Bagi pencinta kuliner, mengulas kuliner tradisional tidak akan ada habisnya. Kali ini ingin berbagi cerita tentang sate.Â
Ya, sate.
Makanan yang satu ini pasti tidak asing lagi bagi lidah kita semua. Sate yang pada umumnya dihidangkan dengan lontong ataupun nasi, nah sate yang satu ini berbeda.
Adalah sate sapi di daerah Cianjur yang disebut dengan sate maranggi yang dapat dinikmati dengan ketan. Sate maranggi adalah kuliner yang banyak ditemukan di wilayah Jawa Barat. Sate maranggi yang berasal dari Purwakarta cukup populer, namun begitu sate maranggi dari berbagai daerah di Jawa Barat juga tidak kalah populer.
Kisah Sate Maranggi
Banyak cerita yang mengisahkan tentang asal usul sate maranggi. Mulai dari kisah yang mengatakan bahwa sate maranggi dibawa oleh pedagang dari Tiongkok yang kemudian bertransformasi menjadi sate maranggi yang dikenal saat ini. Ada pula yang mengisahkan bahwa kata "maranggi" adalah nama panggilan seorang penjual sate yang pada waktu itu berbahan dasar daging domba yaitu Mak Anggi, yang berasal dari Jawa Tengah. Masyarakat kemudian menambahkan huruf "r" dalam pelafalan sehingga disebut dengan "maranggi".
Terlepas dari ragam kisahnya, sate maranggi menjadi pilihan kuliner yang patut untuk dicoba. Sate maranggi dikenal secara luas bahkan mendunia saat di tahun 2016 Presiden Joko Widodo menjamu CEO Korea Selatan yang berinvestasi di Indonesia dengan menu sate maranggi.
Sate Maranggi Ma Nunung
Salah satu penjual sate maranggi yang cukup dikenal di Cianjur adalah Sate Maranggi Ma Nunung yang sudah ada sejak tahun 1981.
Bahan dasar sate maranggi yaitu daging sapi. Daging sapi diiris kecil-kecil lalu diberikan bumbu ketumbar, Â kecap, serta cuka dan kemudian dibakar.