7. Situs jurnalisme warga yang tidak bisa diedit.
8. Website jurnalisme warga yang berdiri sendiri dengan tambahan edisi cetaknya.
9. Situs "reporter pro+warga" berita dari reporter "profesional", contohnya Ohmynews masuk dalam kategori ini.
10. Integrasi warga dan jurnalisme "profesional" ada dalam naungan yang sama. Intinya website berita menerima liputan dari jurnalisme "profesional" dan juga dari warga (jurnalisme amatir).
11. Wiki-jurnalisme menempatkan pembaca sebagai editor.
Contoh Jurnalisme Warga
Semakin maju perkembangan dalam bidang teknologi saat ini membuat masyarakat bisa lebih leluasa memanfaatkan teknologi digital saat ini. Akhirnya masyarakat bisa langsung upload video ataupun foto yang mereka ambil di lokasi kejadian yang sedang berlangsung.Â
Contohnya kejadian di Stadion Kanjuruhan di Malang, banyak penonton pada saat itu langsung merekam kejadian dan memposting foto dan vidio mereka ke media sosial mereka. Selain itu banyak kesaksian penonton yang berhasil keluar dari stadion yang mereka sampaikan di media sosial mereka.
Ada banyak sekali pernyataan ketika tragedi ini terjadi. Ada yang mengatakan bahwa supporter dari Arema melakukan kericuhan, ada yang mengatakan bahwa supporter tersebut hanya ingin menyemangati pemain yang baru saja kalah, dan banyak pendapat. Akhirnya muncul berita yang belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.Â
Secara tidak langsung para penonton yang meng-upload kejadian tersebut bisa dikatakan sebagai jurnalisme warga. Para jurnalisme "amatir" ini memposting foto, vidio, serta beberapa tulisan yang mereka saksikan saat itu dan berita atau informasi tersebut bisa diakses oleh masyarakat lainnya.
Contoh videonya bisa dilihat "disini"