Mohon tunggu...
Yu Suf
Yu Suf Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca, kepribadian menarik dan santun, perencanaan keuangan, bisnis, investasi, sukses, teknis sumberdaya air

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

6 Mental Block Penghalang Kesuksesan

24 Januari 2024   09:00 Diperbarui: 24 Januari 2024   09:04 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Tunnel vision

Ada juga istilah yang disebut dengan Tunnel Vision. Bentuk mental block ini adalah kebiasaan mengurung diri, lari dari kenyataan, dan memiliki pemikiran yang mengkerdilkan diri sendiri. Dimana seseorang tersebut tidak dapat berfikir secara objektif dan berpikiran sempit. Padahal, fakta yang terjadi di lapangan, tidak sesuai apa yang dipikirkan. Dampaknya, orang ini juga tidak dapat berkembang.

4. Indecision

Jenis mental block yang disebut dengan indecision adalah kondisi dimana seseorang cemas setiap kali membuat keputusan. Ada banyak kekhawatiran dan kecemasan dalam membuat pertimbangan dan ketakutan. Dimana apa yang dipikirkan belum tentu terjadi, dan tidak sesulit yang dipikirkan. Jika kondisi seperti ini menjadi sebuah kebiasaan, lagi-lagi orang tersebut akan mengalami kesulitan dalam mengeksplorasi diri mereka sendiri.

5. Uncertainty

Tidak jauh berbeda dengan jenis indecision. Jadi uncertainty lebih menekankan pada bentuk ketidakmampuan seseorang dalam membuat solusi. Tipe orang seperti ini akan merasa kesulitan memilih keputusan yang diakibatkan oleh overthinking yang sebenarnya apa yang ditakutkan belum tentu terjadi.

6. Fixed mindset

Fixed mindset adalah bentuk mental block dimana seseorang yang memiliki rasa kepercayaan diri yang terlalu besar, sehingga menimbulkan rasa “jumawa” yang menimbulkan bias negativitas.

Rasa kepercayaan diri yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan mental karena apa yang diyakini terkait kelebihan dan keunggulan yang dimilikinya sebuah hal yang besar, yang tidak terkalahkan oleh orang lain.

Sementara, bagi perspektif lain, tahu mana rasa kepercayaan tinggi berlebih bentuk kesombongan dan gangguan mental yang sangat berdampak buruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun