Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Choi Pan, Sajian Oriental yang Membuat Lidah Bergoyang

18 Januari 2023   11:00 Diperbarui: 19 Januari 2023   07:59 1790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Choi pan (Foto: dokumentasi pribadi)

Choi pan adalah Chinese food yang tampilannya mirip dengan pangsit dan banyak ditemukan di daerah Kalimantan Barat. Kuliner yang diolah dengan cara dikukus ini diperkenalkan oleh suku Teochew (Tiociu) yang merantau dari Tiongkok Daratan, lalu diadaptasi menjadi choi pan.

Mengutip dari Molodysky, sejak abad ke-7 Masehi choi pan sudah dikenal di Kalimantan Barat. Pada masa itu migrasi masyarakat dari Tiongkok mulai berdatangan dan pesisir Kalimantan Barat merupakan rute perdagangan maritim Tiongkok-India. 

Choi dalam bahasa Hakka berarti sayur dan pan yang berarti kue sehingga choi pan adalah kue yang isinya adalah sayuran. Choi pan bercita rasa asin berpadu dengan taburan bawang putih goreng.

Choi Pan Marga Tjhia

Saat berkunjung ke Singkawang, Kalimantan Barat, choi pan marga Tjhia masuk menjadi daftar kuliner yang wajib untuk dicicipi.

Kita dapat menikmati choi pan yang lezat di bangunan rumah marga Tjhia yang telah menjadi cagar budaya. Choi pan marga Tjhia telah ada sejak tahun 1979.

Choi pan marga Tjhia (foto: dokumentasi pribadi)
Choi pan marga Tjhia (foto: dokumentasi pribadi)
Sedikit cerita tentang rumah marga Tjhia yang sudah berdiri sejak tahun 1902. Rumah ini dihuni oleh keturunan langsung Xie Shou Shi, pendatang dari Fujian. Rumah marga Tjhia terdiri dari dua lantai dengan dua ruangan besar pada bagian depan dan belakang.

Rumah marga Tjhia (foto: dokumentasi pribadi)
Rumah marga Tjhia (foto: dokumentasi pribadi)
Sejak tahun 1999, rumah ini dijadikan cagar budaya oleh Pemerintah Kota Singkawang.

Rumah marga Tjhia sebagai cagar budaya (foto: dokumentasi pribadi)
Rumah marga Tjhia sebagai cagar budaya (foto: dokumentasi pribadi)
Kembali ke choi pan.

Choi pan di sini berbentuk panjang seperti bulan sabit. Kulit choi pan terbuat dari tepung beras dan tepung sagu lalu diisi dengan bengkoang yang dicampur ebi atau daun kucai. Choi pan marga Tjhia terasa segar karena biasanya saat memesan, choi pan baru diisi, dibentuk, dan dikukus. 

Choi pan hangat yang dinikmati akan terasa lebih nikmat dengan cocolan sambal spesial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun