Setiap artefak memiliki cerita dan makna tersendiri, memberikan wawasan yang mendalam tentang kehidupan dan kebudayaan masyarakat Dayak yang kaya akan spiritualitas serta kearifan lokal.
Ekspresi Seni Dayak
Museum Balanga juga menjadi etalase bagi seni tradisional Dayak. Seni Dayak menggambarkan keterhubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan roh-roh leluhur. Setiap karya seni mencerminkan keindahan alam Kalimantan Tengah dan kehidupan spiritual yang mendalam.
Misalnya saja di salah satu area yang memajang topeng Sababuka. Sababuka adalah topeng asli masyarakat Dayak yang dipergunakan saat melakukan prosesi pemakaman dalam upacara kematian.
Topeng Sababuka juga digunakan dalam ritual Tiwah. Ritual Tiwah adalah seremoni kematian yang diadakan untuk seseorang yang telah meninggal dan ditempatkan dalam runi atau peti mati.Â
Ritual ini diadakan untuk menyeimbangkan perjalanan salumpuk liau (jiwa yang meninggal) menuju lewu tatau atau Tanah Khayangan, sesuai dengan konsep kematian dalam kepercayaan Hindu Kaharingan dan tradisi Dayak Ngaju.
Museum Balanga sebagai Jendela Budaya
Museum Balanga bukan hanya tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, tetapi juga pusat edukasi dan kegiatan budaya. Museum ini sering mengadakan program-program edukatif, seperti museum keliling, pameran, dan perlombaan.