Mohon tunggu...
Yusuf Tegar Sharon Parrangan
Yusuf Tegar Sharon Parrangan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia

Hanya orang biasa yang mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengaitkan Jurnalisme Warga dengan Tragedi Kanjuruhan

29 Oktober 2022   13:49 Diperbarui: 29 Oktober 2022   14:00 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: ANTARA FOTO/ ARI BOWO SUCIPTO

Mungkin sebagian dari kalian mengetahui apa itu jurnalisme, tapi kalian tahu tidak sebenarnya jurnalisme warga sangat melekat dengan kita dan kalian sudah sering melihat contoh dari jurnalisme warga lo. 

Pada dasarnya  kalian tidak menyadari kalau contoh tersebut adalah jurnalisme warga. Nah, kali ini kita akan membahas tentang jurnalisme warga yang mungkin sebagian dari kalian sudah mengetahuinya tetapi masih belum jelas apa sih jurnalisme warga? bentuknya seperti apa  sih? dan lain sebagainnya. Yuk disimak!!

Pengertian Jurnalisme Warga

Menurut Kurniawan (2007) jurnalisme warga yang sering diartikan sebagai berita yang dikirim untuk media oleh warga biasa tanpa latar belakang jurnalisme merupakan konsep yang berbeda dengan public journalism/jurnalisme publik. Jadi bisa disimpulkan bahwa jurnalisme warga adalah berita yang disampaikan oleh warga yang mana mereka tidak profesional dalam bidang tersebut. 

Nah awalnya jurnalisme warga atau civic journalism berkembang di Amerika Serikat sekitar tahun 1988. Pada dasarnya jurnalisme warga ini mencoba mendefinisi ulang nilai berita, mempertanyakan nilai objektivitas serta imparsialitas, mendorong keterlibatan wartawan sebagai peserta aktif dalam masyarakat, dan menginginkan praktik jurnalisme yang mencerminkan keragaman kultural. 

Menurut Hauben (dalam Widodo, 2020) konsep jurnalisme warga sebenarnya mengacu pada ide tentang jurnalisme yang memiliki tujuan dan tanggung jawab publik, bukan berarti jurnalisme "amatir" nantinya akan menggantikan jurnalisme "profesional" tetapi mengacu pada siapa yang mampu berkontribusi terhadap apa yang dianggap sebagai "berita". 

Bentuk Jurnalisme Warga

Menurut Barlow dalam buku Journalism Today (2019) ada lima bentuk aktivitas jurnalisme warga, diantaranya:

1. Adanya partisipasi audiens seperti penulisan dan pengunggahan konten berupa berita, blog, foto, maupun video.

2. Berita independen dan informasinya, seperti warga yang menulis berita atau informasi yang ditulis dalam situs web.

3. Partisipasi di berita situs, contohnya masyarakat mengomentari berita yang diunggah atau disiarkan di media cetak maupun media online.

4. Tulisan ringan, maksudnya berita yang disampaikan adalah tulisan ringan. Contohnya seperti milis dan email

5. Situs pemancar pribadi, jadi pada dasarnya konten yang ditampilkan oleh masyarakat atau warga tersebut menggunakan situs pemancar sendiri dalam menyebarkan informasi.

ohmynews.com
ohmynews.com

Ada juga pendapat lain menurut Outing (2005) yang menyebutkan 11 kategori jurnalisme warga yang ada di Internet, yaitu:

1. Situs internet mengundang komentar dari masyarakat. Artinya masyarakat diperbolehkan mengomentari, mengkritik, memuji, dan juga memberi tambahan ke berita yang ditulis oleh wartawan "profesional".

2. Liputan dengan sumber terbuka (reporter "profesional" bekerja sama dengan masyarakat yang mengetahui masalah tertentu, akan tetapi berita tersebut tetap ditulis oleh reporter "profesional".

3. Rumah blog, situs Internet yang nantinya mengundang pembaca untuk menampilkan blognya.

4. Situs Internet publik teredit dan tidak teredit dengan berita dari publik. 

5. Kantor berita berbasis blog.

6. Situs jurnalisme warga yang bisa diedit.

7. Situs jurnalisme warga yang tidak bisa diedit.

8. Website jurnalisme warga yang berdiri sendiri dengan tambahan edisi cetaknya.

9. Situs "reporter pro+warga" berita dari reporter "profesional", contohnya Ohmynews masuk dalam kategori ini.

10. Integrasi warga dan jurnalisme "profesional" ada dalam naungan yang sama. Intinya website berita menerima liputan dari jurnalisme "profesional" dan juga dari warga (jurnalisme amatir).

11. Wiki-jurnalisme menempatkan pembaca sebagai editor.

Contoh Jurnalisme Warga

Semakin maju perkembangan dalam bidang teknologi saat ini membuat masyarakat bisa lebih leluasa memanfaatkan teknologi digital saat ini. Akhirnya masyarakat bisa langsung upload video ataupun foto yang mereka ambil di lokasi kejadian yang sedang berlangsung. 

Contohnya kejadian di Stadion Kanjuruhan di Malang, banyak penonton pada saat itu langsung merekam kejadian dan memposting foto dan vidio mereka ke media sosial mereka. Selain itu banyak kesaksian penonton yang berhasil keluar dari stadion yang mereka sampaikan di media sosial mereka.

Ada banyak sekali pernyataan ketika tragedi ini terjadi. Ada yang mengatakan bahwa supporter dari Arema melakukan kericuhan, ada yang mengatakan bahwa supporter tersebut hanya ingin menyemangati pemain yang baru saja kalah, dan banyak pendapat. Akhirnya muncul berita yang belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. 

Secara tidak langsung para penonton yang meng-upload kejadian tersebut bisa dikatakan sebagai jurnalisme warga. Para jurnalisme "amatir" ini memposting foto, vidio, serta beberapa tulisan yang mereka saksikan saat itu dan berita atau informasi tersebut bisa diakses oleh masyarakat lainnya.

Contoh videonya bisa dilihat "disini"

Video ini merupakan salah satu contoh dari konten berita yang diambil dari reporter "amatir" dan kemudian diolah oleh pihak jurnalisme "profesional".

Nah itu tadi sekilas tentang jurnalisme warga dan juga contoh yang bisa diambil. Jadi kalian yang suka membuat konten berita dan konten tersebut di posting di akun media sosial kalian, kalian secara tidak langsung sudah bisa dikatakan sebagai jurnalisme warga lo. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun