Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Situ Gunung Sukabumi: Petualangan Menyusuri Keindahan Alami

9 September 2023   10:30 Diperbarui: 9 September 2023   18:19 2103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keranjang Sultan (foto: dokumentasi pribadi)

Bagi yang tinggal di daerah Jakarta dan sekitarnya, kawasan wisata Situ Gunung yang berlokasi di Sukabumi dapat menjadi pilihan untuk mengisi libur akhir pekan.

Di kawasan ini terdapat jembatan gantung yang fenomenal, Situ Gunung Suspension Bridge. Jembatan gantung ini diresmikan pada tahun 2019 dan pada saat itu menjadi jembatan gantung terpanjang, yang terletak di tengah hutan, di Asia Tenggara dengan panjang 243 meter.

Saat ini sudah terdapat Rengganis Suspension Bridge di Ciwidey, Kabupaten Bandung, yang diklaim menjadi jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara, yaitu mencapai 370 meter.

Taman Wisata Alam Situ Gunung 

Kawasan wisata Situ Gunung atau disebut juga Taman Wisata Alam (TWA) Situ Gunung berlokasi di Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam (UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya)

TWA Situ Gunung adalah bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). TNGGP memiliki luas mencapai 24.270,80 Ha yang secara lokasi berada di tiga kabupaten, yaitu Cianjur, Sukabumi, dan Bogor. Taman nasional ini merupakan salah satu dari lima taman nasional pertama di Indonesia yang ditetapkan pada tahun 1980.

Menuju Situ Gunung 

Untuk menuju Situ Gunung, bila menggunakan kendaraan pribadi dari Jakarta, Anda dapat mengambil akses menuju ke Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi). Setelah keluar Parungkuda, perjalanan dilanjutkan melalui Jalan Raya Sukabumi ke arah Polsek Cisaat lalu mengikuti petunjuk arah untuk menuju kawasan Situ Gunung. Kehadiran Tol Bocimi mempersingkat perjalanan Jakarta-Sukabumi menjadi sekitar 2,5 hingga 3 jam saja.

Pilihan lainnya adalah menggunakan kereta api. Dari Jakarta menuju Stasiun Bogor menggunakan KRL. Tiba di Stasiun Bogor, perjalanan dilanjutkan menuju Stasiun Bogor Paledang dengan berjalan kaki sekitar 1 kilometer. Kemudian, dari Stasiun Paledang naik kereta dengan tujuan Sukabumi dan berhenti di Stasiun Cisaat. Untuk menuju kawasan Situ Gunung, Anda dapat menggunakan angkot atau ojek dari Stasiun Cisaat.

Jam Operasional dan Harga 

Kawasan wisata Situ Gunung buka mulai pukul 07.00-16.00 WIB pada hari biasa dan mulai dari 07.00-17.00 WIB saat akhir pekan dan waktu high season.

Nah, bila kita berkunjung ke kawasan wisata Situ Gunung, bukan hanya Situ Gunung Suspension Bridge yang dapat dinikmati, tapi juga fasilitas wisata lainnya. Pengelola Situ Gunung menetapkan harga berdasarkan akses.

Jadi terdapat tiga paket yang pertama adalah Paket Merah. Bila memilih paket merah kita akan berjalan kaki (trekking) kurang lebih 3,7 kilometer dengan membayar harga Rp 50.000. Sebelum memulai trekking, kita akan mendapatkan welcome drink dan snack. 

Welcome drink dan snack (foto: dokumentasi pribadi)
Welcome drink dan snack (foto: dokumentasi pribadi)
Jalur ini tidak melewati Jembatan Gantung Lembah Purba. Kita akan melewati Jembatan Anggrek dan Jembatan Merah. Selain itu, jalur ini melewati Curug Sawer. Harga ini sudah termasuk asuransi bagi pengunjung.

Curug Sawer (foto: dokumentasi pribadi)
Curug Sawer (foto: dokumentasi pribadi)
Kedua adalah Paket Hijau. Paket ini disebut  akses VIP. Jarak tempuhnya adalah 1,5 kilometer. Harganya Rp 100.000 untuk satu orang. Kita akan diantarkan oleh kendaraan shelter untuk memangkas jarak tempuh dan sebelum trekking, kita mendapatkan welcome drink dan snack. Bila memilih paket ini, kita akan melewati Jembatan Gantung Lembah Purba, Curug Sawer, Jembatan Merah, dan Keranjang Sultan. Harga ini sudah termasuk asuransi bagi pengunjung.

Keranjang Sultan (foto: dokumentasi pribadi)
Keranjang Sultan (foto: dokumentasi pribadi)
Ketiga adalah Paket Ekspedisi Lembah Purba. Dengan harga Rp. 300.000, kita akan trekking sejauh 6 km untuk menjelajahi Lembah Purba, yaitu kawasan lembah yang dikelilingi pohon purba. Bila memilih paket ini, kita akan mendapatkan akses VIP (sama seperti Paket Hijau), dan akan melewati lebih banyak lagi lokasi seperti Curug Kembar, Tebing Malawangi, Tanjakan Lumut, Jembatan Walen, Jembatan Tebe Batu, Jembatan Orange, dan masih banyak lagi. Harga ini juga sudah termasuk asuransi bagi pengunjung

Sebelum melintasi Jembatan Gantung Lembah Purba, kita harus mengenakan sabuk pengaman yang telah disediakan oleh pengelola Situ Gunung. Sabuk ini  dikenakan di pinggang sebagai standar keselamatan. Sabuk ini sangat penting untuk digunakan jika terjadi guncangan tiba-tiba ketika kita berada di tengah jembatan.  Jika terjadi guncangan ketika kita berada di atas jembatan, kita perlu segera mengaitkan sabuk pengaman ke bentangan tali baja yang terletak di sisi-sisi jembatan. Tindakan ini bertujuan menjaga posisi kita tetap seimbang ketika berjalan di atas jembatan.

Jembatan Gantung Lembah Purba (foto: dokumentasi pribadi)
Jembatan Gantung Lembah Purba (foto: dokumentasi pribadi)
Dari atas Jembatan Gantung Lembah Purba ini kita dapat melihat keindahan alam hutan lindung dengan pepohonan yang asri. Di antara pepohonan, kita juga bisa menyaksikan aktivitas satwa liar, salah satunya lutung jawa. Lutung jawa masuk ke dalam daftar satwa liar yang dilindungi dan keberadaannya semakin terancam.

Tips Berwisata ke Situ Gunung

Agar liburannya menyenangkan, berikut beberapa tips berwisata ke Situ Gunung.

Tiba di pagi hari. Kawasan wisata Situ Gunung buka sejak pukul 07.00. Untuk menikmati keindahan alam di kawasan ini diperlukan trekking. Jadi bila kita tiba di pagi hari, akan lebih nyaman dan matahari belum terlalu terik.

Menggunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman. Hal ini sangat membantu saat trekking mengingat jarak yang ditempuh tergolong jauh dan dalam perjalanan terdapat undakan maupun turunan. Topi juga dapat dipertimbangkan untuk dikenakan.

Membawa makanan dan minuman secukupnya. Kita dapat membawa makanan dan minuman secukupnya untuk bekal selama trekking. Bila kita tidak membawanya, tidak perlu kuatir karena jalur yang dilalui akan terdapat warung-warung yang menjual makanan dan minuman.

Warung yang menjual makanan dan minuman (foto: dokumentasi pribadi)
Warung yang menjual makanan dan minuman (foto: dokumentasi pribadi)
Mengikuti peraturan dan arahan dari petugas. Pengelola memberikan peraturan untuk memastikan keselamatan pengunjung. Begitu juga terdapat petugas-petugas yang berjaga bila pengunjung membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, patuhilah peraturan dan arahan yang diberikan.

Peraturan melintasi jembatan (foto: dokumentasi pribadi)
Peraturan melintasi jembatan (foto: dokumentasi pribadi)

Memastikan kondisi tubuh prima. Aktivitas fisik banyak dilakukan untuk menjelajahi kawasan Situ Gunung sehingga dibutuhkan kondisi tubuh prima. Apabila merasa lelah saat trekking, kita dapat beristirahat sebentar sambil mendengarkan alunan musik tradisional lalu kembali melanjutkan perjalanan.

Sajian musik tradisional (foto: dokumentasi pribadi)
Sajian musik tradisional (foto: dokumentasi pribadi)

Selamat berwisata.

Referensi:

Situ Gunung Suspension Bridge

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun