Mohon tunggu...
Yusty Ardelita
Yusty Ardelita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Gizi Universitas Airlangga

Soon to be Nutritionist!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mitos atau Fakta Menarik Gizi: Nasi Shirataki Solusi Diet atau Sekedar Tren Semata?

18 Juni 2024   21:47 Diperbarui: 18 Juni 2024   21:53 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hal-hal tertentu, masyarakat masih percaya akan mitos-mitos yang dibawa dari pendahulunya hingga saat ini. Tidak hanya seputar klenik, tapi juga kesehatan. Beragam opini tentang penyakit memang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Akibatnya, terjadi simpang siur dalam memahami penyebab penyakit atau kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan.  

Dikutip dari jurnal Cerdika Publikasi Indonesia, Nasi shirataki merupakan bahan makanan rendah kalori yang terbuat dari tepung glukomanan dan berasal dari tanaman konjac, nasi shirataki memiliki tekstur kenyal dan bening seperti agar-agar. Kandungan utamanya adalah air dan serat glukomanan, sehingga sangat rendah kalori dan karbohidrat. Serat ini memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga berpotensi membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Selain itu, didapatkan kadar pada pati beras shirataki lebih rendah dibandingkan dengan kadar pati pada beras putih.

Berikut 5 Mitos dan Fakta mengenai beras shirataki yang dianggap benar dikalangan perdietan:

  1. Nasi Shirataki Ampuh Turunkan Berat Badan Sendiri:

Mitos: Meskipun rendah kalori dan tinggi serat, nasi shirataki hanya sebagai pengganti nasi biasa, bukan solusi ajaib. Diet yang efektif memerlukan defisit kalori secara keseluruhan, yaitu membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi. Nasi shirataki dapat membantu Anda merasa kenyang dengan lebih sedikit kalori, namun perlu dikombinasikan dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.

  1. Nasi Shirataki Tidak Mengandung Nutrisi:

Mitos: Nasi shirataki memang rendah kalori dan lemak, namun mengandung serat glukomanan yang bermanfaat untuk pencernaan dan menjaga rasa kenyang.

  1. Nasi Shirataki Bisa Dimakan Sepuasnya Saat Diet:

Mitos: Meskipun mengenyangkan, nasi shirataki tetap mengandung kalori. Porsi yang dikonsumsi tetap perlu diperhatikan. Konsumsi nasi shirataki berlebihan tetap dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika tidak diimbangi dengan asupan kalori secara keseluruhan.

  1. Nasi Shirataki Tidak Perlu Dimasak dengan Lauk Pauk Sehat:

Mitos: Nasi shirataki sendiri memiliki rasa yang tawar. Agar diet tetap menyenangkan dan bernutrisi, kombinasikan nasi shirataki dengan lauk pauk sehat dan kaya rasa. Pilih lauk pauk berprotein, sayur-sayuran, dan lemak sehat agar kebutuhan nutrisi terpenuhi.

  1. Nasi Shirataki Cocok untuk Semua Orang yang Sedang Diet:

Mitos: Nasi shirataki mungkin tidak cocok untuk semua orang. Serat tinggi dalam nasi shirataki dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama yang memiliki masalah pencernaan sensitif. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai diet dengan nasi shirataki, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Diluar fungsi dalam memainkan peran di jumlah karbohidrat, nasi shirataki juga berfungsi dalam mengendalikan berbagai penyakit. Menurut jurnal Bioactive Carbohydrates and Dietary Fiber tahun 2015 menunjukan, konsumsi Nasi Shirataki (Konjak Glukomanan) yang memiliki berat molekul rendah memiliki banyak manfaat seperti menurunkan risiko kolesterol, obesitas, dan mampu mengatasi sembelit. Beras shirataki juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Berdasarkan penelitian American Journal of Clinical Nutrition, asupan 3-gram serat pada shirataki dapat menurunkan kolesterol LDL dan non-HDL masing-masing sebesar 10% dan 7% (Sugiani & Nursanyoto, 2012). Hal ini dapat digunakan lembaga kesehatan dalam mempersiapkan rekomendasi diet masa depan terkait dengan pengurangan risiko CVD.

Nasi shirataki memang bisa membantu Anda merasa kenyang lebih lama dengan sedikit kalori. Namun, ingatlah bahwa nasi shirataki bukan solusi ajaib untuk menurunkan berat badan. Diet yang efektif memerlukan defisit kalori secara keseluruhan, yaitu membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun