Mitos: Nasi shirataki sendiri memiliki rasa yang tawar. Agar diet tetap menyenangkan dan bernutrisi, kombinasikan nasi shirataki dengan lauk pauk sehat dan kaya rasa. Pilih lauk pauk berprotein, sayur-sayuran, dan lemak sehat agar kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Nasi Shirataki Cocok untuk Semua Orang yang Sedang Diet:
Mitos: Nasi shirataki mungkin tidak cocok untuk semua orang. Serat tinggi dalam nasi shirataki dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama yang memiliki masalah pencernaan sensitif. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai diet dengan nasi shirataki, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Diluar fungsi dalam memainkan peran di jumlah karbohidrat, nasi shirataki juga berfungsi dalam mengendalikan berbagai penyakit. Menurut jurnal Bioactive Carbohydrates and Dietary Fiber tahun 2015 menunjukan, konsumsi Nasi Shirataki (Konjak Glukomanan) yang memiliki berat molekul rendah memiliki banyak manfaat seperti menurunkan risiko kolesterol, obesitas, dan mampu mengatasi sembelit. Beras shirataki juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Berdasarkan penelitian American Journal of Clinical Nutrition, asupan 3-gram serat pada shirataki dapat menurunkan kolesterol LDL dan non-HDL masing-masing sebesar 10% dan 7% (Sugiani & Nursanyoto, 2012). Hal ini dapat digunakan lembaga kesehatan dalam mempersiapkan rekomendasi diet masa depan terkait dengan pengurangan risiko CVD.
Nasi shirataki memang bisa membantu Anda merasa kenyang lebih lama dengan sedikit kalori. Namun, ingatlah bahwa nasi shirataki bukan solusi ajaib untuk menurunkan berat badan. Diet yang efektif memerlukan defisit kalori secara keseluruhan, yaitu membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H