A. Definisi Perencanaan Keuangan
Perencanaan Keuangan adalah ilmu pengetahuan mengelola keuangan untuk mencapai tujuan hidup atau tujuan keuangan, baik jangka pendek (< 5 tahun), jangka menengah (5-10 tahun) maupun jangka panjang (> 10 tahun).
Ilmu pengetahuan ini seharusnya diajarkan mulai dari pendidikan anak usia dini hingga Perguruan Tinggi, sesuai tingkatan daya pikirnya, karena berkaitan erat dan mendukung mindset sukses dan mindset kaya seseorang.
Perencanaan keuangan biasanya terdiri dari arus uang masuk, arus uang keluar, arus kas bersih, harta, hutang, neraca keuangan, monitoring-evaluasi kondisi keuangan (financial health check up) dan daftar tujuan keuangan yang ingin dicapai.
B. Perilaku Mengelola Uang
Bila kita melihat perilaku ekonomi dan cara mengelola uang di kelompok orang miskin, orang menengah dan orang kaya, maka bisa kita lihat bahwa hanya orang kaya yang mampu menaikkan tingkat kemakmurannya.
Orang miskin tidak memiliki perencanaan keuangan karena hari-hari mereka sibuk memenuhi kebutuhan makan untuk bertahan hidup. Mereka belum mampu menyisihkan penghasilan untuk menabung dan memikirkan tujuan-tujuan keuangannya.
Orang ekonomi menengah sebetulnya mampu untuk menabung dari penghasilan bulanan mereka, namun sebagian besar mereka tidak memiliki perencanaan keuangan. Mereka sudah memiliki tujuan hidup, hanya sayangnya mereka terjebak dengan gaya hidup dan penampilan diri yang cukup menguras uangnya.
Berbeda dengan 2 kelompok ekonomi di atas, orang kaya telah memiliki kesadaran kemakmuran (prosperity consciousness), sehingga mereka menganggap perencanaan keuangan adalah hal yang sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan dan meningkatkan kekayaan mereka.
Orang kaya dengan kondisi keuangan yang berlimpah, terus membangun aset dan melakukan investasi yang menguntungkan yang menghasilkan passive income. Orang kaya menjadikan uang mereka sebagai karyawan loyal yang menghasilkan banyak cuan bagi mereka, walaupun mereka sedang menikmati liburan.
C. Perencanaan Keuangan Dan Analisa Keuangan Sangat Efektif Untuk Memaksimalkan Kinerja Keuangan
Perencanaan Keuangan mengajarkan Anda selalu membuat skala prioritas pos pengeluaran (premi asuransi, lunasi hutang, sedekah) agar tetap konsisten menyisihkan dana untuk menabung, membangun aset dan investasi.
Sedangkan Analisa Keuangan dibutuhkan untuk memaksimalkan kinerja dana yang surplus dalam membangun aset, memilih investasi, mengevaluasi investasi dan merealisasikan tujuan-tujuan keuangan Anda, antara lain:
1. Menyiapkan dana pernikahan;
2. Menyiapkan dana pembelian motor;
3. Menyiapkan dana untuk kelahiran anak;
4. Menyiapkan dana pendidikan;
5. Menyiapkan dana pembelian mobil;
5. Menyiapkan dana pembelian rumah;
6. Menyiapkan dana darurat;
7. Menyiapkan dana pernikahan anak;
8. Menyiapkan dana pensiun;
9. Menyiapkan warisan untuk anak.
Khusus untuk dana darurat idealnya besarannya adalah 6-12x gaji. Dana ini digunakan untuk mengantisipasi terjadinya inflasi, krisis ekonomi, wabah penyakit, kematian atau musibah lainnya.
D. Orang Kaya Sibuk Membangun Aset Dan Melakukan Investasi Yang Menguntungkan Untuk Mencapai Financial Freedom
Stabilitas keuangan orang kaya semakin mantap karena mereka sudah terlatih dan cerdas dalam memaksimalkan kinerja keuangannya, terutama dalam membangun aset dan melakukan investasi yang menghasilkan passive income.
Orang kaya sangat mudah mewujudkan semua tujuan keuangan mereka, bahkan mereka mampu membeli barang mewah secara tunai keras dari hasil passive income.
Koleksi barang mewah mereka kadang menjadi alat pengungkit kekayaan mereka, baik dari sisi efisiensi waktu, perkumpulan komunitas orang sukses, sebagai investasi maupun aset dalam bisnis dan membuat konten-konten produktif untuk media online.
Inilah yang menjadikan orang kaya semakin kaya, sedangkan orang miskin-menengah sulit meningkatkan taraf hidup ekonominya.
Perencanaan keuangan dan dokumen keuangan yang dimiliki oleh orang kaya tersimpan rapi, sehingga setiap saat mereka bisa melakukan kontrol kesehatan keuangan (financial health check up) untuk mengetahui kondisi keuangannya. Melakukan evaluasi terhadap produktivitas aset dan investasi mereka, apakah tetap menguntungkan atau tidak.
Orang kaya dikatakan telah mencapai kebebasan finansial (financial freedom) apabila passive income yang dihasilkan dari aset dan investasinya melebihi biaya belanja dan gaya hidup bulanan mereka.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tanpa memiliki perencanaan keuangan (financial planning) dan melakukan analisa keuangan, maka tujuan keuangan pribadi maupun keluarga sulit untuk diwujudkan karena arus keluar uang tidak terkontrol, baik berupa belanja konsumtif maupun hutang kondumtif.
Anda tidak bisa memastikan berapa sisa uang yang harus ditabung tiap akhir bulan. Mana pos-pos pengeluaran yang bisa ditiadakan untuk menghemat, atau Anda harus memperbanyak arus masuk uang dengan mencari sumber-sumber penghasilan baru (multiple stream income) agar tujuan keuangan bisa direalisasikan sesuai target waktunya.
Melihat begitu pentingnya perencanaan keuangan dan analisa keuangan bagi pribadi maupun keluarga dalam mewujudkan kemakmuran dan kebebasan keuangan hingga usia senja.
Yuk segera kita buat perencanaan keuangan yang matang sebelum terlambat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H