Mohon tunggu...
Yu Suf
Yu Suf Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca, kepribadian menarik dan santun, perencanaan keuangan, bisnis, investasi, sukses, teknis sumberdaya air

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Laa Tahzan, Motivasi Bangkit dari Musibah

18 Februari 2024   06:21 Diperbarui: 18 Februari 2024   06:47 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Laa Tahzan" sering digunakan sebagai bentuk motivasi, penghiburan dan penyemangat bagi umat Islam yang sedang tertimpa musibah, menghadapi keadaan sulit, kedukaan atau kesedihan.

Ungkapan ini mengingatkan setiap muslim bahwa Allah selalu bersamanya dan akan membantu mengatasi kesulitannya jika mereka tetap berserah diri (tawakal), sabar, tabah, ikhlas, tidak putus harapan dan teguh dalam imannya. Menguatkan mereka untuk tetap percaya bahwa taqdir Allah yang terbaik bagi umat-Nya.

Konsep Laa Tahzan ini juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk mengutamakan keimanannya dan fokus pada tujuan akhirat yang lebih besar, daripada terlena oleh gemerlap dunia ini.

Setiap muslim harus sadar bahwa kehidupan di dunia ini fana, hanya sementara dan sebentar saja. Layaknya seorang musafir yang mampir ke sebuah warung untuk sekedar minum menghilangkan rasa dahaga. Dunia ini diciptakan bagi manusia, hakekatnya adalah tempat tinggal sementara untuk mengumpulkan bekal pulang ke kampung halaman, Surga yang kekal abadi.

Perbandingan antara kenikmatan dunia dengan kenikmatan akhirat adalah ibarat 1 tetes air yang tersisa di jari jemari ketika diangkat setelah dimasukkan ke dalam air laut. Sedangkan kenikmatan di akhirat adalah sebanyak air di lautan. Inilah tujuan hidup tertinggi setiap muslim, yaitu wafat dalam keadaan husnul khatimah dan masuk surganya Tuhan, Allah Azza wa Jalla.

Mulai saat ini, yuk hindarkan diri dari rasa sedih, takut, khawatir dan putus harapan dalam menjalani kehidupan di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun