Gembel sering disebut juga geblek dengan isi.
Bila dilihat dari bentuknya, dapat berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran, menyerupai pastel, dengan isian sambal tempe. Tekstur gembel mirip dengan geblek, yaitu lembut dan agak kenyal. Untuk menyantapnya, biasanya gembel digoreng dalam minyak panas hingga benar-benar matang sehingga warnanya berubah menjadi putih.
Kelezatan gembel terutama terasa saat masih hangat, karena jenis makanan ini cenderung menjadi lebih keras ketika sudah dingin, apalagi saat dinikmati dengan teh hangat. Terasa sangat nikmat.
Geblek dan gembel sebenarnya memiliki kaitan dengan ketahanan pangan karena berbahan dasar singkong yang melimpah di Kulon Progo.
Sumber pangan lokal
Geblek dan gembel menggunakan bahan baku utama berupa singkong, yang merupakan tanaman yang umum tumbuh di daerah Kulon Progo. Penggunaan bahan baku lokal ini mendukung konsep pangan lokal yang dapat menjadi salah satu pilar dalam mencapai ketahanan pangan.
Pemanfaatan sumber daya lokal
Produksi geblek dan gembel dapat memberikan nilai tambah pada sumber daya lokal. Hal ini dapat mendukung keberlanjutan ekonomi lokal dan memberdayakan petani setempat.
Keragaman pangan
Dalam konteks ketahanan pangan, penting untuk memiliki keragaman pangan. Geblek dan gembel merupakan contoh produk olahan dari singkong yang dapat menjadi alternatif konsumsi pangan, sehingga membantu meningkatkan keragaman pangan dan mengurangi ketergantungan pada satu jenis pangan saja.