenikmatan akhirat adalah ibarat 1 tetes air yang tersisa di jari jemari ketika diangkat setelah dimasukkan ke dalam air laut. Sedangkan kenikmatan di akhirat adalah sebanyak air di lautan. Inilah tujuan hidup tertinggi setiap muslim, yaitu wafat dalam keadaan husnul khatimah dan masuk surganya Tuhan, Allah Azza wa Jalla.
Mulai saat ini, yuk hindarkan diri dari rasa sedih, takut, khawatir dan putus harapan dalam menjalani kehidupan di dunia.