Mi ayam menjadi salah satu comfort food yang kerap dicari. Comfort food adalah istilah untuk makanan yang memberikan rasa nyaman dan menenangkan.
Salah seorang teman yang berasal dari daerah pernah berseloroh tentang betapa terkejutnya dia saat pertama kali pindah ke Jakarta untuk bekerja. Dia tak menyangka menemukan mi ayam sebagai pilihan menu sarapan yang sangat umum.
Ketika masih berada di daerah asalnya, dia biasa menikmati mi ayam untuk makan siang atau di sore hari.Â
Bayangkan betapa kagetnya dia saat melihat orang-orang Jakarta dengan santai menyantap semangkuk mi ayam panas-panas di pagi hari.
Meskipun saya tidak tinggal di Jakarta, namun di wilayah penyangga Jakarta, saya pun termasuk salah satu yang terpengaruh dengan budaya sarapan ‘berat’ ini. Aroma mi yang harum di pagi hari selalu berhasil menarik perhatian saya.
Ya, saya menyukai sarapan mi ayam, tentunya tidak setiap hari. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang lembut selalu mampu memberikan kepuasan tersendiri, terutama ketika ingin sarapan yang mengenyangkan. Mi ayam menjadi pilihan selain bubur ayam yang hangat atau nasi uduk yang menggoda dengan lauk pauk lengkap.
Kali ini saya ingin bercerita tentang salah satu varian mi ayam, yang menurut saya cocok untuk sarapan, yaitu mi kangkung.
Mi kangkung menawarkan sensasi yang sedikit berbeda dari mi ayam biasa. Selain mi dan ayam, tambahan sayuran utama yaitu kangkung yang segar dan renyah membuat sarapan terasa lebih nikmat.
Mi kangkung yang kali ini saya nikmati dijajakan di rumah, sehingga rasanya seperti menikmati masakan rumahan, ditambah dengan layanan yang ramah dari penjualnya, benar-benar seperti di rumah sendiri. Kesan hangat dan bersahabat ini membuat pengalaman menikmati mi kangkung semakin lengkap.