Chinese food yang tampilannya mirip dengan pangsit dan banyak ditemukan di daerah Kalimantan Barat. Kuliner yang diolah dengan cara dikukus ini diperkenalkan oleh suku Teochew (Tiociu) yang merantau dari Tiongkok Daratan, lalu diadaptasi menjadi choi pan.
Choi pan adalahMengutip dari Molodysky, sejak abad ke-7 Masehi choi pan sudah dikenal di Kalimantan Barat. Pada masa itu migrasi masyarakat dari Tiongkok mulai berdatangan dan pesisir Kalimantan Barat merupakan rute perdagangan maritim Tiongkok-India.
Choi dalam bahasa Hakka berarti sayur dan pan yang berarti kue sehingga choi pan adalah kue yang isinya adalah sayuran. Choi pan bercita rasa asin berpadu dengan taburan bawang putih goreng.
Saat berkunjung ke Singkawang, Kalimantan Barat, choi pan marga Tjhia masuk menjadi daftar kuliner yang wajib untuk dicicipi.
Kita dapat menikmati choi pan yang lezat di bangunan rumah marga Tjhia yang telah menjadi cagar budaya. Choi pan marga Tjhia telah ada sejak tahun 1979.
Sedikit cerita tentang rumah marga Tjhia yang sudah berdiri sejak tahun 1902. Rumah ini dihuni oleh keturunan langsung Xie Shou Shi, pendatang dari Fujian. Rumah marga Tjhia terdiri dari dua lantai dengan dua ruangan besar pada bagian depan dan belakang.
Sejak tahun 1999, rumah ini dijadikan cagar budaya oleh Pemerintah Kota Singkawang.
Kembali ke choi pan.
Choi pan di sini berbentuk panjang seperti bulan sabit. Kulit choi pan terbuat dari tepung beras dan tepung sagu lalu diisi dengan bengkoang yang dicampur ebi atau daun kucai. Choi pan marga Tjhia terasa segar karena biasanya saat memesan, choi pan baru diisi, dibentuk, dan dikukus.
Choi pan hangat yang dinikmati akan terasa lebih nikmat dengan cocolan sambal spesial.
Baca juga: Singkawang: Potret KeberagamanSungguh paduan yang membuat lidah bergoyang.
Nah, menariknya adalah choi pan disajikan dalam satu loyang besar beralaskan daun pisang yang diolesi minyak agar tidak lengket. Satu loyang dapat berisi 30 hingga 50 potong dengan tiga cita rasa yang berbeda, yaitu bengkoang, kucai, dan rebung. Choi pan ini sangat pas jika dinikmati bersama-sama.
Choi Pan, Kuliner Nusantara sebagai HidanganChoi pan telah menjadi kuliner yang dikenal oleh banyak kalangan. Pamor choi pan terangkat saat muncul dalam film yang dirilis tahun 2018 yaitu ”Aruna dan Lidahnya”, sebuah film yang mengeksplorasi kuliner nusantara.
Dalam salah satu adegan terdapat momen dimana Aruna (diperankan oleh Dian Sastrowardoyo) dan Farish (diperankan oleh Oka Antara), yang sedang menikmati choi pan marga Tjhia.
Perayaan Imlek yang sebentar lagi dirayakan adalah perayaan menyambut tahun baru dengan berkumpul bersama keluarga. Hidangan makanan menjadi hal yang penting karena diyakini dapat membawa keberuntungan di tahun yang akan datang.
Menjelang Imlek ini, choi pan dapat menjadi pilihan untuk melengkapi kebahagiaan di tahun baru.
Referensi:
Molodysky, N. (2019). Kuliner khas Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Demedia Pustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H