3. Jurnalisme Online dan Jurnalisme Multimedia
Pengertian jurnalisme berasal dari kata journal, yang memiliki arti catatan harian mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti surat kabar. Jurnal berasal dari perkataan Latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Saat ini jurnalisme berkembang menjadi dua jenis, jurnalisme online dan jurnalisme multimedia.
- Jurnalisme Online
Menurut Pavlik (Aryani, 2011), jurnalisme online merupakan contextualized journalism atau jurnalisme kontekstual yang mengintegrasikan tiga fitur komunikasi unik: kemampuan-kemampuan multimedia berdasarkan platform digital, kualitas interaktif dalam komunikasi online, dan juga fitur-fitur yang datanya (customizable features).Â
- Jurnalisme Multimedia
Menurut Deuze (dalam Widodo, 2020, Jurnalisme Multimedia) jurnalisme ini bersifat pragmatis-kontemporer dan menurut dia sendiri ada dua cara dalam mendefinisikan multimedia dalam jurnalisme. Pertama ada presentasi paket berita di website yang menggunakan dua format media atau lebih (tulisan, musik, animasi, termasuk juga elemen interaktif dan hypertextual).Â
Dan kedua adalah presentasi paket berita yang terintegrasi (meskipun tidak melulu bersifat simultan). Contohnya seperti website, email, SMS, MMS, radio, televisi, koran, dan segala yang berhubungan dengan media cetak. Konsep nyata dari jurnalisme multimedia sebenarnya adalah penggabungan dari teks, video, foto, audio, dan grafik. Dengan kata lain, multimedia menggabungkan minimal 3 (tiga) jenis media.
4. Hubungan AI dan Jurnalisme
Dengan adanya AI atau kecerdasan buatan, banyak platform berita online yang dibantu dengan adanya teknologi. Media berita seperti CNN dan platform berita lain sudah terjun ke dunia media sosial. Platform yang digunakan juga beragam, ada yang menggunakan Instagram, TikTok, Twitter, dll. Konten-konten yang di-upload oleh media berita ini nantinya akan dibaca dan ditonton oleh pengguna media sosial tersebut.Â
Dengan memanfaatkan algoritma atau salah satu bentuk dari kecerdasan buatan (AI), media berita ini bisa menampilkan konten yang disukai oleh konsumennya.Â
Apa sih algoritma? Menurut Maulana (2017), algoritma adalah susunan logis dan sistematis dari sebuah perangkat yang ada untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan tertentu.Â
Di dalam algoritma ada struktur yang membantu menjabarkan, menyeleksi, dan mengulang isi dari bahan yang sedang dibahas. Contohnya ada seorang pria yang gemar menonton konten dan juga membaca berita tentang dunia olahraga, khususnya olahraga basket. Dengan adanya algoritma, konten yang sering muncul dalam HP ataupun laptop pria tersebut adalah konten yang berkaitan dengan dunia basket. Contoh lainnya, pria tersebut menyukai klub basket tertentu.Â
Berita ataupun video yang akan dikonsumsi oleh pria tersebut seputar klub basket itu. Pertanyaannya, apakah konten yang diterima oleh pria tersebut akan seputar basket dan klub basket yang disukainya? Tentu saja tidak, walaupun konten yang disukai pria tersebut adalah basket, akan tetap ada konten lain yang muncul untuk membuat algoritma baru lagi.